Sabtu, 16 Agustus 2025

Film Horor MVP Pictures Karya Randolph Zaini Dia Bukan Ibu Berkompetisi di Fantastic Fest 2025

 

Jakarta, 15 Agustus 2025—Kabar baik datang dari Amerika! Film horor terbaru MVP Pictures yang disutradarai Randolph Zaini, Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) resmi terpilih sebagai official selection Fantastic Fest 2025. Fantastic Fest adalah festival film genre terbesar di Amerika Serikat, yang akan digelar pada 18-25 September di The Alamo Drafthouse South Lamar di Austin, Texas. Festival film ini berfokus pada film-film genre seperti horor, fantasi, fiksi ilmiah, aksi, dan film-film fantastis.

Dalam edisi ke-20 festival, Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) akan menjadi satu dari 45 film yang melakukan world premiere (penayangan perdana), dari total 78 film yang akan diputar selama festival.

Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) masuk dalam program Next Wave Competition dan akan berkompetisi dengan enam judul film dari berbagai negara.

Para juri terdiri dari di antaranya aktor, sutradara, produser, penulis, tokoh diindustri film dan festival, seperti Patton Oswalt, sutradara dan musisi Fred Durst,penulis Otessa Moshfegh, sutradara Aaron Schimberg dan Mercedes Bryce Morgan,serta produser Brandon Hill.

“Kami percaya bahwa cerita di film ini memiliki universalitas dengan audiens global,dibalut dengan genre horor yang juga menjadi bahasa universal kita saat ini dalam menikmati sebuah film. Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) dari Randolph akan memberikan kengerian penonton di Fantastic Fest tentang sisi tergelap manusia, dan semoga menjadi awal yang baik sebelum filmnya tayang di Indonesia pada 25 September,” ujar produser Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) Amrit Punjabi.


“Merasa terhormat film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) bisa menjadi bagian dari salah satu festival film genre terbesar di dunia, dan bertemu dengan penonton global. Kepercayaan dari MVP Pictures telah memberikan saya keleluasaan dalam berkarya dan bereksplorasi melalui genre horor yang dibalut dengan cerita drama,” tambah sutradara Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother)Randolph Zaini.


Film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) mengikuti kisah Vira dan keluarganya, yang pindah ke kota kecil untuk memulai hidup baru setelah mengalami masa-masa yang sulit. Namun ada kekuasaan gelap yang menghinggapi ke keluarganya dan memaksa mereka untuk menghadapi ketakutan paling mendasar mereka.


° Terinspirasi dari kisah utas (thread) di Twitter/X milik @jeropoint yang viral,

° Penulis Naskah : Randolph bersama Titien Wattimena,

° Produser : Raam Punjabi dan Amrit Punjabi. 


Film ini dibintangi oleh 

° Artika Sari Devi,

° Aurora Ribero, 

° Ali Fikry, 

° Kivano Iskak, dan 

° Sita Nursanti.

Film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) tayang 25 September 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Dari Color Analyst hingga Love Fest, Hari Kedua BRI The BFF Festival 2025 Dipenuhi Edukasi dan Hiburan

 Dari tips memilih warna personal hingga lantunan “Janji Suci” Yovie & Nuno, hari kedua BRI The BFF Festival 2025 menghadirkan kombinasi edukasi dan hiburan yang memikat ribuan pengunjung.

Antusiasme pengunjung di hari kedua BRI The BFF Festival 2025 BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 16 Agustus 2025 – Hari kedua BRI The BFF (Beauty,Fashion, Fragrance) Festival 2025 kembali menghadirkan rangkaian acara inspiratif yang memadukan edukasi, hiburan, hingga peluncuran eksklusif brand-brand terkemuka. Ribuan pengunjung kembali memenuhi Jakarta International Convention Centre, Senayan untuk menikmati pengalaman unik lintas kecantikan, fashion, dan lifestyle.

Talkshow “Color Confidence Unlocking Your Best Shades for Style, Beauty, and Everyday Life” bersama Jilly Ijoe
 BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Hari dimulai dengan sesi colour analyst bersama Jilly Ijoe, MUA yang telah berkarier diKanada selama 20 tahun sebelum mendalami color analysis di Korea. Didampingi MC Mario Patrick, Jilly menekankan pentingnya memahami palet warna personal. “Warna itu relatif, kita baru bisa melihat cocok atau tidaknya ketika dibandingkan. Dengan palet Personal, kita bisa tampil lebih segar tanpa harus mengikuti tren semata,” ujarnya.

“Echo x Kiehlers Community: Makeup Class by Charles Sebastian” BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Beralih ke sesi kecantikan, Charlesj Sebastian memandu peserta dalam kelas makeup interaktif bersama Echo dan Kiehlers Community, komunitas yang digagas Cinta Laura.

Charles mengajarkan step-by-step makeup dasar mulai dari skincare prep hingga contour. “Pilih satu fokus saja, misalnya mata bold, biarkan bagian lain lebih natural. Itu akan membuat makeup tetap fresh dan tidak menua,” jelasnya.

”Keseruan panggung “Love Fest” bersama Yovie & Nuno dan Nabila Taqiyyah,

Memasuki sore hari, suasana semakin meriah lewat Love Fest. Yovie & Nuno membawakan “Janji Suci” yang disambut hangat ribuan penonton, sekaligus menjadi saksi momen lamaran mengejutkan dari salah satu pengunjung. Acara juga menghadirkan penyanyi lainnya seperti Nabila Taqiyyah dan bintang sinetron populer Caesar Hito, Febby Rastanti, Reuben Elishama, dan Raya Kohandi yang berbagi cerita tentang membangun chemistry di layar kaca.

"Exclusive Product Launch di BRI The BFF Festival 2025"

Hari kedua juga ditandai dengan peluncuran eksklusif dari berbagai brand ternama,termasuk Myra, Jacquelle x Quby, Beyond The Scents, Maison Garnet, Personal Chemistry, Citizens of The Worlds, Kojie-San, dan BLP. Kehadiran produk baru ini memperkuat peran BFF Festival sebagai panggung utama inovasi brand lokal maupun kolaborasi baru. 

Talkshow “Glam Looks, Smart Books: Fashion Meets Finance”

Menutup sesi edukasi, talkshow ini mempertemukan Dwi Indah Lestari, VP Card Business Group BRI, Rhesita Yustitiana, VP Retail Payment Sales Management Group BRI, dan Tities Sapoetra. Diskusi menyoroti peran BRImo sebagai super apps gaya hidup,strategi keuangan digital, sekaligus peluncuran koleksi Room Mate edisi khusus bersama BRI. “Berbusana tidak hanya soal estetika, tapi juga identitas diri. Sama halnya dengan finansial, harus dikelola agar sesuai dengan gaya hidup kita,” ungkap Tities

Keseruan cast “Mama-Mama Pengejar Cinta” dari Vidio

Sebagai penutup hari kedua, panggung dimeriahkan oleh cast Mama-Mama Pengejar Cinta seperti Wulan Guritno, Masayu Anastasia, Asri Welas, dan Ari Wibowo. Setelah berbagi cerita seru dari balik layar, mereka bersama-sama memimpin karaoke, menutup rangkaian hari kedua dengan tawa, nyanyian, dan energi hangat.

Hari kedua BRI The BFF Festival 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai ruang kolaborasi kreatif, menghadirkan kombinasi talkshow penuh insight, peluncuran eksklusif,serta hiburan yang menghibur. Masih ada satu hari lagi yang akan menghadirkan keseruan tak kalah spesial.


Jumat, 15 Agustus 2025

BRI The BFF Festival 2025: 250 Brand, 80% Lokal, Jadi Ajang Apresiasi Industri Kreatif Indonesia Booth Tour bersama Teuku Riefky Harsya dan Raffi Farid Ahmad di The BFF Festival 2025.

 

Booth Tour bersama Teuku Riefky Harsya dan Raffi Farid Ahmad di The BFF Festival
2025.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 15 Agustus 2025 – BRI The BFF Festival 2025 sukses menghadirkan lebih dari 250 brand, dengan 80% di antaranya merupakan brand lokal. Festival yang menggabungkan kecantikan, fashion, dan lifestyle ini bukan hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga ruang pertemuan antara kreator, brand, dan konsumen untuk merayakan kreativitas sekaligus mendorong pertumbuhan industri kreatif Indonesia.

Rangkaian kegiatan di BRI The BFF Festival 2025 turut diisi dengan booth tour, mini talkshow, serta sesi interaktif bersama para kreator dan pelaku industri. Atmosfer festival semakin semarak dengan antusiasme ribuan pengunjung yang datang untuk menjelajahi tren terbaru di industri kecantikan dan fashion.

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Teuku Riefky Harsya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Teuku Riefky Harsya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Dalam ungkapannya, Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya keberlanjutan industri kreatif lokal, “Festival ini membuktikan bahwa brand lokal mampu bersaing dan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia. Kehadiran generasi muda di sini menunjukkan energi besar yang akan membawa industri kita ke level global.”

Sementara itu, Raffi Farid Ahmad menambahkan: “Saya melihat BRI The BFF Festival bukan hanya festival belanja atau hiburan, tetapi sebuah ruang kolaborasi. Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda dan pekerja seni untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menginspirasi.”

Melalui BRI The BFF Festival 2025, Indonesia kembali menegaskan peran pentingnya sebagai pusat kreativitas di Asia Tenggara, dengan fokus pada pemberdayaan brand lokal dan generasi muda sebagai agen perubahan.


***

Tentang BRI The Beauty, Fashion, and Fragrance (BFF) Festival Didirikan oleh para veteran industri kecantikan, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda, yang telah sukses membangun Jakarta X Beauty serta media Female Daily Network selama 19 tahun lamanya, BRI The BFF 2025 adalah festival unggulan di Indonesia yang menyatukan dunia kecantikan, fashion, dan lifestyle. Festival ini bertujuan untuk membina talenta lokal, menginspirasi konsumen, serta mendorong kolaborasi guna memajukan ekonomi kreatif nasional.


BRI The BFF Festival 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Kolaborasi Kecantikan, Fashion, dan Fragrance dalam Satu Panggung

 

Keseruan hari pertama BRI The BFF (Beauty, Fashion, Fragrance) Festival 2025
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 15 Agustus 2025 – Hari pertama BRI The BFF (Beauty, Fashion, Fragrance) Festival 2025 resmi dimulai, menandai perayaan industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia dalam skala besar. Menghadirkan lebih dari 200 brand lokal, festival ini memadukan wawasan bisnis, edukasi, dan hiburan bagi ribuan pengunjung.

Hari pertama dibuka oleh Hanifa Ambadar, CEO Socially Significant Company, bersama perwakilan BRI, Heru Sulistiyarso. Mengusung tema Stronger Together, Hanifa menekankan pentingnya saling menguatkan, membuka peluang, serta menjadi wadah kolaborasi bagi pelaku industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia. “BRI The BFF Festival adalah ruang untuk merayakan kreativitas dan kolaborasi, agar industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia semakin kuat bersama,” ujarnya.

Suasana semakin semarak dengan Fashion Trunkshow bertema “Indonesia’s Beauty & Fashion: Stronger Together”. Sepuluh brand lokal yaitu Room Mate, Jenahara, Khanaan, Naia, Muda, Miss, NASL, Glashka, KaIND, dan Purana memamerkan koleksi yang memadukan kekayaan budaya dengan sentuhan desain kontemporer. Hanifa menambahkan bahwa trunkshow ini membuktikan potensi brand lokal untuk menembus pasar global. “Kreativitas desainer Indonesia luar biasa. Melalui panggung ini, kami ingin memperlihatkan bahwa karya lokal punya kualitas dan daya saing internasional,” ujarnya.

Menard menghadirkan skincare private class “Quick Bihada Lesson” bersama beauty professional. Peserta diajarkan cara mengaplikasikan skincare yang benar, mulai dari cleansing hingga perawatan lanjutan dengan teknik circular motion. Selain praktik pijat wajah untuk kulit sehat dan bercahaya, peserta juga mendapatkan pengetahuan produk dan panduan step-by-step penggunaan skincare khas Jepang.

Talkshow “Survive & Scale: Strategies to Strengthen Your Fashion Brand in Today’s Economy” menghadirkan Melinda Babyanna, Founder & Principal Consultant TBF Consultant. Ia membagikan strategi membangun brand fashion mulai dari business plan, merchandising, hingga brand checkup untuk menjaga keberlanjutan. Melinda menekankan pentingnya menaikkan value, membangun komunitas, menciptakan storytelling yang relevan, serta menciptakan hero product dari feedback konsumen. “Kunci bertahan di industri fashion adalah adaptasi, inovasi, dan memahami audiens dengan tepat,” ujarnya.

Melinda Babyanna dari TBF Consultant membagikan strategi membangun dan
memperkuat brand fashion di era kompetitif saat ini.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Dalam Mini Talkshow bertema “From Nose to Notes: The Creator’s Guide to Perfume Reviews”, bersama Sabrina Anggraini, influencer, content creator, sekaligus founder

Maison Garnet, membahas peluang brand lokal untuk menembus pasar internasional. “Brand lokal punya potensi global jika mampu menjaga kualitas dan orisinalitas,” ujar perwakilan Sabrina. Sesi ini tidak hanya membagikan insight seputar tren parfum dan strategi membangun brand, tetapi juga memotivasi banyak pelaku UMKM yang hadir untuk lebih percaya diri membawa karyanya ke level global.

Shandy Purnamasari & dr. Incognito (Abelina_md) berbagi tips praktis dalam
talkshow “Your Skin SOS: A Quick and Friendly Rescue with MS Glow Moisturizer”.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)


Talkshow “Your Skin SOS: A Quick and Friendly Rescue with MS Glow Moisturizer” menghadirkan Shandy Purnamasari dan dr. Incognito yang membagikan tips perawatan kulit sederhana namun efektif untuk segala jenis kulit. “Kami ingin memberikan solusi yang cepat dan aman, tanpa mengorbankan kesehatan kulit,” jelas Shandy, sambil menekankan pentingnya konsistensi perawatan harian. Audiens antusias mengikuti sesi ini, terutama saat dr. Incognito menunjukkan langkah-langkah sederhana penyelamatan kulit dengan moisturizer sebagai produk dasar.


Hanna Faridi & Tiqasya membahas tren modest fashion.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Talkshow Covered in Style: How Modest Fashion is Reshaping The Industry menghadirkan Hanna Faridi, Founder of Modestalk, dan Tiqasya, content creator sekaligus Founder of Lumiere, yang menyoroti modest fashion sebagai tren global yang terus berkembang. Hanna menekankan bahwa modest fashion bukan hanya gaya, tetapi juga identitas, ekspresi, dan peluang besar, dengan tren yang kini semakin mengerucut pada segmen audiens tertentu. Sementara itu, Tiqasya berbagi pengalamannya dalam memadukan gaya feminin dan boyish, sekaligus menekankan pentingnya menjaga komunitas, loyalitas, serta nilai brand di tengah persaingan yang kian ketat. Ia pun menutup dengan pesan, “Be true to yourself, have fun, dan bangga mengenakan value kamu dengan baik.”


Pandu Brodjonegoro & dr. Stanley Setiawan dalam talkshow “Anti-Dark Spot
Secrets: Debunk How Deep-Cover is Deep?” bersama La Roche-Posay.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)


Dalam talkshow “Anti-Dark Spot Secrets: Debunk How Deep-Cover is Deep?”, Pandu
Brodjonegoro, Marketing Director L’OrĂ©al Dermatological Beauty Indonesia,
menjelaskan bahwa penggunaan sunscreen yang tepat merupakan langkah utama
mencegah kerusakan kulit. Ia memperkenalkan Anthelios dengan kandungan Melasyl™
yang dapat membantu mengurangi dan mencegah noda hitam sekaligus melindungi
kulit dari paparan sinar matahari. Sementara itu, dr. Stanley Setiawan, Sp.KK., FINSDV,
FAADV menekankan bahwa perlindungan ekstra penting karena kerusakan akibat sinar
UV bisa menimbulkan masalah serius hingga tumor kulit. “SPF saja tidak cukup. Untuk
perlindungan UVA dibutuhkan sunscreen dengan PA+ yang tinggi, ditambah bahan
aktif seperti Mexoryl 400 agar kulit tetap sehat,” jelasnya. Ia juga menekankan gaya
hidup sehat, penggunaan sunscreen 30 menit sebelum aktivitas, serta konsistensi
perawatan sebagai kunci mencegah dark spot.

Penampilan energik GAC menutup hari pertama BRI The BFF Festival 2025.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Ditutup dengan penampilan energik dari GAC (Gamaliel, Audrey, dan Cantika) yang sukses membuat ribuan pengunjung bergoyang bersama. Suasana penuh semangat ini menjadi penutup manis untuk rangkaian acara yang padat wawasan dan inspirasi.



Hari pertama baru menjadi awal dari rangkaian keseruan BRI The BFF Festival 2025. Masih ada dua hari lagi yang akan dipenuhi dengan talkshow inspiratif, penampilan hiburan, dan berbagai promo spesial dari brand-brand ternama. Informasi lengkap mengenai jadwal acara dan pembelian tiket dapat diakses melalui www.thebfffestival.com atau Instagram @thebfffestival.



***

Tentang BRI The Beauty, Fashion, and Fragrance (BFF) Festival Didirikan oleh para veteran industri kecantikan, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda, yang telah sukses membangun Jakarta X Beauty serta media Female Daily Network selama 19 tahun lamanya, BRI The BFF 2025 adalah festival unggulan di Indonesia yang menyatukan dunia kecantikan, fashion, dan lifestyle. Festival ini bertujuan untuk membina talenta lokal, menginspirasi konsumen, serta mendorong kolaborasi guna memajukan ekonomi kreatif nasional.





Kamis, 14 Agustus 2025

Yesaya Abraham & Tissa Biani Terperangkap dalam Misteri Mematikan “Secret High School”

 


Jakarta, 14 Agustus 2025 – Sudharma High School. Di luar, sekolah ini adalah simbol prestise, disiplin, dan masa depan gemilang. Tapi di balik pintu yang tertutup rapat, tersimpan rahasia kelam yang bisa merenggut nyawa. Inilah dunia Secret High School, serial terbaru dari Viu dan MAXStream Studios, yang akan tayang perdana akhir September 2025 di Viu, dan dua minggu kemudian di MAXStream.

Drama 8 episode ini akan memacu adrenalin lewat kombinasi thriller, misteri, aksi, dan drama emosional. Mulai diproduksi pada 18 Agustus 2025, serial ini menjanjikan cerita yang bakal membuat penonton binge-watch sampai akhir

Shaka (Yesaya Abraham), polisi intelijen muda, menyamar sebagai siswa demi menyelamatkan adiknya, Seno (Febriant Teja), dari ancaman yang menghantui Sudharma High School. Namun,penyamarannya tak hanya membawanya pada petunjuk berharga, tapi juga ke dalam jebakan berbahaya yang dikendalikan orang-orang berkuasa.

Di tengah penyelidikan, ia bersinggungan dengan Aura (Tissa Biani), guru muda berinsting tajam. Dari curiga, hingga perlahan menjadi sekutu, hubungan mereka berkembang di tengah bahaya yang bisa menghancurkan keduanya kapan saja.

Bersama Azka (Ryan Winter), Jayden (Florian Rutters), dan Januar (Rafly Altama), Shaka membentuk kelompok rahasia. Mereka tahu satu hal pasti: semakin dekat menuju kebenaran,semakin besar taruhannya.

Kisah ini lahir dari imajinasi Queena, penulis AU yang karyanya viral di TikTok dengan 26 juta views, lalu dituangkan ke novel best seller tahun lalu. Adaptasi drama ini kian menghidupkan kembali atmosfer mencekam dan emosional yang telah membuat ribuan pembaca terhanyut,kini dengan intensitas visual dan akting berkelas.

Jangan lewatkan Secret High School segera di Viu dan MAXStream

Film Al "Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" Tayang Perdana, Perpaduan Epik Sejarah dan Teknologi di Layar Lebar


Jakarta, 14 Agustus 2025

Jakarta - Dunia perfilman Indonesia mencatat sejarah baru hari ini dengan penayangan perdana film Al bertema pahlawan nasional berjudul "Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" di Cinepolis Senayan Park, Jakarta. Karya ini menjadi film Al bertema pahlawan nasional pertama di Indonesia yang sepenuhnya diproduksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghidupkan kembali kisah heroik Pangeran Diponegoro dengan visual detail dan narasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Acara gala premiere ini dihadiri Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, beserta jajaran pejabat kementerian dan beberapa Wakil Menteri. Mereka memberikan apresiasi tinggi atas upaya menggabungkan teknologi mutakhir dengan warisan sejarah bangsa.



> "Film Al ini bukan hanya karya seni, tetapi juga jembatan antara generasi muda dan sejarah bangsa. Momen 200 tahun Perang Jawa adalah saat yang tepat untuk mengenang dan memaknai kembali perjuangan tersebut," ujar Fadli Zon dalam sambutannya.

"Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" merekonstruksi perjuangan gigih Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830) melawan kolonial Belanda. Al dimanfaatkan untuk membangun kembali suasana kota, medan perang, hingga karakter tokoh dengan tingkat detail tinggi, memadukan riset sejarah mendalam dan kekuatan sinema modern. Produser film Al ini, King Bagus, menjelaskan,

 "Momentum 200 tahun Perang Jawa menjadi inspirasi besar. Al membantu kami menghadirkan dunia masa lalu dengan akurasi historis yang sulit dicapai sebelumnya."

Film berdurasi 30 menit ini dapat ditonton gratis di platform usky.ai, bertepatan dengan nonton bareng di bioskop. Antusiasme publik sangat tinggi-1205 tiket untuk premiere ludes sehari sebelum penayangan.

Walaupun jauh dari kata sempurna banyak penonton menilai film ini layak diputar di Istana pada 17 Agustus nanti, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. CEO Mars Media, Koni, menyatakan bahwa pihaknya berencana memperpanjang durasi menjadi 1 jam dan memproduksi lebih banyak film edukasi Al bertema pahlawan nasional di masa depan.

"Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Kita harus memanfaatkannya untuk tujuan positif, termasuk membuka peluang bagi siapa pun yang ingin menjadi creator film," tegas Koni




Rabu, 13 Agustus 2025

Film Hanya Namamu Dalam Doaku Jadi Pelukan Hangat untuk Para Pejuang yang Sedang Berada di Fase Sulit Membawa Kisah Haru Tentang Cinta dan Kebaikan dalam Keluarga

 


Jakarta, 13 Agustus 2025- Setelah sukses dengan judul-judul yang mampu menggetarkan emosi penonton Indonesia lewat Bolehkah Sekali Saia Kumenangis hingga Perayaan Mati Rasa, karya terbaru kembali dihadirkan Sinemaku Pictures dalam drama keluarga Hanya Namamu Dalam Doaku yang menjadi pelukan hangat bagi penontonnya.

Melalui kisah keluarga Arga (Vino G. Bastian) dan Hanggini (Nirina Zubir) dengan anak semata wayang mereka, Nala (Anantya Kirana), ketiganya menjalani kehidupan dengan penuh harmonis. Namun, kisah manis kehidupan keluarga kecil tersebut berangsur sirna, saat sebuah kejadian menghampiri Arga, yang harus menyimpan rapat rahasia agar tidak melukai istri dan anaknya.

Penonton diajak untuk menyelami perjalanan emosi yang terdalam sekaligus sunyi dari sudut pandang seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, ibu yang harus menuntun arah setelah suaminya memutuskan pergi, dan sepotong kisah anak tunggal remaja yang paling terdampak dari kemelut kedua orangtua mereka.

Vino dan Nirina sebagai pasangan suami istri dan menjadi orangtua dari anak tunggal berhasil menampilkan dinamika pemeranan yang luas. Perubahan emosi dari yang subtil hingga ekstrem mampu ditampilkan dengan maksimal sehingga berhasil mengaduk perasaan penonton.

Sementara itu, penampilan Anantya Kirana juga sukses mengimbangi dinamika Vino dan Nirina. Menjadikan peran Nala di film ini sebagai level baru bagi pemeranan Anantya. Di samping itu, kehadiran aktris Naysila Mirdad juga sukses memberikan kompleksitas penceritaan film Hanya Namamu Dalam Doaku. Memberikan film ini bukan saja menjadi pelukan hangat tapi sebuah cermin refleksi.

Diproduseri oleh Prilly Latuconsina, Umay Shahab, dan Bryan Domani, film yang disutradarai Reka Wijaya ini juga berhasil membawa kebaruan di perfilman Indonesia. Tak hanya drama keluarga yang tengah mengalami dinamika krisis, film ini dengan penuh empatik membingkai sebuah kisah sunyi tentang pejuang ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis)-sebuah penyakit langka yang menyerang saraf-dan peran penting caregiver.



"Kami berharap film ini bisa menjadi pelukan yang hangat untuk mereka semua yang sedang berjuang menjadi caregiver, mereka yang mengurus orang yang sakit. Semoga film ini bisa menjadi representasi yang baik untuk mereka semua," kata produser Umay Shahab.

"Selain tentang pejuang ALS, film ini juga berbicara tentang kehidupan sebuah keluarga. Ini seperti menjadi sebuah refleksi kita dalam membina rumah tangga. bagaimana mengelola konflik antara suami dan istri, atau bahkan bagaimana cara kita sebagai pasangan di kehidupan rumah tangga berkomunikasi. Sebab, itu bisa menjadi kerentanan yang membuat cinta kita menjadi jauh meski sebelumnya pernah begitu dekat seperti yang dialami Arga dan Hanggini di film ini," ujar Vino G. Bastian.

Nirina Zubir, yang kembali dipertemukan dengan Vino di film ini setelah lebih dari dua dekade, menambahkan film ini juga memberikan pesan tentang menjadi manusia yang seutuhnya. Hanya Namamu Dalam Doaku juga memberikan pemaknaan tentang nilai untuk terus menebar kebaikan terhadap orang terdekat, termasuk keluarga.

"Kebaikan itu harus diperlihatkan, namun bukan dengan tujuan pencitraan. Tapi kalau memang melakukan sesuatu hal baik, kita berhak menunjukkannya agar tercipta suasana yang positif. Film ini memberikan saya tentang pelajaran baru yang belum pernah saya perhatikan sebelumnya. Juga sisi edukasi terhadap penyakit langka yang juga menyoroti para caregiver yang merawat dengan sepenuh hati meski lelah fisik dan mental," tambah Nirina Zubir.

Sutradara Reka Wijaya, yang sebelumnya juga sukses bersama Sinemaku Pictures melalui Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dengan capaian blockbuster, mengutarakan cerita di film Hanya Namamu Dalam Doaku sangat dekat dengan apa yang pernah dialaminya. Film ini juga menjadi sajian alternatif tentang sebuah nilai keikhlasan.

"Cerita di film inii berusaha untuk memberikan sebuah alternatif tentang keikhlasan. Ketika memulai menyusun sinopsis, character development, dan jadi semakin dalam. Sampai akhirnya apa yang dirasakan saya berusaha masuk ke tokoh utamanya. Ketika membuatnya pun banyak rasa yang cukup menghantui, karena itu membuka lagi apa yang pernah saya jalani dan membuka lagi apa yang saya rasakan," ujar sutradara Reka Wijaya.

Film Hanya Namamu Dalam Doaku dibintangi di antaranya oleh Vino G. Bastian, Nirina Zubir, Anantya Kirana, Naysila Mirdad, Dinda Kanyadewi, Ge Pamungkas, Enno Lerian, Arswendi Bening Swara, dan penampilan spesial aktor senior Slamet Rahardjo.


Tonton film Hanya Namamu Dalam Doaku mulai 21 Agustus 2025 di bioskop! 

@sinemaku_pictures  @hanyanamamaudalamdoaku.film.


Sinopsis

Arga, seorang suami dan ayah penyayang, mulai menjauh secara emosional dari keluarganya setelah diam-diam didiagnosis mengidap ALS-penyakit saraf yang perlahan melemahkan tubuhnya. Demi melindungi orang-orang yang ia cintai, Arga memilih menyimpan rahasianya sendiri, namun keputusannya itu justru menimbulkan kesalahpahaman besar, terutama saat ia kembali bertemu dengan mantan kekasihnya, Marissa. Sang istri, Hanggini, mulai curiga akan adanya perselingkuhan, dan retaknya komunikasi membuat rumah tangga mereka perlahan hancur. Lewat kisah ini, film menggambarkan bahwa cinta yang tulus tidak selalu bersuara lantang-kadang justru hadir dalam diam yang melindungi, tapi bisa juga melukai.



Film Horor MVP Pictures Karya Randolph Zaini Dia Bukan Ibu Berkompetisi di Fantastic Fest 2025

  Jakarta, 15 Agustus 2025—Kabar baik datang dari Amerika! Film horor terbaru MVP Pictures yang disutradarai Randolph Zaini, Dia Bukan Ibu (...