Selasa, 15 Juli 2025

Kisah Rapuhnya Hubungan Ibu dan Anak Perempuan dalam Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Tayang September 2025 di Bioskop


“Kalau Ibu enggak menikah sama Ayah, ya enggak ada kamu sayang..”

Jakarta, 16 Juli 2025 — Film drama terbaru Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah persembahan Rapi Films, bekerja sama dengan Screenplay Films, Legacy Pictures, dan Vortera Studios baru saja merilis official teaser poster dan teaser trailer yang emosional. Film akan tayang di bioskop pada September 2025.

Dibintangi oleh

° Amanda Rawles,

° Sha Ine Febriyanti,

° Eva Celia,

° Nayla Purnama, dan 

° Bucek,

Official teaser trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah dibuka dengan.pertanyaan yang sangat tajam namun membingungkan dari Alin (Amanda Rawles) kepada Ibunya (Sha Ine Febriyanti), “Ibu kenapa mau nikah sama Ayah?”

Sebuah pertanyaan dari seorang anak yang melihat kondisi ibunya yang tidak bahagia, dan ia menjadi becermin terhadap masa depannya sendiri. Seandainya, Ibu tidak menikah dengan Ayah, mungkin kehidupan keluarganya hari ini akan baik-baik saja. Dari pertanyaan itu, juga tersirat kemarahan yang samar-samar terhadap keputusan yang mungkin membawa luka.

Alin melihat perjuangan Ibunya begitu berat. Harus menuntun sepedanya,menjemur pakaian-pakaian laundry milik pelanggannya sendirian, dan wajah yang begitu lelah. Sementara itu, kehadiran Ayah di rumah tersebut hampir tak pernah ada. Bahkan, untuk membenahi atap rumah yang sudah bolong, sang Ibu harus naik ke atap sendirian di tengah hujan deras. Ibu harus berjuang sendiri untuk menghidupi ketiga anak perempuannya.

Diiringi alunan lagu liris Monica Christiana, Malam Tak Berjudul, setiap potongan adegan dalam teaser ini seolah menorehkan luka, air mata, namun juga selipan tawa bahagia. Kita akan melihat sekilas gambaran perjuangan keluarga dan kesulitan yang nyata. Namun, pelukan hangat Ibu kepada Alin di akhir teaser adalah bukti cinta tanpa syarat yang menjadi jembatan menuju rekonsiliasi batin.

Official teaser trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah pun mengundang banyak reaksi dari warganet. Banyak di antara mereka yang merasa relate dengan tema perjuangan seorang Ibu, dan merasa film ini seperti kisah hidup mereka.

“Tema ‘Ibu’ selalu bikin mengharu-biru. Akting Amanda Rawles disini natural dan makin mature,” komentar akun @yazdiaz1402.“Baru teaser-nya udah nangis banget, relate banget dialog anak ke ibunya mirip ucapanku ke mamaku dulu. Gak sabar buat nonton,” kata akun @iyahfaujiah7215.“kukira film ternyata kisah hidupku,” komentar akun @kevinviriyahalim4766.

Dalam official teaser poster, Amanda Rawles, Sha Ine Febriyanti, Eva Celia dan Nayla Purnama juga berada dalam sebuah pose yang saling memeluk dan memegang erat satu sama lain, menyiratkan momen kebersamaan yang hangat dan penuh harapan meski di tengah kesulitan seperti rumah yang bocor. Dalam official teaser poster juga hadir aktor muda berbakat, Bintang Alvarendra Soemardi. Disutradarai Kuntz Agus, film ini juga dibintangi oleh Indian Akbar dan Ariyo Wahab. 

“Kisah di film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah ingin mengajak penonton untuk melihat tentang sebuah proses untuk berdamai dengan keluarga dan menyadari bahwa kebenaran tidak selalu hitam-putih,” kata sutradara Kuntz Agus.

“Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah ingin menyajikan cerita yang emosional, jujur, dan relevan dengan masyarakat Indonesia. Film ini juga ingin mengajak penonton dengan sebuah pertanyaan, seberapa kenal kamu dengan Ibumu?” ujar produser eksekutif film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Sunil Samtani.

“Film ini akan menunjukkan tentang perjuangan anak yang ingin membahagiakan Ibunya, yang memiliki situasi sulit dalam hidupnya. Ada lapisan-lapisan yang akan membawa penonton merasa dekat dengan cerita di film ini” tambah produser eksekutif film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Wicky V. Olindo.

Ikuti perkembangan terbaru film drama keluarga Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah melalui akun Instagram resmi @rapifilm & @andaiibu. Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah akan tayang di bioskop pada September 2025.

Film Siccin 8 Tayang September 2025 di Indonesia,

 

Lisensi Adaptasi Siccin Kini Resmi Dipegang Soraya Intercine Films


Jakarta, 15 Juli 2025 — Film franchise horor Turki, Siccin, yang menjadi blockbuster di negara tersebut kini merilis film ke-delapannya, Siccin 8. Film yang telah lebih dulu rilis di Turki dan mendapat sambutan tinggi dari penonton pun kini akan tayang di jaringan bioskop Indonesia, dibawa oleh rumah produksi Soraya Intercine Films.

Siccin 8 akan tayang di bioskop Indonesia pada September 2025. Film ini akan mengikuti kisah Fatih, yang tinggal bersama istri dan anak-anaknya, di rumah yang sama dengan ibunya yang sudah tua, Gönül.

Setelah mendapat tekanan dari istrinya, Berna, mereka memutuskan untuk mengirim Gönül ke panti jompo. Namun, kedamaian berubah menjadi teror saat peristiwa supranatural yang menyeramkan mulai terjadi. Rumah yang dulunya tenang, kini menjadi tempat yang mengerikan. Ada sesuatu yang tak terlihat menghantui rumah Fatih.

Fatih, yang dilanda rasa bersalah, akhirnya membawa kembali ibunya ke rumah,tetapi sang ibu bukanlah sosok yang sama seperti dulu. Kebenaran yang mengerikan pun terungkap: sebuah rahasia berdarah yang tidak pernah terkubur.

Ditulis dan disutradarai oleh Alper Mestçi, Siccin 8 dibintangi oleh Fatih Gülnar,Melike Balçık, Gönül Ürer, Hatice İrkin, Masal Aksel, Mana Alkoy, Fahrettin Avci,Ece Baykal, dan Oğuz Okul. Film ini akan memberikan teror tanpa henti untukpencinta horor dan penonton film. Memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati genre horor yang meneror.

“Soraya Intercine Films selalu percaya dengan kekuatan cerita dan pendekatan berbeda dari sebuah karya yang segar. Kami melihat Siccin adalah karya horor dari Turki yang memiliki relevansi dengan masyarakat Indonesia, baik secara kultur maupun isunya. Untuk itu, kami membawa Siccin 8 ke Indonesia,” ujar produser Soraya Intercine Films Sunil Soraya.

Rilisnya film Siccin 8 di jaringan bioskop Indonesia juga sekaligus menandai babak baru bagi rumah produksi Soraya Intercine Films yang kini secara resmi menjadi pemegang lisensi hak adaptasi film Siccin di Indonesia.

Saat ini, Soraya Intercine Films juga telah dalam proses persiapan remake film Siccin 2. “Dengan lisensi hak adaptasi film Siccin kini secara resmi dimiliki Soraya Intercine Films, saat ini remake Siccin 2 sedang dalam proses. Semoga ini akan menjadi persembahan horor yang baru dan menyegarkan untuk perfilman Indonesia,” tambah Sunil Soraya.



Sabtu, 12 Juli 2025

SETIAONE VISION SIAP GUNCANG BIOSKOP DENGAN FILM HORROR KOMEDI “GERBANG SETAN”

Gerbang Setan” dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025.
Jangan lewatkan kolaborasi seram dan kocak yang siap menjadi tontonan pilihan keluarga di musim liburan ini!

Jakarta, Juli 2025  Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh hadirnya rumah produksi baru, SetiaOne Vision (SOV), yang siap memberikan warna segar melalui film perdana mereka berjudul “Gerbang Setan”, sebuah perpaduan unik antara horor dan komedi karya sutradara Toto Hoedi.

“Gerbang Setan” mengisahkan petualangan lima sahabat Diki, Beni, Rachel, Bagas, dan Wina yang memutuskan untuk melakukan wisata horor ke sebuah desa terpencil bernama Desa Lawase Urip. Awalnya, perjalanan ini mereka anggap sebagai liburan seru yang menegangkan. Namun, tak disangka, mereka justru terjebak dalam pengalaman supranatural yang mencekam dan penuh misteri.

Selama berada di desa, mereka berhadapan dengan berbagai fenomena mistis seperti kemunculan makhluk halus, ritual sesajen, praktik klenik, hingga kepercayaan kuat terhadap roh leluhur. Lambat laun, kelima sahabat ini menyadari bahwa desa yang mereka kunjungi menyimpan rahasia kelam. Mereka pun mulai menelusuri kejanggalan demi kejanggalan untuk mencari tahu kebenaran di balik “Gerbang Setan”.

Tak hanya menyajikan adegan-adegan menyeramkan, film ini juga dipenuhi dengan elemen komedi segar yang dijamin menghibur penonton dari berbagai usia. Dengan durasi 88 menit, “Gerbang Setan” merupakan tontonan ringan yang menegangkan sekaligus mengundang tawa.

Film ini dibintangi oleh jajaran aktor dan komedian ternama seperti 

° Rizza Fahlevi, 

° Ummy Quary,

° Renaga Taher,

° Rachel Oldham, 

° Mc Danny, 

° Jarwo Kwat,

° Cak Lontong, 

° Komeng, 

° Opi Kumis,

° Marsya Adinda, 

° Rizky Inggar,

° Eman 4 Sekawan,

° Ginanjar 4 Sekawan,

° Denny Chandra,

° Bopak Castello,

° Baron Hermanto,

° Ferdi Ali,

° Novilia Annisa,

° Atep Rizal,

° Kadir,

° Sri Atun

Proses syuting berlangsung selama 25 hari di lokasi-lokasi eksotis di Bogor dan Jakarta.

“Gerbang Setan” dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025. Jangan lewatkan kolaborasi seram dan kocak yang siap menjadi tontonan pilihan keluarga di musim liburan ini!

Jumat, 11 Juli 2025

Lyora: Penantian Buah Hati Rilis Official Trailer & Poster Kisah Cinta dan Harapan Pasangan Pejuang Garis Dua


Marsha Timothy dan Darias Sinatrya berhasil menghadirkan ketangguhan dan kesetiaan pasangan pejuang garis dua

Jarasta Enterprise, Paragon Pictures, dan Ideosource Entertainment merilis official trailer & poster film drama keluarga Lyora: Penantian Buah Hati yang mengisahkan perjuangan Meutya dan Fajri, sebagai pasangan suami-istri yang sedang berjuang mendapatkan buah hati. Setelah official teaser trailer yang dirilis sebelumnya mendapat sambutan hangat dari para pejuang garis dua, dalam official trailer Lyora:Penantian Buah Hati menghadirkan penampilan apik dari Marsha Timothy dan Darius Sinathrya yang selalu bersama, mewakili ketangguhan dan kesetiaan pasangan pejuang garis dua.

Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukanya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak muda lagi Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut. Meutya dan Fajrie menghadap lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan

Disutradarai Pritagita Arianegara, serta diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro, film ini menjadi film drama keluarga emosional pertama di Indonesia yang mengangkat perspektif perempuan dan pasangan dalam perjuangan memiliki anak.

“Film Lyora: Penantian Buah Hati adalah film yang mewakili jutaan suara perempuan Indonesia yang sedang atau pernah berjuang diam-diam untuk menjadi ibu. Melalui film ini,kami ingin menumbuhkan empati dan kesadaran, infertilitas dan tekanan memiliki anak bukan hanya beban bagi perempuan, tapi juga perjuangan bersama pasangan,” ujar produser Lyora: Penantian Buah Hati Virgie Baker.

Sutradara Pritagita Arianegara berharap dengan lika-liku yang dihadapi oleh pasangan Meutya dan Fajrie di film ini dapat memberikan motivasi dan semangat bagi sesama pejuang garis dua.

"Film ini sangat personal buat saya. Saya tahu rasanya menunggu, mencoba, dan gagal. Lewat Lyora, saya ingin memeluk mereka yang masih berjuang dan mengingatkan bahwa ini bukan perjuangan satu orang saja," jelas sutradara Lyora: Penantian Buah Hati Pritagita Arianegara.

Memerankan karakter Meutya, bagi Marsha Timothy memberikan pengalaman emosional yang berbeda dalam kisah inspirasi keluarga. Ia harus menyelami perasaan-perasaan rumit yang dialami seorang calon ibu yang tengah berjuang memiliki anak termasuk menghadapi kenyataan keguguran yang terjadi berulang kali dalam prosesnya.

“Meutya adalah perwakilan dari banyak suara perempuan yang menjadi pejuang garis dua. Di film ini, Meutya seperti menjadi perwakilan suara-suara yang selama ini jarang dibicarakan. Bagaimana perjuangan para perempuan dan pasangannya yang ingin memiliki momongan,”ujar Marsha Timothy.

"Perjuangan menantikan buah hati bukan beban satu orang. Film ini membuka ruang diskusi tentang pentingnya peran suami dalam perjuangan memiliki anak bukan hanya tanggung jawab istri," tambah Darius Sinathrya.

° MarshSinathrya

° Darius Sinathrya

° Widyawati,

° Aimee Saras,

° Olga Lydia,

° Hannah Al Rashid, 

° Ariyo Wahab, dan 

° Ivanka Suwandi

° Sutradara Pritagita Arianegara

° Produser Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro

° Produser eksekutif Andi Boediman

° Penulis Skenario Titien Wattimena & Priska Amalia. Januar R. Kusuma 


"Lewat Lyora, kami percaya bahwa film bisa membuka ruang percakapan yang selama ini dianggap terlalu pribadi. Dari percakapan itu, muncul keberanian untuk saling mendengarkan tanpa menghakimi," tutup Januar R. Kusuma.

Film ini turut didukung oleh RS Bunda, Morula IVF, Garuda Indonesia, dan Livin' by Mandiri sebagai official partner.


Film Lyora Penantian Buah Hati tayang di bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025.

Film Horor Labinak: Mereka Ada Disini Merilis Official Trailer & Poster Menampilkan Teror Psikologis Tentang Kanibalisme

 

Dibintangi Raihaanun, Nayla D. Purnama, Arifin Putra, dan Giulio Parengkuan.
Labinak: Mereka Ada Disini tayang 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia.

Jakarta, 10 Juli 2025 - Anami Films mempersembahkan film horor terbaru dengan genre yang tak biasa, berjudul Labinak: Mereka Ada Disini. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla D. Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi. Menjelang tayang pada 21 Agustus 2025 di bioskop, Labinak: Mereka Ada Disini merilis official trailer & poster yang menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme.

Terinspirasi dari urban legend tentang praktik kanibalisme yang dilakukan oleh kalangan elite untuk mempertahankan usia panjang, Labinak: Mereka Ada Disini tak hanya memberikan teror rasa takut. Film ini juga membawa kengerian tentang ketimpangan sosial ekonomi yang memperlihatkan betapa menyeramkannya manusia.

Dalam official trailer yang dirilis, Labinak: Mereka Ada Disini memperlihatkan perjuangan kasih seorang Ibu bernama Najwa (Raihaanun) yang berusaha melindungi anaknya, Lisa (Nayla D. Purnama) dari ritual kanibalisme kuno sekte Bhairawa.

Film horor Labinak: Mereka Ada Disini mengisahkan Najwa, seorang guru honorer yang hidup secara kekurangan dan menjadi penyintas kekerasan seksual. Najwa pergi ke Jakarta demi masa depan lebih baik, tapi justru ia kembali menjadi korban sebuah ritual kanibalisme dari keluarga sekte Bhairawa. Putrinya, Lisa, yang ternyata merupakan anak dari seorang kanibal, mewarisi kehidupan mewah namun harus dibayar dengan harga moral yang sangat mahal.

Diproduseri oleh Prakash Chugani, Deepak Chugani, Dilip Chugani dan Sanjeev Bhalla, film horor Labinak: Mereka Ada Disini ingin mengajak penonton untuk merenungkan tentang realitas sosial yang lebih besar, dengan kemasan genre horor yang tak biasa.

"Film horor Labinak: Mereka Ada Disini ingin menyampaikan cerita yang menyeramkan namun sekaligus penuh makna. Menggabungkan folklor, ketidakadilan dalam kehidupan yang nyata, dan kritik sosial lewat genre horor dengan kemasan baru, untuk menggugah pikiran penonton," kata produser film horor Labinak: Mereka Ada Disini Dilip Chugani.

"Film ini membawa kritik sosial melalui karakter Najwa serta keluarga Bhairawa. Bagaimana ketidaksetaraan ekonomi menciptakan kebrutalan yang membawa mereka yang tidak memiliki pilihan pada situasi yang ditumbalkan. Secara simbolis, horor di film Labinak: Mereka Ada Disini adalah situasi yang terjadi pada sosial ekonomi kita saat ini," tambah produser film horor Labinak: Mereka Ada Disini Sanjeev Bhalla.

Sementara itu, sutradara Azhar Kinoi Lubis menerangkan, film horor Labinak: Mereka Ada Disini memberinya pendekatan baru dalam mengeksekusi konsep genre horor Indonesia. Dengan tema yang baru dan menyegarkan, diharapkan Labinak: Mereka Ada Disini menjadi karya yang akan memberikan eksplorasi baru dalam perfilman Indonesia.

Azhar Kinoi Lubis dikenal dengan kemampuannya yang mampu menggabungkan horor atmosferik dengan kedalaman emosional genre drama. Di film ini, ia membawa gaya horor yang unik. Sebuah horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga memiliki sisi yang sangat manusiawi. Setiap teriakan, keheningan, dan bayangan membawa beban emosional.

"Dalam menggarap film horor Labinak: Mereka Ada Disini, ada banyak detail yang harus dikerjakan. Dengan dedikasi dan kerja keras seluruh pemeran dan kru, film Labinak: Mereka Ada Disini. Semoga karya ini menjadi karya yang disukai oleh penontonnya," ujar sutradara film horor Labinak: Mereka Ada Disini Azhar Kinoi Lubis.

Raihaanun, yang memerankan Najwa, seorang ibu dan guru yang mengalami berbagai hal buruk di masa lalunya, menjelaskan Najwa adalah karakter yang menjadi representasi bagi kebanyakan orang, sebagai yang tidak memiliki pilihan dan kekuatan.

"Najwa mewakili jutaan orang di dunia ini yang hanya ingin memperbaiki hidup mereka melalui satu-satunya jalan yang mereka ketahui: pendidikan. Najwa juga hanya memiliki harapan untuk putri tercintanya. Namun, sistem sosial yang ada membuat Najwa dan anaknya harus membayar mahal untuk kehidupan yang lebih baik. Najwa, juga anaknya, menjadi 'mangsa' bagi kelompok yang memiliki sumberdaya seperti keluarga sekte Bhairawa. Di film ini, kita akan melihat bagaimana Najwa dan anaknya menghadapi teror yang benar-benar menghantui hidupnya. Bukan oleh hantu, tapi oleh manusia," ungkap Raihaanun.

Film horor Labinak: Mereka Ada Disini akan menampilkan teror psikologis
tentang kanibalisme yang menjadi cerminan kehidupan sosial saat ini. 

Tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia.

Kamis, 10 Juli 2025

Film Assalamualaikum Baitullah: Air Mata Berjatuhan Menjadi Saksi Kuatnya Amira, yang Terluka Namun Tetap Percaya pada Kekuatan Doa

  

 “Jangan berkecil hati. Tidak ada doa yang tidak diijabah.” Kalimat itu menjadi jangkar, penanda bahwa selalu ada jalan untuk kembali bangkit dan berharap kepada Sang Pencipta.

Jakarta, 10 Juli 2025 — Malam Gala Premiere film Assalamualaikum Baitullah bukan hanya tentang merayakan sebuah karya sinema. Ia menjadi ruang perjumpaan antara luka, harapan, dan perempuan-perempuan yang sedang belajar ikhlas di tengah badai hidup.

Digelar di XXI Epicentrum Jakarta, VMS Studio mempersembahkan gala premiere film ini dalam suasana yang hangat dan penuh makna. Dibuka oleh penampilan menyentuh dari Fadhilah Intan, yang membawakan lagu Jalan Cinta di red carpet, yang tiap baitnya seolah menyuarakan isi hati banyak orang yang memeluk rasa kecewa dengan kepasrahan dan belajar ikhlas.

Film Assalamualaikum Baitullah yang dibintangi oleh Michelle Ziudith merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Asma Nadia.

Assalamualaikum Baitullah akan disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu yang sebelumnya terkenal lewat film-film horor dan drama religi. Sementara itu, penulis skenarionya dalah Titien Wattimena.

Para pemain

° Michelle Ziudith,

° Arbani Yasiz,

° Tissa Biani,

° Miqdad Adaussy, 

° Ummi Quary,

° Vonny Anggraini 

° Maudy Koesnaedi 

Ikut menyaksikan langsung perjalanan Amira di layar lebar, seorang perempuan yang kehilangan, dikhianati, lalu memulai ulang hidupnya lewat doa dan keberanian untuk memaafkan.

Tentu saja respons ini sejalan dengan apa yang ingin disampaikan oleh para filmmaker di balik layar. "Assalamualaikum Baitullah adalah obat penyemangat untuk siapa pun, terutama perempuan, yang sedang jatuh di tengah ujian. Harapannya film ini bisa menjadi teman. Film ini tidak menggurui, hanya ingin berkata: kamu tidak sendiri," ungkap Tony Ramesh, produser film ini.

Sutradara Hadrah Daeng Ratu menambahkan, “Di kesunyian Amira, ada kekuatan yang diam-diam menyembuhkan. Itulah yang ingin kami bagikan, sebuah ruang bagi perempuan untuk berhenti sejenak, dan percaya lagi.”

Satu pesan yang membekas dari film ini datang dari karakter Ibu Amira, yang lembut namun meneguhkan: “Jangan berkecil hati. Tidak ada doa yang tidak diijabah.” Kalimat itu menjadi jangkar, penanda bahwa selalu ada jalan untuk kembali bangkit dan berharap kepada Sang Pencipta.

Michelle Ziudith sendiri mengaku, “Amira adalah perempuan yang diam-diam menyimpan badai. Tapi justru dalam diam itulah, ia belajar percaya lagi pada cinta dan takdir yang lebih baik.” Film ini benar-benar menjadi ruang bagi perempuan untuk berbagi, terutama mereka yang sedang berjuang untuk bertahan di tengah badai kehidupan. 

"Film ini bukan tentang perjalanan ke luar, tapi perjalanan ke dalam diri sendiri. Dan Baitullah menjadi simbol dari titik balik paling sunyi dan paling terang dalam hidup Amira," ungkap Hadrah Daeng Ratu

Assalamualaikum Baitullah adalah adaptasi dari novel best-seller karya Asma Nadia. Sebuah drama emosional tentang seorang perempuan yang menemukan kembali dirinya di tengah badai, dan bagaimana keikhlasan dan doa menjadi cahaya ketika segalanya terasa gelap.


Film ini akan tayang resmi di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025, 

Rabu, 09 Juli 2025

"Arti Cinta", Ketika Perselingkuhan Menjadi Wajar di Tengah Hubungan Harmonis


Kisah Perselingkuhan yang Menguak Luka, Menguji Cinta, dan Mengguncang Jiwa

Jakarta, 8 Juli 2025, Bersiaplah menyelami kisah penuh emosi, melodi dan pengkhianatan. Fish Eye Production dengan bangga mempersembahkan “Arti Cinta”, sebuah film drama musikal Indonesia dan salah satu film yang paling ditunggu kehadirannya tahun ini. Film Arti Cinta siap menguras emosi penonton Indonesia lewat kisah perselingkuhan yang mengguncang, menghancurkan keluarga dan menyisakan luka mendalam bagi seorang anak perempuan.

Dibalut dengan alunan musik yang ear-catchy alias membekas di ingatan dan lirik yang berbicara lebih dari dialog, Arti Cinta bukan sekadar menyuguhkan tontonan tapi pukulan telak bagi hati, terutama para wanita yang pernah disakiti oleh cinta dan dikhianati oleh orang yang paling dipercaya. Disutradarai oleh Monty Tiwa dan Tepan Kobain, keduanya sengaja mengambil pendekatan emosional dan sinematografi yang elegan. Ditambah musik yang menawan oleh Bongky Marcel, penata suara oleh Wahyu Tri Purnomo dan koreografi yang apik dari Eko Supriyanto “Pece”.

Film ini diperankan antara lain oleh

° Tio Pakusadewo,

° Sita Nursanti,

° Windy Apsari,

° Samo Rafael,

° Marthino Lio,

° Karina Salim dan

° Marini Soerjosoemarno.

Film berdurasi 95 menit ini juga akan membawa penonton pada perjalanan yang seru ala anak muda yang aktif bermusik, dinamis namun juga menyakitkan: dari perselingkuhan, pengkhianatan hingga penyesalan dan usaha penebusan. Film ini dengan berani membongkar sisi gelap pernikahan dan menghadirkan realita pahit yang sering tidak ingin diakui bahwa satu kebohongan bisa menghancurkan satu generasi.

Diakui Olga Lydia selaku produser film Arti Cinta, bahwa setiap orang memiliki level cintanya masing-masing, “Setiap orang itu punya arti cinta yang berbeda-beda dan di film ini kita bisa melihat level-level cinta yang ada. Misalnya ada orang yang merasa yang penting saya cinta sama pasangan saya, boleh dong saya jelalatan dikit kan saya tetap ‘pulang’ ke dia. Meski kedengarannya berat, tapi kalau nontonnya diresapi itu akan mengalir begitu saja,” urainya.

Sita Nursanti yang berperan sebagai Anna juga mengungkapkan perasaannya bahwa tantangan yang paling berat dalam film ini bukanlah menangis karena terus diselingkuhi, tapi ketika harus bernyanyi langsung saat proses syuting, “Yang paling spesial dari film ini adalah kami harus merekam langsung semuanya di set, jadi tidak ada lipsync. Dan yang bikin menarik dalam film ini semua aktor-aktornya dibekali microphone untuk merekam suara dan dari earphone diperdengarkan minus-one atau suara piano,” jelasnya secara terbuka.

Sementara itu Karina Salim yang juga ballerina tanah air bercerita bahwa selama proses syuting berjalan seru, “Karena ini film musikal jadi ada nyanyi, nari bareng dancer juga, jadi kita ga bisa cuma fokus memikirkan acting-nya saja tapi juga harus nyanyi dan mikirin emosi dari lagu tersebut sambil menari, walaupun kebayangnya kompleks, tapi itu seru buatku,” ujarnya.

Setali tiga uang dengan Karina Salim, Marini Soerjosoemarno juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa proses syuting film ini berjalan seru dan berlandaskan kebersamaan, “Kalau buat saya sih tidak terlalu sulit ya, cuma didandani jadi seorang nenek ahli nujum dan selama proses syuting kebersamaannya terasa banget dan semua lancar apalagi sutradaranya orangnya asik banget,” ungkap Marini.

Dengan segala kompleksitas emosi, keindahan musik, dan luka yang ditorehkan oleh perselingkuhan, Arti Cinta hadir bukan hanya sebagai film, tetapi sebagai pengingat bagi kita tentang pentingnya kejujuran, kesetiaan, dan keberanian menebus kesalahan.

Film ini diharapkan mampu menggugah hati penonton Indonesia, terutama para wanita yang pernah dikhianati, bahwa luka bisa disuarakan dan cinta sejati tak pernah tumbuh dari pengkhianatan.

Arti Cinta akan mulai tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 17 Juli 2025.

Saksikan dan rasakan setiap nadanya, karena mungkin di antara lirik dan air mata terselip juga cerita hidupmu.


INTENS DAN PENUH KETEGANGAN, FILM HOROR KITAB SIJJIN & ILLIYYIN PRODUKSI RAPI FILMS TAYANG DI BIOSKOP MULAI 17 JULI 2025

 

Mengangkat kisah tentang Sijjin dan Illiyyin, dua kitab yang mencatat amal perbuatan orang-orang durhaka dan orang-orang yang berbakti dan saleh, film ini

Jakarta, 9 Juli 2025 — Kitab Sijjin & Illiyyin, film horor terbaru Rapi Films bersama Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Narasi Semesta. 

° Sutradara oleh Hadrah Daeng Ratu dan 

° Produser oleh Gope T. Samtani

° Skenarionya ditulis oleh Lele Laila

 Dan Menampilkan pemain-pemain seperti

° Yunita Siregar,

° Dinda Kanyadewi,

° Kawai Labiba,

° Tarra Budiman,

° Sulthan Hamonangan,

° Nai Djenar Maisa Ayu, dan 

° David Chalik.

Film Kitab Sijjin & Illiyyin bercerita tentang Yuli (Yunita Siregar) yang tulus dan baik berubah menjadi penuh dendam karena kehilangan rumah, ditinggal mati orang tua, dituduh anak selingkuhan, dan diperlakukan seperti pembantu oleh keluarga Ambar (Djenar Maesa Ayu). Yuli meminta bantuan seorang dukun untuk membalaskan dendamnya dengan menyantet keluarga Ambar, yaitu Laras (Dinda Kanya Dewi), Rudi (Tarra Budiman), Dean (Sulthan Hamonangan), dan Tika (Kawai Labiba). Namun, santet yang disarankan ternyata sangat mematikan. Yuli diharuskan melakukan ritual dalam waktu satu minggu dengan memasukkan nama-nama target santet ke mayat yang baru meninggal. Berhasilkah Yuli membalaskan dendamnya?

Yunita Siregar menyampaikan rasa senangnya bisa berperan di film Kitab Sijjin & Illiyyin, “Saya sangat senang dan bersyukur diberi kepercayaan sekaligus memenuhi wishlist saya bekerja sama dengan Rapi Films dan Ibu Hadrah untuk memerankan karakter Yuli yang sangat kompleks. Film ini bisa memberi pesan-pesan positif dan menjadi pengingat untuk selalu berbuat baik dalam hidup kita. Semoga film ini bisa diterima oleh banyak orang dan menjadi berkah buat semuanya.”

Hal senada juga disampaikan oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu, “Alhamdulillah kembali diberi kepercayaan oleh Rapi Films, Bapak Sunil, Bapak Sunar, dan juga Bapak Gope lewat kerja sama yang menyenangkan. Ini film horor terbaru saya yang banyak adegan berdarah-darahnya. Tantangan dalam membuat film adalah bagaimana membuatnya banyak adegan berdarah-darahnya. Tantangan dalam membuat film adalah bagaimana membuatnya berbeda, lebih lokal, dan membumi. Selain itu, bagaimana membuat adegan-adegan horor yang intens, membuat ngilu dengan treatment sinematografi yang tidak banyak pergerakan tapi bisa menimbulkan kengerian saat menontonnya.”

“Rapi Films selalu menyajikan film-film horor terbaiknya untuk para penggemar film horor Indonesia. Dengan Kitab Sijjin & Illiyyin sebagai IP baru dari Rapi Films, kami berharap bisa memberikan sesuatu yang berbeda, lebih baik dan lebih seru, dengan skenario dan cerita yang bisa menarik penonton untuk menonton film horor lagi,” jelas Produser Eksekutif Sunil G. Samtani.

Hadrah menjelaskan bahwa film ini tidak hanya menghadirkan teror secara visual, tapi juga mengupas sisi emosional dan budaya santet di Indonesia. “Yang pasti ini berdasarkan santet lokal Indonesia. Kami riset lebih dalam lagi tentang santet yang ada,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, cerita dalam film ini lahir dari riset mendalam tentang praktik santet, termasuk pengalaman langsung tim produksi yang mengunjungi daerah dengan keberadaan dukun yang masih kuat. Menurut Hadrah, masih banyak kisah nyata yang menggambarkan bagaimana dendam dibalas melalui jalur santet.


Nantikan film Kitab Sijjin dan Illiyyin di bioskop tanah air tayang mulai 17 Juli 2025. 

Jumat, 04 Juli 2025

Trailer Panggil Aku Ayah Resmi Dirilis, Hadirkan Kasih Keluarga yang Tumbuh dari Perjuangan dan Ketulusan, Bukan Hanya Hubungan Darah

 

Film ini mengajak kita merenungkan kembali arti sebuah rumah dan keluarga bahwa kasih sayang tidak selalu lahir dari ikatan darah,

Jakarta, 4 Juli 2025 — Di tengah tingginya respons publik terhadap teaser perdananya, Visinema Studios merilis official poster dan trailer film Panggil Aku Ayah, yang akan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025. Film terbaru dari pembuat JUMBO film terlaris sepanjang masa di Indonesia merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah. Melalui relasi antara Dedi (Ringgo Agus Rahman), sepupunya Tatang (Boris Bokir), dan Intan (Myesha Lin), penonton diajak tertawa, terharu, dan merefleksikan makna keluarga.

Anggia Kharisma, Produser film dan Chief Content Officer Visinema Studios mengatakan, “Panggil Aku Ayah adalah bagian dari komitmen Visinema Studios untuk terus menghadirkan cerita-cerita keluarga yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh dan menggugah. 

Film ini mengajak kita merenungkan kembali arti sebuah rumah dan keluarga bahwa kasih sayang tidak selalu lahir dari ikatan darah, melainkan dari empati, kehadiran, kepedulian, dan ketulusan cinta. Kami percaya, cerita seperti ini penting untuk terus dihadirkan di layar lebar Indonesia, karena dekat dengan keseharian kita, dan membuka ruang untuk saling memahami dan mencintai lebih baik lagi.”

Diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, Panggil Aku Ayah diadaptasi dari film laris Korea Selatan Pawn, produksi CJ ENM yang kini juga menjadi produser bersama Visinema Studios. Film ini menggabungkan humor dan empati dalam cerita keluarga yang relevan dan membumi.

“Dalam adaptasi ini, saya berupaya untuk tetap mempertahankan pesan utama, namun dihadirkan dengan konteks lokal Indonesia yang kuat. Dengan kualitas para pemeran yang mampu menghidupkan karakter dan emosi cerita, saya berharap penonton tidak hanya akan terhibur, tapi juga dapat menemukan makna baru tentang sebuah relasi keluarga,” ujar sutradara Panggil Aku Ayah, Benni Setiawan, yang juga merupakan peraih Piala Citra untuk Sutradara Terbaik.

Dalam trailer resminya, Dedi dan Tatang harus mengasuh Intan seorang anak yang awalnya hanya dijadikan jaminan utang oleh sang ibu, Rossa (Sita Nursanti), sebelum ditinggal menjadi TKI. Hubungan yang semula kaku berubah menjadi hangat, dipenuhi dinamika kocak dan penuh rasa.

Pemeran Dedi, Ringgo Agus Rahman, yang baru saja memenangkan Piala Citra FFI 2024 untuk Pemeran Utama Pria Terbaik, mengungkapkan “Karakter Dedi sangat menarik bagi saya karena kontrasnya seorang penagih utang yang tidak punya pengalaman sebagai orang tua, tapi justru memilih berjuang demi anak yang bahkan tak memiliki hubungan darah dengannya. Dari perjuangan itulah tumbuh perubahan dalam diri Dedi dan orang-orang di sekitarnya. Cerita ini menyentuh, tapi juga penuh momen kocak dan hangat yang membuat perjalanan mereka terasa nyata.”

Tissa Biani, yang memerankan Intan dewasa, menambahkan “Sebagai Intan dewasa, saya merasakan bagaimana luka dan cinta dari masa kecil membentuk cara kita memandang keluarga. Intan tumbuh dengan perjuangan unik yang membuatnya belajar makna keluarga. Menurut saya, hal ini sangat relevan dengan generasi sekarang, yang sering kali dibesarkan dan dipengaruhi oleh orang-orang di luar struktur keluarga tradisional.”

Selain merilis trailer dan poster, Panggil Aku Ayah juga berhasil mencuri perhatian warganet lewat aktivasi Telepon Umum - ‘Panggilan dari Hati”, instalasi interaktif di Stasiun MRT Dukuh Atas. Di media sosial, ramai beredar video orang-orang yang “curhat” di bilik telepon umum kepada sosok ayah versi mereka banyak yang menangis, tersentuh, dan tersadar akan pentingnya kehadiran figur keluarga dalam hidup mereka.

“Respons terhadap teaser dan instalasi Telepon Umum -‘Panggilan dari Hati’ menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai keluarga. Kami berharap film ini dapat menjadi ruang refleksi tentang makna hadir dan mencintai dalam bentuk keluarga yang lebih luas,” tutup produser dan Chief Content Officer Visinema Studios, Anggia Kharisma.

Film Panggil Aku Ayah tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 7 Agustus 2025.

Magnus dan Jovanka Menyapa Lewat Poster & Trailer “Bertaut Rindu”: Sebuah Perjalanan Tentang Impian yang Berhak Dirayakan

 

poster dan trailer ini menjadi awal dari perjalanan emosi yang lebih jauh,
bukan sekadar tentang cinta remaja, tetapi tentang kehilangan arah, luka keluarga, dan keberanian untuk mempertahankan mimpi, bahkan saat semuanya terasa tidak mungkin, sekaligus memperlihatkan bahwa adanya support system bisa membawa kekuatan tersendiri untuk mewujudkan dan merayakan impian
.

Jakarta, 4 Juli 2025 - Hari ini, Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan, film terbaru produksi SinemArt, merilis poster dan trailer resmi yang untuk pertama kalinya memperlihatkan dunia dua tokoh utamanya: Magnus dan Jovanka.

Dirilis dalam konferensi pers yang berlangsung pada 4 Juli 2025 di Plaza Senayan, Poster resmi memperlihatkan Magnus dan Jovanka yang duduk berhadapan, dengan karya-karya gambar yang merupakan bidang keahlian keduanya. Meski berdekatan, namun ada hal yang menggantung tak terjawab dari tatapan keduanya. Sementara dalam trailer yang dirilis bersamaan, penonton mulai melihat sisi terdalam dari Magnus (Ari Irham), siswa SMA pendiam yang baru saja diterima di ITB, kampus impiannya. Namun mimpi itu tak bisa ia rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain: universitas di luar negeri, jurusan yang tak pernah ia minta. Magnus diam. Bukan karena tidak punya suara, tapi karena sudah terlalu sering tak didengar. Lalu hadir Jovanka (Adhisty Zara) siswi ceria di luar tapi menyimpan empati mendalam di dalam.

Jovanka tak hanya peduli, ia hadir sebagai cahaya dalam hidup Magnus yang kelam. Ia melihat banyak warna dalam hidup, dan berharap Magnus juga bisa melihatnya. “Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya pelan pada Magnus, seperti yang bisa kita saksikan di cuplikan trailer.

“Di luar sana, masih banyak anak muda yang mimpinya tidak dihancurkan oleh kegagalan, tapi oleh orang tuanya sendiri. Dan mereka memilih diam, dan Jovanka melihat itu dari Magnus,” ungkap Adhisty Zara pemeran Jovanka. “Sedangkan Jovanka hadir seolah baik-baik saja, tapi sebenarnya dia juga menyimpan luka. Tapi daripada mengeluh, dia memilih menjadi cahaya buat orang lain. Itu yang bikin aku tersentuh saat memerankan dia.”

Film ini adalah adaptasi dari novel Bertaut Rindu,Pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021 karya Tian Topandi dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Ada kekosongan yang tak bisa diisi hanya dengan logika. Ada kerinduan untuk hidup dengan pilihan sendiri. Dan Bertaut Rindu menghadirkan itu semua dalam balutan cerita yang lembut namun menghantam perasaan.

Disutradarai oleh Rako Prijanto, dan diperkuat dengan naskah dari Lintang Pramudya Wardhani, Film Ini Bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang manis, tapi juga realita yang getir dan akrab dengan banyak anak muda hari ini: mimpi yang terpaksa diredam, keputusan yang dipaksakan, dan harapan yang perlahan menghilang.

Film ini juga semakin lengkap dengan keikutsertaan penyanyi muda Jasmine Nadya yang menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack film berjudul “Seiring”, lagu yang diciptakan dan diaransemen oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, serta produksi Sinemart Indonesia. Lagu ini menjadi refleksi dari hubungan antara orang tua dan anak yang tak selalu selaras, namun diam-diam tetap berjalan berdampingan.

“Film ini bicara pelan, tapi dalam. Kami ingin Bertaut Rindu menjadi jendela buat para orang tua untuk lebih mendengar, dan buat para remaja agar tidak merasa sendirian,” ujar MGS. Fahry Fachrudin, produser film ini

“Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan mereka ke jalan yang kita pilihkan, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini. Dan perasaan-perasaan anak tersebut dibalut dengan cerita asmara remaja yang pastinya related dengan kehidupan saat ini,” lanjutnya lagi.

Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan adalah perjalanan emosi yang lirih namun membekas. Sebuah pengingat bahwa mimpi bukan untuk diukur dari restu saja, tapi juga dari keberanian untuk mempercayai diri sendiri. 

Datang dan rasakan sendiri kisah Magnus dan Jovanka, kisah tentang pertemuan, tentang kehilangan, dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di antara luka.

Produser : MGS. Fahry Fachrudin

Eksekutif Produser : David S. Suwarto 

Sutradara : Rako Prijanto

Pengisi Soundtrack : Jasmine Nadya

Penulis naskah : Lintang Pramudya Wardhani

Cast : 

° Adhisty Zara (Sebagai Jovanka)

° Ari Irham (Sebagai Magnus)

° Aida Nurmala (Sebagai Diana)  

° Willem Bevers (Sebagai Brata)

° Putri Ayudya (Sebagai Yuli)

° Irgi Achmad Fahrezi (Sebagai Agung)  

° Nadine Alexandra (Sebagai Delina)

° Aulia Deas (Sebagai Maria)

° Betram Beryl (Sebagai Koko)

° Oki Rengga (Sebagai Guru Sekolah) 

Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025

Kamis, 03 Juli 2025

Film Hanya Namamu Dalam Doaku Merilis Official Trailer Kisah Menyentuh Pejuang ALS di Tengah Dinamika Rumah Tangga

 

Disutradarai oleh Reka Wijaya, dibintangi Vino G. Bastian, Nirina Zubir, Naysila Mirdad, dan Anantya Kirana.

Jakarta, 3 Juli 2025 Sinemaku Pictures merilis official trailer film drama terbaru, Hanya Namamu Dalam Doaku yang menampilkan kisah mengharukan. Dikisahkan dalam official trailer Hanya Namamu Dalam Doaku Arga (Vino G. Bastian) dituduh selingkuh oleh istrinya, Hanggini (Nirina Zubir). Kata pisah bahkan telah keluar dari mulut Arga, yang berarti ia telah menalak sang istri.

Rumah tangga Arga dan Hanggini berada di ujung tanduk, sementara kebahagian buah hati mereka, Nala (Anantya Kirana) dipertaruhkan. Di tengah itu, muncul sosok Marissa (Naysila Mirdad), dokter yang merupakan mantan Arga semasa SMA. Hanggini mencurigai Arga berselingkuh dengan Marissa. Namun, di tengah konflik rumah tangga yang memanas dan memunculkan spekulasi, Arga didiagnosa menderita ALS (Sklerosis Lateral Amiotrofik) - penyakit saraf progresif yang menyerang sel-sel saraf (neuron motorik)-oleh dokternya. Seketika, dunia Arga hancur berkeping-keping. Arga limbung dan hilang arah, apa yang harus ia lakukan? Bagaimana Arga menavigasikan hidupnya?

Disutradarai oleh Reka Wijaya, yang sukses dengan blockbuster Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, film Hanya Namamu Dalam Doaku merupakan kolaborasi kedua Reka Wijaya dengan Sinemaku Pictures. Film ini diproduseri oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Bryan Domani.

Menyatukan penampilan apik Vino G. Bastian dan Nirina Zubir yang performanya terbukti mampu menampilkan berbagai lapisan dimensi emosional mendalam, serta menggabungkan penampilan apik dari Ratu Layar Kaca Naysila Mirdad, dan peran menjanjikan dari bintang muda Anantya Kirana, Hanya Namamu Dalam Doaku akan memberikan penonton Indonesia sebuah kisah drama keluarga yang menyentuh. Dengan konflik yang juga menyoroti retaknya keluarga, film ini juga menyoroti dampak yang dialami oleh seorang anak.

"Sinemaku Pictures selalu mencoba membawa sesuatu yang baru dalam setiap karya-karya yang kami produksi. Melalui film drama keluarga Hanya Namamu Dalam Doaku, kami ingin menyoroti bagaimana sebuah keluarga yang semula harmonis namun harus mendapat ujian hidup," ujar Produser Hanya Namamu Dalam Doaku Prilly Latuconsina.

Sutradara Reka Wijaya menambahkan, film ini juga akan menampilkan bagaimana konflik-konflik yang juga dihadapi oleh para suami dan istri. "Film ini juga sangat relevan dengan penonton terlebih bagi mereka yang sudah berkeluarga. Konflik-konflik yang dihadapi Arga dan Hanggini, adalah seperti konflik keseharian yang dihadapi oleh pasangan suami-istri, serta bagaimana kita akan memahami bahwa kesalahpahaman bisa berujung pada perpisahan."

Hanya Namamu Dalam Doaku sekaligus menandai reuni Vino G. Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun disatukan lewat film ikonik 30 Hari Mencari Cinta. Selain Vino, Nirina, Naysila, dan Anantya, film ini juga dibintangi di antaranya oleh Dinda Kanyadewi, Ge Pamungkas, Enno Lerian, dan penampilan spesial aktor senior Slamet Rahardjo.

"Memerankan Arga memberikan pemahaman baru bagi saya tentang peran kepala keluarga yang dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Arga, layaknya sosok laki-laki yang harus menopang rumah tangga, tidak ingin terlihat lemah. Namun, itu justru membawanya pada babak baru kehidupannya yang lebih kompleks," kata Vino G. Bastian.

"Bagi saya, memerankan Hanggini yang harus menghadapi perubahan signifikan suaminya, Arga, memberikan perasaan campur aduk. Di film ini, kita akan melihat bagaimana perjalanan Arga dan Hanggini memaknai cinta mereka, lewat berbagai dinamika rumah tangga yang menunjukkan sebuah pengorbanan yang terlalu sunyi untuk dijelaskan," tambah Nirina Zubir.

Naysila Mirdad, yang memerankan dokter Marissa, yang menjadi bagian dari masa lalu Arga, mengungkapkan film ini mampu menghadirkan realitas yang dekat. "Menurut saya, Hanya Namamu Dalam Doaku akan menjadi pintu diskusi tentang bagaimana suami dan istri saling terbuka terhadap permasalahan yang dihadapi di rumah tangga mereka, sehingga tidak menimbulkan salah paham yang berujung pada perpisahan. Film ini secara realis juga menyoroti dinamika dan mereka yang secara utama terdampak dari adanya keretakan, yakni anak," terang Naysila.

Film Hanya Namamu Dalam Doaku akan tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop!

Rabu, 02 Juli 2025

Fathir Muchtar Comeback Main Film Lewat Sihir Pelakor

 

Film ini diangkat dari kisah nyata seorang perempuan bernama Vita, yang menceritakan pengalamannya melalui podcast RJL5 hingga viral.

Kisahnya dimulai saat Vita duduk di bangku SMP dan hidup dalam keluarga harmonis. Namun, keadaan berubah ketika sang ayah pamit ke luar kota dan tak pernah kembali. Keluarga Vita kemudian mengalami berbagai kejadian aneh dan menyadari bahwa mereka menjadi korban sihir.

Aktor Fathir Muchtar akhirnya comeback ke layar lebar setelah 10 tahun tidak bermain film. Ia kembali berakting melalui film horor berjudul Sihir Pelakor, garapan sutradara Bobby Prasetyo. Sebagai salah satu pemeran utama, Fathir mengungkap alasan mengapa ia tertarik untuk kembali berakting di film, khususnya di genre horor.

“Saya terakhir main film horor itu tahun 2001, dan itu produksi Malaysia. Waktu itu belum ada efek visual seperti CGI dan lain-lain yang membuat tampilannya lebih realistis,” kata Fathir. “Sekarang sudah 2025, berarti 24 tahun berlalu. Dulu saya sempat ragu main film horor karena takut hasilnya terkesan menjijikkan. Tapi ternyata, Sihir Pelakor ini menyajikan cerita horor yang realistis,” tambah Fathir. Fathir juga menyebut, cerita dalam film ini memiliki kekuatan dari sisi drama keluarga yang membuatnya semakin tertarik.

“Dramanya kuat, terutama hubungan antar anggota keluarga. Itu yang membuat saya merasa tertantang,” ungkap Fathir. Fathir Muchtar juga merasa senang akhirnya kembali bermain film bioskop setelah cukup lama hanya berkiprah di dunia sinetron.

Asmara Abigail turut ambil bagian dalam film horor "Sihir Pelakor" yang diproduksi oleh SStarvision Dalam film tersebut, Asmara memerankan karakter Rini, sosok perempuan yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga alias pelakor. Namun, Asmara mengaku cukup ketakutan saat harus memerankan tokoh tersebut

“Ya semoga selama promo film ini aku lancar-lancar saja ya. Karena jujur aku parno dan takut, semoga saja aku selamat,” kata Asmara 

Asmara juga mengaku sudah membayangkan akan ada berbagai respons dari penonton terkait perannya sebagai pelakor. “Aku yakin feedback dari penonton akan beragam dan mungkin enggak bisa dibayangkan,” ungkap Asmara.

“Ini sudut pandang Vita, anak korban perselingkuhan. Jadi Rini dan bapaknya, yang diperankan oleh Fathir Muchtar, adalah contoh dari korban asmara,” Kata Asmara.

Pemain film Sihir Pelakor, 

° Fathir Mukhtar 

° Neona Ayu,

° Marcella Zalianty, dan 

° Asmara Abigail

° Jared Ali,

° Hana Malasan

° Alfie Alfandy 

° Indra Birowo

Film "Sihir Pelakor" akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025.

Film Sore : Istri Dari Masa Depan melewati waktu, selalu ingin menuju ke versi terbaiknya bersama Jonathan

Film Sore : Istri Dari Masa Depan melewati waktu, selalu ingin menuju ke versi terbaiknya bersama Jonathan Time Travel 

“Tahu nggak kenapa senja itu menyenangkan? Kadang dia merah merekah bahagia,
kadang dia hitam gelap berduka, tapi langit selalu menerima senja apa adanya.”

Sebuah cerita yang diangkat dari serial web populer berjudul sama, Sore: Istri dari Masa Depan akan menjadi duet terbaru Dion Wiyoko dan Sheila Dara dalam kisah romansa terbaru yang menyegarkan.

Film Sore Istri dari Masa Depan diproduksi oleh Cerita Films dan didukung oleh Melyana Tjahyadikarta, Queen Yeap, Slingshot Pictures, Imajinari, Miles Films,Studio Artemis, Jagartha, Trinity Entertainment Network, dan Dwidaya Amadeo Gemintang sebagai jajaran produser eksekutif dan kolaborator. Serta para partner resmi Artotel Wanderlust, SukkhaCitta, dan HMNS.

Diproduseri Suryana Paramita, film Sore: Istri dari Masa Depan menjadi produksi mandiri perdana Cerita Films, yang akan membawa penggemar setia pada kisah Jonathan (Dion Wiyoko) dan Sore (Sheila Dara) dalam kemasan baru yang lebih epik namun juga tetap memberikan unsur nostalgia melalui beberapa soundtrack yang telah melekat dan adegan serta dialog ikoniknya. Penggemar lama dan juga penonton baru kisah ini akan sama-sama tercengang dengan alur yang akan disaksikan dalam balutan romansa fantasi yang melintasi batas-batas wilayah dan waktu antara Jakarta, Kroasia, dan Finlandia lewat hamparan es yang dingin, aurora dan sunset yang indah, serta lanskap rural Eropa yang memanjakan mata.

“Alasan membuat Sore: Istri dari Masa Depan menjadi film layar lebar, karena sebagai individu saya juga mengalami banyak perubahan. Ketika pertama kali cerita ini dibuat pada 2016 dan tayang pada 2017, saat itu saya ingin bercerita tentang makna dan penerimaan dalam relasi. Namun, setelah saya melewati banyak dinamika dalam hubungan dan sekarang berkeluarga, saya menerima banyak hikmah tentang arti penerimaan, berbeda sekali dengan saat itu yang masih bujang.

Itulah yang menggerakkan saya, untuk kembali menceritakan Sore: Istri dari Masa Depan dengan kedalaman dan makna yang baru, makna cinta dan penerimaan dari seorang istri,” kata penulis dan sutradara film Sore: Istri dari Masa Depan, Yandy Laurens.

“Setelah mendengarkan penjelasan Yandy, bahwa ada yang bertumbuh dari relasinya bersama pasangannya, juga setelah melewati berbagai proses filmmaking, Yandy menemukan pemaknaan-pemaknaan baru dalam kurun delapan hingga sembilan tahun ini. Tak jarang, para penonton serial web sebelumnya juga masih memberikan apresiasi terhadap tontonan tersebut hingga saat ini. Saya merasa penontonnya pun bertumbuh dengan serialnya. Untuk itulah kami angkat kembali Sore: Istri Dari Masa Depan ke layar lebar, dengan membawa makna baru ketika penontonnya juga bertumbuh,” tambah produser film Sore: Istri dari Masa Depan Suryana Paramita.

“Saya pertama kali bekerja sama dengan Yandy adalah saat serial web Sore: Istri dari Masa Depan, dan sekarang kembali lagi di film Sore: Istri dari Masa Depan. Pertama kali bekerja sama, nyaman dan seru serta mendapat pengalaman yang asyik. Sampai kemudian berkali-kali berkarya bersama, selalu ada tantangan baru yang diberikan oleh Yandy. Diberikan kesempatan untuk bekerja sama lagi dengan Yandy selalu menantikan sesuatu yang baru dan keunikan yang ditemukan. Dan diberikan kesempatan untuk memberikan kedalaman karakter di setiap ceritanya juga membuat saya bertumbuh di setiap judul, termasuk di film Sore: Istri dari Masa Depan,” ujar Dion Wiyoko.

“Setiap bekerja sama dengan Dion, Mita, dan Yandy, aku dan Dion sering dipasangkan menjadi pasangan. Namun, setiap judul dinamikanya berbeda. Hubungan kami ada di berbagai fase relasi. Chemistry-nya menjadi tidak terlalu sulit, tapi tantangannya tetap ada,” Kata  Sheila Dara.

PEMAIN

° Sheila Dara sebagai Sore

° Dion Wiyoko sebagai Jonathan

° Mathias Muchus sebagai Seno

° Maya Hasan sebagai Maya

° Goran Bogdan sebagai Karlo

° Lara Nekić sebagai Elsa

Sore: Istri dari Masa Depan yang akan tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025. 

Selasa, 01 Juli 2025

Cinta Laura Jadi Simpanan Pejabat, Rieke Diah Pitaloka dan Keanu AGL beradu Akting dalam Film Agen +62

 

Rieke Diah Pitaloka & Keanu Bersatu Bersama Warga Memberantas Sindikat Kriminal di Film Komedi Aksi Agen +62 Menampilkan Aksi yang Lucu dan Dekat dengan Realita

Disutradarai oleh Dinna Jasanti, film Agen +62 diproduseri oleh Sigit Pratama,Orchida Ramadhania, dan Gina S. Noer. 

Film ini juga dibintangi oleh 

° Rieke Diah Pitaloka

° Keanu

° Cinta Laura

° Chandra Satria,

° Totos Rasiti, 

° Olga Lydia, 

° Fadil Jaidi.

° Fanny Fadillah

° Tenno Ali

Sutradara Dinna Jasanti mengungkapkan antusiasmenya bekerja sama dengan para pemeran berbakat lintas generasi. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya isu yang diangkat ke dalam film.

“Ini adalah level baru dalam karier peranku. Aku selalu mau mengambil tantangan dan belajar hal baru. Selain menjadi aktor, di film ini aku juga memberanikan diri untuk ikut terlibat sebagai produser eksekutif. Terlebih, film ini punya pesan penting, yang saat ini sudah dilupakan oleh banyak orang, yakni tentang berproses,”kata Keanu, pemeran Dito dan produser eksekutif Agen +62.

Sementara itu, Rieke juga berharap setelah menonton film Agen +62, ada pesan yang bisa menjadi pelajaran bersama. “Isu yang dibahas di film ini akan menjadi bola salju yang menenggelamkan siapapun jika kita tidak bersama-sama berteriak dan melawan. Kami ingin semua yang menonton film ini enjoy tapi setelah menonton film ini tidak hanya tertawa namun juga berpikir,” tambah Rieke Diah Pitaloka.

"PK Films merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Wahana Kreator Nusantara dalam proyek perdana kami, 'Agen +62'. Film ini tidak hanya menandai langkah strategis PK Entertainment Group dalam memperluas kontribusi di industri kreatif tanah air, tetapi juga menjadi bukti nyata dari komitmen kami untuk menghadirkan cerita-cerita berkualitas tinggi yang relevan dan menghibur bagi masyarakat Indonesia. Kami yakin 'Agen +62' akan menjadi tontonan yang segar, penuh aksi,dan yang terpenting, menyampaikan pesan bermakna yang dapat memberikan resonansi kuat bagi para penonton." Kata Harry Sudarma perwakilan dari PK Films.

Dalam film Agen +62, Keanu AGL beradu akting dengan aktris sekaligus anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. Keduanya bakal jadi agen khusus yang menyamar dalam berbagai profesi dari tukang bakso, pekerja salon, hingga kurir. Agen +62 menampilkan dua agen pecundang, Dito (Keanu Agl) dan Martha (Rieke Diah Pitaloka) yang ditugasi mengusut kasus besar dengan menyamar sebagai karyawan salon kecantikan milik Jessica, yang diperankan Cinta Laura yang Ternyata adalah simpanan pejabat dengan rahasia kelam. 

CEO dan Produser Eksekutif Wahana Kreator Nusantara, Salman Aristo, menyebut Agen +62 adalah bagian dari slate film pertama Wahana Kreator pada tahun 2025.

Sementara itu, Cinta Laura Kiehl mengaku tertantang dengan peran Jessica, simpanan pejabat sekaligus bos berhati dingin yang notabene beda dari peran-peran di film sebelumnya. Menjadi antagonis, ia menjanjikan penampilan girl boss yang keji dan jago aksi. Tak hanya sebagai pemeran, rupanya Cinta Laura menjabat Produser Eksekutif dalam Agen +62. Terang-terangan Cinta Laura mengakui, Agen +62 punya tempat khusus di hati maupun rekam jejak kariernya. “Jessica menuntutku memberi warna lain sebagai aktor. Ini tantangan baru sekaligus memberikanku pengalaman berbeda. Meski terlihat centil dan slay, Jessica punya sisi gelap yang akan diungkap di film ini,” Kata Cinta Laura

“Film ini salah satu rilisan spesial kami di tahun 2025, mengusung genre komedi aksi dengan sentuhan drama ringan dan menyenangkan. Kami harap film ini bisa memberi pengalaman menonton yang baru sekaligus berbeda bagi penonton,” kata Salman Aristo,

Film Agen +62 menghadirkan adu akting Rieke Diah Pitaloka dan Keanu AGL, sementara Cinta Laura sebagai simpanan pejabat, sekaligus bos jagoan.

Film Agen +62 yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 Juli 2025 diproduksi Wahana Kreator

Kisah Rapuhnya Hubungan Ibu dan Anak Perempuan dalam Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Tayang September 2025 di Bioskop

“Kalau Ibu enggak menikah sama Ayah, ya enggak ada kamu sayang..” Jakarta, 16 Juli 2025 — Film drama terbaru Andai Ibu Tidak Menikah dengan ...