Sabtu, 16 Agustus 2025

Film Horor MVP Pictures Karya Randolph Zaini Dia Bukan Ibu Berkompetisi di Fantastic Fest 2025

 

Jakarta, 15 Agustus 2025—Kabar baik datang dari Amerika! Film horor terbaru MVP Pictures yang disutradarai Randolph Zaini, Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) resmi terpilih sebagai official selection Fantastic Fest 2025. Fantastic Fest adalah festival film genre terbesar di Amerika Serikat, yang akan digelar pada 18-25 September di The Alamo Drafthouse South Lamar di Austin, Texas. Festival film ini berfokus pada film-film genre seperti horor, fantasi, fiksi ilmiah, aksi, dan film-film fantastis.

Dalam edisi ke-20 festival, Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) akan menjadi satu dari 45 film yang melakukan world premiere (penayangan perdana), dari total 78 film yang akan diputar selama festival.

Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) masuk dalam program Next Wave Competition dan akan berkompetisi dengan enam judul film dari berbagai negara.

Para juri terdiri dari di antaranya aktor, sutradara, produser, penulis, tokoh diindustri film dan festival, seperti Patton Oswalt, sutradara dan musisi Fred Durst,penulis Otessa Moshfegh, sutradara Aaron Schimberg dan Mercedes Bryce Morgan,serta produser Brandon Hill.

“Kami percaya bahwa cerita di film ini memiliki universalitas dengan audiens global,dibalut dengan genre horor yang juga menjadi bahasa universal kita saat ini dalam menikmati sebuah film. Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) dari Randolph akan memberikan kengerian penonton di Fantastic Fest tentang sisi tergelap manusia, dan semoga menjadi awal yang baik sebelum filmnya tayang di Indonesia pada 25 September,” ujar produser Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) Amrit Punjabi.


“Merasa terhormat film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) bisa menjadi bagian dari salah satu festival film genre terbesar di dunia, dan bertemu dengan penonton global. Kepercayaan dari MVP Pictures telah memberikan saya keleluasaan dalam berkarya dan bereksplorasi melalui genre horor yang dibalut dengan cerita drama,” tambah sutradara Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother)Randolph Zaini.


Film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) mengikuti kisah Vira dan keluarganya, yang pindah ke kota kecil untuk memulai hidup baru setelah mengalami masa-masa yang sulit. Namun ada kekuasaan gelap yang menghinggapi ke keluarganya dan memaksa mereka untuk menghadapi ketakutan paling mendasar mereka.


° Terinspirasi dari kisah utas (thread) di Twitter/X milik @jeropoint yang viral,

° Penulis Naskah : Randolph bersama Titien Wattimena,

° Produser : Raam Punjabi dan Amrit Punjabi. 


Film ini dibintangi oleh 

° Artika Sari Devi,

° Aurora Ribero, 

° Ali Fikry, 

° Kivano Iskak, dan 

° Sita Nursanti.

Film Dia Bukan Ibu (A Woman Called Mother) tayang 25 September 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Dari Color Analyst hingga Love Fest, Hari Kedua BRI The BFF Festival 2025 Dipenuhi Edukasi dan Hiburan

 Dari tips memilih warna personal hingga lantunan “Janji Suci” Yovie & Nuno, hari kedua BRI The BFF Festival 2025 menghadirkan kombinasi edukasi dan hiburan yang memikat ribuan pengunjung.

Antusiasme pengunjung di hari kedua BRI The BFF Festival 2025 BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 16 Agustus 2025 – Hari kedua BRI The BFF (Beauty,Fashion, Fragrance) Festival 2025 kembali menghadirkan rangkaian acara inspiratif yang memadukan edukasi, hiburan, hingga peluncuran eksklusif brand-brand terkemuka. Ribuan pengunjung kembali memenuhi Jakarta International Convention Centre, Senayan untuk menikmati pengalaman unik lintas kecantikan, fashion, dan lifestyle.

Talkshow “Color Confidence Unlocking Your Best Shades for Style, Beauty, and Everyday Life” bersama Jilly Ijoe
 BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Hari dimulai dengan sesi colour analyst bersama Jilly Ijoe, MUA yang telah berkarier diKanada selama 20 tahun sebelum mendalami color analysis di Korea. Didampingi MC Mario Patrick, Jilly menekankan pentingnya memahami palet warna personal. “Warna itu relatif, kita baru bisa melihat cocok atau tidaknya ketika dibandingkan. Dengan palet Personal, kita bisa tampil lebih segar tanpa harus mengikuti tren semata,” ujarnya.

“Echo x Kiehlers Community: Makeup Class by Charles Sebastian” BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Beralih ke sesi kecantikan, Charlesj Sebastian memandu peserta dalam kelas makeup interaktif bersama Echo dan Kiehlers Community, komunitas yang digagas Cinta Laura.

Charles mengajarkan step-by-step makeup dasar mulai dari skincare prep hingga contour. “Pilih satu fokus saja, misalnya mata bold, biarkan bagian lain lebih natural. Itu akan membuat makeup tetap fresh dan tidak menua,” jelasnya.

”Keseruan panggung “Love Fest” bersama Yovie & Nuno dan Nabila Taqiyyah,

Memasuki sore hari, suasana semakin meriah lewat Love Fest. Yovie & Nuno membawakan “Janji Suci” yang disambut hangat ribuan penonton, sekaligus menjadi saksi momen lamaran mengejutkan dari salah satu pengunjung. Acara juga menghadirkan penyanyi lainnya seperti Nabila Taqiyyah dan bintang sinetron populer Caesar Hito, Febby Rastanti, Reuben Elishama, dan Raya Kohandi yang berbagi cerita tentang membangun chemistry di layar kaca.

"Exclusive Product Launch di BRI The BFF Festival 2025"

Hari kedua juga ditandai dengan peluncuran eksklusif dari berbagai brand ternama,termasuk Myra, Jacquelle x Quby, Beyond The Scents, Maison Garnet, Personal Chemistry, Citizens of The Worlds, Kojie-San, dan BLP. Kehadiran produk baru ini memperkuat peran BFF Festival sebagai panggung utama inovasi brand lokal maupun kolaborasi baru. 

Talkshow “Glam Looks, Smart Books: Fashion Meets Finance”

Menutup sesi edukasi, talkshow ini mempertemukan Dwi Indah Lestari, VP Card Business Group BRI, Rhesita Yustitiana, VP Retail Payment Sales Management Group BRI, dan Tities Sapoetra. Diskusi menyoroti peran BRImo sebagai super apps gaya hidup,strategi keuangan digital, sekaligus peluncuran koleksi Room Mate edisi khusus bersama BRI. “Berbusana tidak hanya soal estetika, tapi juga identitas diri. Sama halnya dengan finansial, harus dikelola agar sesuai dengan gaya hidup kita,” ungkap Tities

Keseruan cast “Mama-Mama Pengejar Cinta” dari Vidio

Sebagai penutup hari kedua, panggung dimeriahkan oleh cast Mama-Mama Pengejar Cinta seperti Wulan Guritno, Masayu Anastasia, Asri Welas, dan Ari Wibowo. Setelah berbagi cerita seru dari balik layar, mereka bersama-sama memimpin karaoke, menutup rangkaian hari kedua dengan tawa, nyanyian, dan energi hangat.

Hari kedua BRI The BFF Festival 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai ruang kolaborasi kreatif, menghadirkan kombinasi talkshow penuh insight, peluncuran eksklusif,serta hiburan yang menghibur. Masih ada satu hari lagi yang akan menghadirkan keseruan tak kalah spesial.


Jumat, 15 Agustus 2025

BRI The BFF Festival 2025: 250 Brand, 80% Lokal, Jadi Ajang Apresiasi Industri Kreatif Indonesia Booth Tour bersama Teuku Riefky Harsya dan Raffi Farid Ahmad di The BFF Festival 2025.

 

Booth Tour bersama Teuku Riefky Harsya dan Raffi Farid Ahmad di The BFF Festival
2025.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 15 Agustus 2025 – BRI The BFF Festival 2025 sukses menghadirkan lebih dari 250 brand, dengan 80% di antaranya merupakan brand lokal. Festival yang menggabungkan kecantikan, fashion, dan lifestyle ini bukan hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga ruang pertemuan antara kreator, brand, dan konsumen untuk merayakan kreativitas sekaligus mendorong pertumbuhan industri kreatif Indonesia.

Rangkaian kegiatan di BRI The BFF Festival 2025 turut diisi dengan booth tour, mini talkshow, serta sesi interaktif bersama para kreator dan pelaku industri. Atmosfer festival semakin semarak dengan antusiasme ribuan pengunjung yang datang untuk menjelajahi tren terbaru di industri kecantikan dan fashion.

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Teuku Riefky Harsya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Teuku Riefky Harsya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Dalam ungkapannya, Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya keberlanjutan industri kreatif lokal, “Festival ini membuktikan bahwa brand lokal mampu bersaing dan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia. Kehadiran generasi muda di sini menunjukkan energi besar yang akan membawa industri kita ke level global.”

Sementara itu, Raffi Farid Ahmad menambahkan: “Saya melihat BRI The BFF Festival bukan hanya festival belanja atau hiburan, tetapi sebuah ruang kolaborasi. Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda dan pekerja seni untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menginspirasi.”

Melalui BRI The BFF Festival 2025, Indonesia kembali menegaskan peran pentingnya sebagai pusat kreativitas di Asia Tenggara, dengan fokus pada pemberdayaan brand lokal dan generasi muda sebagai agen perubahan.


***

Tentang BRI The Beauty, Fashion, and Fragrance (BFF) Festival Didirikan oleh para veteran industri kecantikan, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda, yang telah sukses membangun Jakarta X Beauty serta media Female Daily Network selama 19 tahun lamanya, BRI The BFF 2025 adalah festival unggulan di Indonesia yang menyatukan dunia kecantikan, fashion, dan lifestyle. Festival ini bertujuan untuk membina talenta lokal, menginspirasi konsumen, serta mendorong kolaborasi guna memajukan ekonomi kreatif nasional.


BRI The BFF Festival 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Kolaborasi Kecantikan, Fashion, dan Fragrance dalam Satu Panggung

 

Keseruan hari pertama BRI The BFF (Beauty, Fashion, Fragrance) Festival 2025
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Jakarta, 15 Agustus 2025 – Hari pertama BRI The BFF (Beauty, Fashion, Fragrance) Festival 2025 resmi dimulai, menandai perayaan industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia dalam skala besar. Menghadirkan lebih dari 200 brand lokal, festival ini memadukan wawasan bisnis, edukasi, dan hiburan bagi ribuan pengunjung.

Hari pertama dibuka oleh Hanifa Ambadar, CEO Socially Significant Company, bersama perwakilan BRI, Heru Sulistiyarso. Mengusung tema Stronger Together, Hanifa menekankan pentingnya saling menguatkan, membuka peluang, serta menjadi wadah kolaborasi bagi pelaku industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia. “BRI The BFF Festival adalah ruang untuk merayakan kreativitas dan kolaborasi, agar industri kecantikan, fashion, dan fragrance Indonesia semakin kuat bersama,” ujarnya.

Suasana semakin semarak dengan Fashion Trunkshow bertema “Indonesia’s Beauty & Fashion: Stronger Together”. Sepuluh brand lokal yaitu Room Mate, Jenahara, Khanaan, Naia, Muda, Miss, NASL, Glashka, KaIND, dan Purana memamerkan koleksi yang memadukan kekayaan budaya dengan sentuhan desain kontemporer. Hanifa menambahkan bahwa trunkshow ini membuktikan potensi brand lokal untuk menembus pasar global. “Kreativitas desainer Indonesia luar biasa. Melalui panggung ini, kami ingin memperlihatkan bahwa karya lokal punya kualitas dan daya saing internasional,” ujarnya.

Menard menghadirkan skincare private class “Quick Bihada Lesson” bersama beauty professional. Peserta diajarkan cara mengaplikasikan skincare yang benar, mulai dari cleansing hingga perawatan lanjutan dengan teknik circular motion. Selain praktik pijat wajah untuk kulit sehat dan bercahaya, peserta juga mendapatkan pengetahuan produk dan panduan step-by-step penggunaan skincare khas Jepang.

Talkshow “Survive & Scale: Strategies to Strengthen Your Fashion Brand in Today’s Economy” menghadirkan Melinda Babyanna, Founder & Principal Consultant TBF Consultant. Ia membagikan strategi membangun brand fashion mulai dari business plan, merchandising, hingga brand checkup untuk menjaga keberlanjutan. Melinda menekankan pentingnya menaikkan value, membangun komunitas, menciptakan storytelling yang relevan, serta menciptakan hero product dari feedback konsumen. “Kunci bertahan di industri fashion adalah adaptasi, inovasi, dan memahami audiens dengan tepat,” ujarnya.

Melinda Babyanna dari TBF Consultant membagikan strategi membangun dan
memperkuat brand fashion di era kompetitif saat ini.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Dalam Mini Talkshow bertema “From Nose to Notes: The Creator’s Guide to Perfume Reviews”, bersama Sabrina Anggraini, influencer, content creator, sekaligus founder

Maison Garnet, membahas peluang brand lokal untuk menembus pasar internasional. “Brand lokal punya potensi global jika mampu menjaga kualitas dan orisinalitas,” ujar perwakilan Sabrina. Sesi ini tidak hanya membagikan insight seputar tren parfum dan strategi membangun brand, tetapi juga memotivasi banyak pelaku UMKM yang hadir untuk lebih percaya diri membawa karyanya ke level global.

Shandy Purnamasari & dr. Incognito (Abelina_md) berbagi tips praktis dalam
talkshow “Your Skin SOS: A Quick and Friendly Rescue with MS Glow Moisturizer”.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)


Talkshow “Your Skin SOS: A Quick and Friendly Rescue with MS Glow Moisturizer” menghadirkan Shandy Purnamasari dan dr. Incognito yang membagikan tips perawatan kulit sederhana namun efektif untuk segala jenis kulit. “Kami ingin memberikan solusi yang cepat dan aman, tanpa mengorbankan kesehatan kulit,” jelas Shandy, sambil menekankan pentingnya konsistensi perawatan harian. Audiens antusias mengikuti sesi ini, terutama saat dr. Incognito menunjukkan langkah-langkah sederhana penyelamatan kulit dengan moisturizer sebagai produk dasar.


Hanna Faridi & Tiqasya membahas tren modest fashion.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Talkshow Covered in Style: How Modest Fashion is Reshaping The Industry menghadirkan Hanna Faridi, Founder of Modestalk, dan Tiqasya, content creator sekaligus Founder of Lumiere, yang menyoroti modest fashion sebagai tren global yang terus berkembang. Hanna menekankan bahwa modest fashion bukan hanya gaya, tetapi juga identitas, ekspresi, dan peluang besar, dengan tren yang kini semakin mengerucut pada segmen audiens tertentu. Sementara itu, Tiqasya berbagi pengalamannya dalam memadukan gaya feminin dan boyish, sekaligus menekankan pentingnya menjaga komunitas, loyalitas, serta nilai brand di tengah persaingan yang kian ketat. Ia pun menutup dengan pesan, “Be true to yourself, have fun, dan bangga mengenakan value kamu dengan baik.”


Pandu Brodjonegoro & dr. Stanley Setiawan dalam talkshow “Anti-Dark Spot
Secrets: Debunk How Deep-Cover is Deep?” bersama La Roche-Posay.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)


Dalam talkshow “Anti-Dark Spot Secrets: Debunk How Deep-Cover is Deep?”, Pandu
Brodjonegoro, Marketing Director L’OrĂ©al Dermatological Beauty Indonesia,
menjelaskan bahwa penggunaan sunscreen yang tepat merupakan langkah utama
mencegah kerusakan kulit. Ia memperkenalkan Anthelios dengan kandungan Melasyl™
yang dapat membantu mengurangi dan mencegah noda hitam sekaligus melindungi
kulit dari paparan sinar matahari. Sementara itu, dr. Stanley Setiawan, Sp.KK., FINSDV,
FAADV menekankan bahwa perlindungan ekstra penting karena kerusakan akibat sinar
UV bisa menimbulkan masalah serius hingga tumor kulit. “SPF saja tidak cukup. Untuk
perlindungan UVA dibutuhkan sunscreen dengan PA+ yang tinggi, ditambah bahan
aktif seperti Mexoryl 400 agar kulit tetap sehat,” jelasnya. Ia juga menekankan gaya
hidup sehat, penggunaan sunscreen 30 menit sebelum aktivitas, serta konsistensi
perawatan sebagai kunci mencegah dark spot.

Penampilan energik GAC menutup hari pertama BRI The BFF Festival 2025.
Doc. BRI The BFF Festival 2025 (2025)

Ditutup dengan penampilan energik dari GAC (Gamaliel, Audrey, dan Cantika) yang sukses membuat ribuan pengunjung bergoyang bersama. Suasana penuh semangat ini menjadi penutup manis untuk rangkaian acara yang padat wawasan dan inspirasi.



Hari pertama baru menjadi awal dari rangkaian keseruan BRI The BFF Festival 2025. Masih ada dua hari lagi yang akan dipenuhi dengan talkshow inspiratif, penampilan hiburan, dan berbagai promo spesial dari brand-brand ternama. Informasi lengkap mengenai jadwal acara dan pembelian tiket dapat diakses melalui www.thebfffestival.com atau Instagram @thebfffestival.



***

Tentang BRI The Beauty, Fashion, and Fragrance (BFF) Festival Didirikan oleh para veteran industri kecantikan, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda, yang telah sukses membangun Jakarta X Beauty serta media Female Daily Network selama 19 tahun lamanya, BRI The BFF 2025 adalah festival unggulan di Indonesia yang menyatukan dunia kecantikan, fashion, dan lifestyle. Festival ini bertujuan untuk membina talenta lokal, menginspirasi konsumen, serta mendorong kolaborasi guna memajukan ekonomi kreatif nasional.





Kamis, 14 Agustus 2025

Yesaya Abraham & Tissa Biani Terperangkap dalam Misteri Mematikan “Secret High School”

 


Jakarta, 14 Agustus 2025 – Sudharma High School. Di luar, sekolah ini adalah simbol prestise, disiplin, dan masa depan gemilang. Tapi di balik pintu yang tertutup rapat, tersimpan rahasia kelam yang bisa merenggut nyawa. Inilah dunia Secret High School, serial terbaru dari Viu dan MAXStream Studios, yang akan tayang perdana akhir September 2025 di Viu, dan dua minggu kemudian di MAXStream.

Drama 8 episode ini akan memacu adrenalin lewat kombinasi thriller, misteri, aksi, dan drama emosional. Mulai diproduksi pada 18 Agustus 2025, serial ini menjanjikan cerita yang bakal membuat penonton binge-watch sampai akhir

Shaka (Yesaya Abraham), polisi intelijen muda, menyamar sebagai siswa demi menyelamatkan adiknya, Seno (Febriant Teja), dari ancaman yang menghantui Sudharma High School. Namun,penyamarannya tak hanya membawanya pada petunjuk berharga, tapi juga ke dalam jebakan berbahaya yang dikendalikan orang-orang berkuasa.

Di tengah penyelidikan, ia bersinggungan dengan Aura (Tissa Biani), guru muda berinsting tajam. Dari curiga, hingga perlahan menjadi sekutu, hubungan mereka berkembang di tengah bahaya yang bisa menghancurkan keduanya kapan saja.

Bersama Azka (Ryan Winter), Jayden (Florian Rutters), dan Januar (Rafly Altama), Shaka membentuk kelompok rahasia. Mereka tahu satu hal pasti: semakin dekat menuju kebenaran,semakin besar taruhannya.

Kisah ini lahir dari imajinasi Queena, penulis AU yang karyanya viral di TikTok dengan 26 juta views, lalu dituangkan ke novel best seller tahun lalu. Adaptasi drama ini kian menghidupkan kembali atmosfer mencekam dan emosional yang telah membuat ribuan pembaca terhanyut,kini dengan intensitas visual dan akting berkelas.

Jangan lewatkan Secret High School segera di Viu dan MAXStream

Film Al "Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" Tayang Perdana, Perpaduan Epik Sejarah dan Teknologi di Layar Lebar


Jakarta, 14 Agustus 2025

Jakarta - Dunia perfilman Indonesia mencatat sejarah baru hari ini dengan penayangan perdana film Al bertema pahlawan nasional berjudul "Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" di Cinepolis Senayan Park, Jakarta. Karya ini menjadi film Al bertema pahlawan nasional pertama di Indonesia yang sepenuhnya diproduksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghidupkan kembali kisah heroik Pangeran Diponegoro dengan visual detail dan narasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Acara gala premiere ini dihadiri Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, beserta jajaran pejabat kementerian dan beberapa Wakil Menteri. Mereka memberikan apresiasi tinggi atas upaya menggabungkan teknologi mutakhir dengan warisan sejarah bangsa.



> "Film Al ini bukan hanya karya seni, tetapi juga jembatan antara generasi muda dan sejarah bangsa. Momen 200 tahun Perang Jawa adalah saat yang tepat untuk mengenang dan memaknai kembali perjuangan tersebut," ujar Fadli Zon dalam sambutannya.

"Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa" merekonstruksi perjuangan gigih Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830) melawan kolonial Belanda. Al dimanfaatkan untuk membangun kembali suasana kota, medan perang, hingga karakter tokoh dengan tingkat detail tinggi, memadukan riset sejarah mendalam dan kekuatan sinema modern. Produser film Al ini, King Bagus, menjelaskan,

 "Momentum 200 tahun Perang Jawa menjadi inspirasi besar. Al membantu kami menghadirkan dunia masa lalu dengan akurasi historis yang sulit dicapai sebelumnya."

Film berdurasi 30 menit ini dapat ditonton gratis di platform usky.ai, bertepatan dengan nonton bareng di bioskop. Antusiasme publik sangat tinggi-1205 tiket untuk premiere ludes sehari sebelum penayangan.

Walaupun jauh dari kata sempurna banyak penonton menilai film ini layak diputar di Istana pada 17 Agustus nanti, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. CEO Mars Media, Koni, menyatakan bahwa pihaknya berencana memperpanjang durasi menjadi 1 jam dan memproduksi lebih banyak film edukasi Al bertema pahlawan nasional di masa depan.

"Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Kita harus memanfaatkannya untuk tujuan positif, termasuk membuka peluang bagi siapa pun yang ingin menjadi creator film," tegas Koni




Rabu, 13 Agustus 2025

Film Hanya Namamu Dalam Doaku Jadi Pelukan Hangat untuk Para Pejuang yang Sedang Berada di Fase Sulit Membawa Kisah Haru Tentang Cinta dan Kebaikan dalam Keluarga

 


Jakarta, 13 Agustus 2025- Setelah sukses dengan judul-judul yang mampu menggetarkan emosi penonton Indonesia lewat Bolehkah Sekali Saia Kumenangis hingga Perayaan Mati Rasa, karya terbaru kembali dihadirkan Sinemaku Pictures dalam drama keluarga Hanya Namamu Dalam Doaku yang menjadi pelukan hangat bagi penontonnya.

Melalui kisah keluarga Arga (Vino G. Bastian) dan Hanggini (Nirina Zubir) dengan anak semata wayang mereka, Nala (Anantya Kirana), ketiganya menjalani kehidupan dengan penuh harmonis. Namun, kisah manis kehidupan keluarga kecil tersebut berangsur sirna, saat sebuah kejadian menghampiri Arga, yang harus menyimpan rapat rahasia agar tidak melukai istri dan anaknya.

Penonton diajak untuk menyelami perjalanan emosi yang terdalam sekaligus sunyi dari sudut pandang seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, ibu yang harus menuntun arah setelah suaminya memutuskan pergi, dan sepotong kisah anak tunggal remaja yang paling terdampak dari kemelut kedua orangtua mereka.

Vino dan Nirina sebagai pasangan suami istri dan menjadi orangtua dari anak tunggal berhasil menampilkan dinamika pemeranan yang luas. Perubahan emosi dari yang subtil hingga ekstrem mampu ditampilkan dengan maksimal sehingga berhasil mengaduk perasaan penonton.

Sementara itu, penampilan Anantya Kirana juga sukses mengimbangi dinamika Vino dan Nirina. Menjadikan peran Nala di film ini sebagai level baru bagi pemeranan Anantya. Di samping itu, kehadiran aktris Naysila Mirdad juga sukses memberikan kompleksitas penceritaan film Hanya Namamu Dalam Doaku. Memberikan film ini bukan saja menjadi pelukan hangat tapi sebuah cermin refleksi.

Diproduseri oleh Prilly Latuconsina, Umay Shahab, dan Bryan Domani, film yang disutradarai Reka Wijaya ini juga berhasil membawa kebaruan di perfilman Indonesia. Tak hanya drama keluarga yang tengah mengalami dinamika krisis, film ini dengan penuh empatik membingkai sebuah kisah sunyi tentang pejuang ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis)-sebuah penyakit langka yang menyerang saraf-dan peran penting caregiver.



"Kami berharap film ini bisa menjadi pelukan yang hangat untuk mereka semua yang sedang berjuang menjadi caregiver, mereka yang mengurus orang yang sakit. Semoga film ini bisa menjadi representasi yang baik untuk mereka semua," kata produser Umay Shahab.

"Selain tentang pejuang ALS, film ini juga berbicara tentang kehidupan sebuah keluarga. Ini seperti menjadi sebuah refleksi kita dalam membina rumah tangga. bagaimana mengelola konflik antara suami dan istri, atau bahkan bagaimana cara kita sebagai pasangan di kehidupan rumah tangga berkomunikasi. Sebab, itu bisa menjadi kerentanan yang membuat cinta kita menjadi jauh meski sebelumnya pernah begitu dekat seperti yang dialami Arga dan Hanggini di film ini," ujar Vino G. Bastian.

Nirina Zubir, yang kembali dipertemukan dengan Vino di film ini setelah lebih dari dua dekade, menambahkan film ini juga memberikan pesan tentang menjadi manusia yang seutuhnya. Hanya Namamu Dalam Doaku juga memberikan pemaknaan tentang nilai untuk terus menebar kebaikan terhadap orang terdekat, termasuk keluarga.

"Kebaikan itu harus diperlihatkan, namun bukan dengan tujuan pencitraan. Tapi kalau memang melakukan sesuatu hal baik, kita berhak menunjukkannya agar tercipta suasana yang positif. Film ini memberikan saya tentang pelajaran baru yang belum pernah saya perhatikan sebelumnya. Juga sisi edukasi terhadap penyakit langka yang juga menyoroti para caregiver yang merawat dengan sepenuh hati meski lelah fisik dan mental," tambah Nirina Zubir.

Sutradara Reka Wijaya, yang sebelumnya juga sukses bersama Sinemaku Pictures melalui Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dengan capaian blockbuster, mengutarakan cerita di film Hanya Namamu Dalam Doaku sangat dekat dengan apa yang pernah dialaminya. Film ini juga menjadi sajian alternatif tentang sebuah nilai keikhlasan.

"Cerita di film inii berusaha untuk memberikan sebuah alternatif tentang keikhlasan. Ketika memulai menyusun sinopsis, character development, dan jadi semakin dalam. Sampai akhirnya apa yang dirasakan saya berusaha masuk ke tokoh utamanya. Ketika membuatnya pun banyak rasa yang cukup menghantui, karena itu membuka lagi apa yang pernah saya jalani dan membuka lagi apa yang saya rasakan," ujar sutradara Reka Wijaya.

Film Hanya Namamu Dalam Doaku dibintangi di antaranya oleh Vino G. Bastian, Nirina Zubir, Anantya Kirana, Naysila Mirdad, Dinda Kanyadewi, Ge Pamungkas, Enno Lerian, Arswendi Bening Swara, dan penampilan spesial aktor senior Slamet Rahardjo.


Tonton film Hanya Namamu Dalam Doaku mulai 21 Agustus 2025 di bioskop! 

@sinemaku_pictures  @hanyanamamaudalamdoaku.film.


Sinopsis

Arga, seorang suami dan ayah penyayang, mulai menjauh secara emosional dari keluarganya setelah diam-diam didiagnosis mengidap ALS-penyakit saraf yang perlahan melemahkan tubuhnya. Demi melindungi orang-orang yang ia cintai, Arga memilih menyimpan rahasianya sendiri, namun keputusannya itu justru menimbulkan kesalahpahaman besar, terutama saat ia kembali bertemu dengan mantan kekasihnya, Marissa. Sang istri, Hanggini, mulai curiga akan adanya perselingkuhan, dan retaknya komunikasi membuat rumah tangga mereka perlahan hancur. Lewat kisah ini, film menggambarkan bahwa cinta yang tulus tidak selalu bersuara lantang-kadang justru hadir dalam diam yang melindungi, tapi bisa juga melukai.



Selasa, 12 Agustus 2025

Horor Kanibalisme Berbalut Unsur Lokal yang Segar Film hovor kanibalisme Labinak: Mereka Ada di Sini

 


Raihaanun Jadi Tumbal Kanibal Arifin Putra di Film Horor Labinak: Mereka Ada di Sini

Jakarta, 12 Agustus 2025 Anami Films melalui film horor terbarunya, Labinak: Mereka Ada di Sini akan menyajikan kisah yang mengerikan tentang sebuah penganut sekte kuno, yang menjadikan kanibalisme sebagai ritual untuk mewujudkan usia abadi di dunia. Disutradarai Azhar Kinoi Lubis dari produser Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani, film ini membawa pengalaman sinematik yang menyegarkan dengan tema yang unik.

Dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi, Labinak: Mereka Ada di Sini akan mengeksplorasi tema kanibalisme yang berkelindan dengan kritik sosial tentang ketimpangan yang melanggengkan status quo kaum elite.

Dikisahkan Najwa (Raihaanun) sebagai guru honorer yang tinggal di kampung bersama anak semata wayangnya, Yanti (Nayla Purnama). Keduanya hidup dengan kondisi ekonomi yang tidak layak. Suatu ketika, keduanya didatangi oleh Diana (Jenny Zhang), dari Yayasan Payung Emas agar mereka mau pindah ke kota. Najwa ditawari menjadi guru di sekolah milik yayasan tersebut, dan Yanti bisa bersekolah dengan berbagai fasilitas yang lebih baik.

Semula, situasi berjalan manis. Namun, perlahan ada yang janggal di rumah dan sekolah yang kini menjadi kehidupan baru Najwa. Najwa kerap dihantui oleh berbagai makhluk menyeramkan baik saat di rumah, maupun di sekolah.

Sementara itu, keluarga pemilik yayasan, Lucius (Arifin Putra) tengah merencanakan hal yang tak pernah terbayangkan oleh Najwa sebelumnya. Najwa dan anaknya dipersiapkan oleh Lucius sebagai tumbal dari praktik kanibalisme keluarganya yang menganut sekte Bhairawa. Sebuah sekte yang menganut kepercayaan memakan daging manusia agar hidup mereka abadi.

Sepanjang film, penonton akan disuguhi kengerian berdarah. Mulai dari penampakan potongan-potongan tubuh, hingga wujud hantu baru yang dihadirkan Azhar Kinoi Lubis.

"Di film ini, kami menciptakan tampilan hantu yang baru. Hantu pocong 'malu. Lalu ada potongan-potongan tubuh yang sudah dibunuh, itu dijadikan makanan cakar, itu ditutup dan diikat deli per kang kata sutradara film Labinak: Sementara sebagian lainnya seperti perut yang sudah robek, atau tubuh yang kena Mereka Ada di Sini Azhar Kinoi Lubis.

"Saya juga mencoba menggabungkan koreografi gerakan tubuh dengan suara. Jadi, ketika saat melakukan ritual, ada gerakan seperti koreografi tari, tetapi ada suara seperti mantra, yang membuatnya terdengar sakral," tambah Kinoi.

"Sebagai produser, kami ingin menjadikan cerita-cerita yang menarik menjadi pengalaman sinematik yang mendalam, yang dapat dipahami secara universal namun juga secara halus menyajikan pesan-pesan penting, menyoroti isu-isu sosial seperti keserakahan dan eksploitasi," ujar produser film Labinak: Mereka Ada di Sini Dilip Chugani.

Raihaanun, mengungkapkan peran di film ini memberinya dimensi yang sebenarnya bertolak belakang. Pada satu sisi, ia adalah seorang guru fisika, yang percaya pada segala hal dengan bukti logika. Namun, di sisi lain, dari pengalamannya tinggal di rumah barunya, ia selalu mendapat teror dari sosok-sosok yang tak pernah ia pahami sebelumnya.

"Ada masa lalu kelam yang dilalui Najwa, yang belum pernah ia ungkapkan ke anaknya. Masa lalu yang rasanya ingin dikubur. Apa yang menjadi fokus Najwa adalah membahagiakan anaknya, termasuk dengan pindah ke tempat baru yang lebih baik. Karakter Najwa sangat beresonansi dengan banyak perempuan mengenai apa yang dilaluinya, serta pengorbanan yang dilakukan, demi anaknya. Film ini, selain berisi kengerian horor yang diciptakan Mas Kinoi, juga memberikan kritik sosial yang akan menjadi topik diskusi melalui tema kanibalisme, yang melibatkan kelompok kaya dan mereka yang kurang beruntung di dunia ini," jelas Raihaanun.

Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini akan menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme yang menjadi cerminan kehidupan sosial saat ini.


Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini persembahan Anami Films Tayang mulai 21 Agustus 2025 di bioskop Indonesia. 


Senin, 11 Agustus 2025

Film Darah Nyai mengusung genre khas Horor Jagal Mistis (Mystic-Slasher) berdasar legenda Nyai Roro Kidul dari Laut Selatan.

“Mereka menyakiti Lisa ”

“Mereka menyakiti laut”

“Saatnya penghakiman”

Darah Nyai produksi Imaginarium Pictures dan Akasacara akan mulai tayang di bioskop pada 21 Agustus 2025. 

Oh, wow, another Indonesian film movie! 

Memang sebuah tantangan tersendiri, memproduksi film horor di tengah begitu padatnya produksi dan penayangan film Indonesia bergenre horor. Di satu sisi, bagaimana supaya film ini tidak jadi sekadar latah. Di sisi lain, bagaimana agar film ini tidak asal beda juga, abai pada kegairahan menonton horor di negeri ini.

Pendekatan kami di Imaginarium Pictures dan tim kreatif Darah Nyai adalah dengan menggabungkan moda produksi film B dengan tampilan (looks) seperti film-film B dari Indonesia dan Hongkong pada 1990-an dan film Giallo Italia 1970-an yang brutal dan penuh warna-warni kontras yang kuat, dengan cara produksi dan isu kekinian. 

Kami berangkat dari kecintaan yang keras kepala pada medium film dan genre horor, memilih subgenre yang jarang diproduksi di Indonesia, yakni jagal mistik atau mystic-slasher (dengan fokus pada torture atau penyiksaan), sekaligus keinginan mengajak penonton bersenang-senang bersama, memuaskan kebutuhan pelepasan terhadap berbagai ketidakadilan yang kini terjadi di dunia kita.

Moda produksi ini memang harus menghadapi banyak sekali keterbatasan. Tapi, ada juga banyak keleluasan dalam berkreasi dan berproduksi. Pilihan warna, gaya dialog, perlakuan kamera, editing, yang tidak melulu gaya “anak sekolahan film” walau jelas didasari pemahaman tentang bagaimana medium film bekerja. Tim kreasi dan tim produksi berproses secara kolektif, banyak masukan dari pemain dan sutradara di lapangan membentuk adegan dan dialog-dialog secara lebih jitu untuk film ini.

Film Darah Nyai adalah film ketiga Yusron Fuadi (IG @filmtengkorak), yang mencuat karena film Tengkorak, Setan Alas! (The Draft), dan sedang menanti tayang film keempat, The Verdict/The Judgement. Ditulis oleh sutradara film-film cult, Azzam Firullah bersama Hikmat Darmawan, diproduseri Steve Wirawan, Rayner Wijaya. Dibintangi antara lain oleh Violla Georgie, Jessica Katharina, Rory Asyari, Vonny Anggraini, Nai Djenar Maisa Ayu.

Film ini menyegarkan kembali legenda dan genre jagal mistik dengan visualisasi 90-an yang dikontemporerkan, membawa isu-isu terkini seperti perdagangan manusia (Human Trafficking) dan Eco-Horror (Horor Ekologis), korupsi, dan kekerasan terhadap perempuan (Femisida).

Dalam sebuah dunia penuh persekongkolan jahat dan sistemik, apakah Alam akan menegakkan keadilannya sendiri?

Darah Nyai akan tayang di berbagai kota Indonesia. Walau diputar juga di Jakarta, kami memusatkan perhatian pada penayangan di luar Jakarta seperti Karawang, Bekasi, Yogyakarta, Surabaya, Probolinggo, Cibadak, Pekalongan, Klaten, Ungaran, Sukabumi, Cianjur, Subang, Indramayu, Pemalang,Salatiga, Gombong, Solo, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Cilacap, Kroya, Purwodadi, Brebes, Kudus, Demak,Rembang, Wonosobo, Sengkang, Purwokerto, Kediri, Tulung Agung, Bangka Belitung, Lampung,Denpasar, Pekanbaru, Mataram, Manado, Kotabaru, Poso dst.



FILM DARAH NYAI Tayang Serempak 21 Agustus 2025

Film Sukma Merilis Official Trailer & Poster, Baim Wong Hadirkan Drama Horor Misteri Ritual Dunia Cermin yang Membuat Awet Muda

 

Jakarta, 11 Agustus 2025-Film drama horor Sukma persembahan Tiger Wong Entertainment dari penulis dan sutradara Baim Wong merilis official trailer dan poster yang menampilkan misteri di balik ritual ngalih raga di dunia cermin yang membuat seseorang bisa menjadi awet muda. Christine Hakim beradu dengan waktu dan harus menghadapi Luna Maya.

Ditulis Baim Wong bersama Ratih Kumala, film Sukma mengikuti kisah Arini (Luna Maya). Kepindahan Arini dan keluarganya ke kota kecil untuk memulai hidup baru, justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia.

Serangkaian keanehan terjadi. Suara dan penampakan yang tidak diduga membuat Arini cemas akan keselamatan dirinya dan keluarganya. Ditambah lagi munculnya sosok misterius Ibu Sri (Christine Hakim). Waktu terus berjalan, dan Arini harus mengungkap masa lalu dan misteri cermin tersebut-sebelum semuanya terlambat dan Arini kehilangan semuanya.

Dalam official poster Sukma, menampilkan sebuah komposisi yang menarik dengan posisi Luna Maya dan Christine Hakim yang saling terbalik di dalam bingkai cermin kuno, terbagi oleh kaca yang retak. Berada di belakang Luna Maya, ada Fedi Nuril dan Kimberly Rider, sementara di belakang Christine Hakim hadir Oka Antara dan Anna Jobling. Film ini turut dibintangi oleh Asri Welas, Krishna Keitaro, Amanda Soekasah, Giovanni Tobing, Kiano Tiger Wong, dan Dazelin Rey.

"Cerita di film ini berkembang dari sebuah ide tentang cermin, yang kemudian seiring dengan bergabungnya jajaran pemain yang luar biasa kuat, turut menambah eksplorasi dan lapisan di dalamnya. Selain horor, ada makna yang juga sangat besar di film ini, tentang isu yang dihadapi oleh perempuan. Karena film ini juga berbicara tentang kecantikan dan keabadian," ujar penulis dan sutradara Sukma Baim Wong.

Film ini menjadi horor perdana Fedi Nuril, dan menjadi kolaborasi perdana Luna Maya bersama Christine Hakim. Sementara itu, Sukma juga menandai peningkatan level Baim Wong dalam memproduksi film yang mengajak kolaborasi nama-nama pemeran kelas A yang biasanya menjadi pemeran utama untuk judul-judul film.

"Bisa dibilang ini adalah film pertamaku yang aktor-aktornya itu semuanya hebat dan biasa menjadi pemeran utama untuk sebuah film. Ini juga menjadi kolaborasi perdanaku dengan Ibu Christine, yang seperti menjadi ibu kedua, dia sangat nurture dengan para aktor muda," ungkap Luna Maya yang memerankan Arini.

"Di film ini, Baim juga membawa sebuah pesan yang menurutku sangat penting. Tentang isu keinginan untuk menjadi awet muda. Bagi perempuan, ini mungkin adalah sebuah topik yang menakutkan. Penuaan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari tapi harus dihadapi," tambah Luna.


Fedi Nuril, yang memerankan Hendra, mengaku memiliki tantangan tersendiri. Terlebih, dengan karakter yang ia perankan memiliki penyakit mental skizofrenia.

"Jadi yang paling menantang itu kesempatan aku memerankan karakter yang mengidap skizofrenia. Paling umumnya itu mereka bisa melihat halusinasi dan mereka yakin memang ada yang mereka lihat. Itu juga yang menjadi penyebab hubungan dengan Arini retak, sehingga akhirnya mereka berpisah. Walaupun horor, tapi cerita dramanya juga kuat. Dan punya isu yang penting untuk diangkat," tambah Fedi Nuril.

Tonton film Sukma yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 11 September 2025!

Minggu, 10 Agustus 2025

Memperkenalkan The Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF Festival): Kolaborasi dan Sinergi Industri Kecantikan & Fashion Indonesia Sebuah perpaduan kecantikan, fashion, dan gaya hidup dalam satu harmoni.

 


Jakarta, 11 Agustus 2025 – Setelah nyaris dua dekade berkecimpung di industri kecantikan, para pendiri Hanifa Ambadar dan Novita Imelda telah mengidentifikasi sebuah celah penting di pasar kecantikan dan fashion Indonesia yang dinamis.

Meski sektor kecantikan terus mengalami pertumbuhan pesat, merek lokal masih kesulitan menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, terutama yang menghargai kualitas dan pengalaman lebih dari sekadar diskon. Demikian pula,industri fashion Indonesia menghadapi tantangan dari masuknya banyak produk impor dengan harga sangat miring, namun dengan craftsmanship yang kurang terjaga dan proses yang tidak ramah lingkungan. Ditambah lagi dengan dominasi fast fashion internasional, yang membuat konsumen semakin sensitif terhadap harga.

Menyadari berbagai hambatan di kedua industri tersebut, Hanifa dan Novita meluncurkan The Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF Festival),sebuah acara kreatif yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara sektor kecantikan, fashion, dan lifestyle. Dengan mendorong kolaborasi dan inovasi diantara industri yang seringkali berjalan sendiri-sendiri ini, BFF Festival bertujuan menghidupkan pasar sekaligus menghubungkan merek lokal dengan konsumen yang menghargai keaslian dan kreativitas. Tak hanya label lokal, di momen ini terdapat pula legacy brand internasional yang sudah berdiri puluhan tahun lamanya.

Menjawab Tantangan Industri dengan Pendekatan Segar Meski terdengar berdekatan dan saling terkait, namun konsumen, pelaku atau pendiri produk kecantikan dan fashion di Indonesia juga masih banyak yang tidak saling mengenal satu sama lain. Ada cukup banyak pelanggan brand kecantikan lokal yang belum menjadi konsumen jenama fashion lokal, begitu pula sebaliknya.

Pesatnya pertumbuhan label parfum lokal belakangan ini juga menjadi sebuah keunikan di industri kecantikan. Di tengah maraknya gaya belanja digital atau online shopping, wewangian masih menjadi produk yang tentu lebih menyenangkan jika

bisa dibeli secara langsung, dengan pengalaman sensori yang lebih terarah. Untuk itulah BFF Festivsl ingin menjadi solusi, sebuah wadah crossover dinamis yang menyatukan kecantikan, fashion, dan lifestyle, mengundang audiens baru dan mendukung kemitraan bermakna di berbagai sektor.

“Di BFF Festival, kami tidak sekadar menjual dan menampilkan produk, tapi kami ingin memulai ruang diskusi, menetapkan tren, hingga membentuk masa depan kecantikan serta fashion di Indonesia,” ungkap Hanifa Ambadar. “Kami percaya bahwa brand yang berkualitas layak mendapatkan panggung yang lebih baik, yang menampilkan kreativitas dan kualitas mereka, menghubungkan mereka dengan audiens yang mencari lebih dari sekadar diskon,” imbuhnya.

Apa Saja yang Dihadirkan oleh BFF

● Pameran kurasi yang menampilkan 200 merek kecantikan, fashion, dan wewangian berkualitas di Indonesia. Khusus untuk produk kecantikan terdiri dari brand lokal dan brand internasional yang memang sudah berkontribusi besar untuk Indonesia. Sederet label fashion yang akan ditemui adalah Tulola, Oemah Etnik, Isago, IKYK, NASL, Ria Miranda, KAMI., Ella & Glo, Glashka, Shaddy, Jenahara, KLÉ, VAIA, MKS, dan Jenna & Kaia. Untuk kategori beauty dan fragrance, ada Wardah, Make Over, Labore, Bhumi,

Somethinc, BLP, Jacquelle, Luxcrime, Guele, Mother of Pearl, Ms Glow, Skindewi, Menard, 3CE, dan Tirtir, Careso, Normal Estate, Studio Sable, Etre, Scent of Pluto, Maison Garnet, Citizens of The World, hingga Personal Chemistry.

● Pertunjukan trunk show menarik yang menggabungkan narasi fashion dan kecantikan.

● Workshop interaktif, edukatif, dan diskusi panel dengan para ahli di industri.

● Kesempatan networking untuk memicu kolaborasi antara merek, kreator, dan konsumen.

● Pertunjukan musik dan entertainment lainnya yang menarik, berkolaborasi dengan Love Fest SCTV.

Menggarisbawahi kolaborasi dan sesuai dengan namanya, BFF yang juga bermakna

Best Friends Forever merupakan platform para sahabat untuk berkarya, bertemu, menampilkan sisi terbaik mereka, dan bersenang-senang di dunia fashion, beauty,dan lifestyle.

Novita Imelda menambahkan, “BFF Festival dibentuk dari ide sepasang sahabat,diciptakan untuk banyak sahabat lainnya. Festival ini lebih dari sekadar acara, ini adalah gerakan untuk membangun ekosistem yang lebih kuat dan terhubung,kolaborasi yang mengangkat industri kreatif Indonesia, pertemuan yang mendukung pertumbuhan roda perekonomian, serta pemberdayaan konsumen dalam membuat pilihan yang lebih tepat dan bersemangat.”

Acara ini tidak akan mungkin terwujud tanpa kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi sejalan dengan BFF Festival. Kami percaya bahwa sinergi adalah kunci, dan dalam perjalanannya, kami merasa sangat terhormat atas kepercayaan BRI sebagai sponsor utama yang telah menjadi fondasi kuat acara ini.

Dukungan luar biasa dari BRI pun menjadi elemen penting yang akan menghidupkan momen-momen istimewa di atas panggung dan layar kaca. Bersama para mitra strategis ini, BFF Festival melangkah lebih jauh untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua penonton dan pengunjung yang hadir.

Adapun, Direktur Network and Retail Funding BRI Aquarius Rudianto menyampaikan bahwa partisipasi BRI sebagai sponsor utama merupakan bentuk dukungan nyata Perseroan untuk menghadirkan panggung yang memberi ruang bagi talenta lokal untuk berkembang.

“Pameran ini tidak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga mencerminkan pertumbuhan industri kecantikan yang dinamis, dengan fokus pada kualitas,keberlanjutan, dan inklusivitas. BRI melihat ini sebagai wadah crossover dinamis yang menyatukan kecantikan, fashion, dan lifestyle, sekaligus membuka akses kesegmen audiens baru yang potensial,” ucap Aquarius.



Dalam event ini, BRI menghadirkan berbagai promo special seperti diskon 30% untuk pembelian tiket regular di aplikasi BRImo, voucher belanja hingga Rp300 ribu dan tambahan hadiah lainnya untuk transaksi menggunakan Kartu Kredit BRI, Reward Saldo untuk pembukaan rekening Tabungan BRI, Hadiah hingga logam mulia 1 gram untuk nasabah yang hold dana 6 bulan minimal Rp25 juta, Cashback hingga 20% untuk transaksi menggunakan BRImo di merchant, dan banyak lainnya.

“Melalui program-program ini, BRI ingin memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih menguntungkan sekaligus memperkenalkan berbagai kemudahan layanan perbankan digitalnya kepada para pengunjung festival,” tutup Aquarius.

Detail Acara Tanggal:15, 16, dan 17 Agustus 2025, Pukul 10.00 - 21.00 WIB

Lokasi: Jakarta International Convention Center Hall A & Hall B 

Jl. Gatot Subroto, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat,Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270,

Tiket dan informasi pembelian tersedia di: s.thebfffestival.com Ikuti BFF di Instagram @thebfffestival untuk update, bocoran eksklusif, dan konten menarik lainnya.




Jumat, 08 Agustus 2025

FIRST LOOK FILM YAKIN NIKAH RESMI DIRILIS Romansa, Komedi, dan Dinamika Keluarga dalam Perjalanan Mencari Jati Diri

 


Jakarta, 7 Agustus 2025 — Adhya Pictures secara resmi memperkenalkan film terbarunya berjudul Yakin Nikah, sebuah film drama-romantis yang mengangkat tema cinta, keluarga, dan pencarian jati diri dengan cara yang segar, penuh komedi dan kehangatan. Film ini disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk, Sigit Sulistyo, dan Erwin Wu, dengan pengembangan naskah oleh tim kreatif IMAJINARI.

Sebagai langkah awal menuju perilisan, Yakin Nikah menghadirkan first look beberapa stills eksklusif. Tampak dalam foto-foto tersebut, suasana hangat keluarga Niken (Enzy Storia), Hendar (Tora Sudiro), Anggi (Amanda Rigby), dan Ratna (Ersa Mayori) yang penuh warna dan kedekatan emosional.

Ekspresi ceria para karakter keluarga Niken hingga interaksi intim, menonjolkan nuansa drama-romantis yang menggemaskan sekaligus mengharukan. First look ini juga memperlihatkan karakter utama lainnya seperti Arya (Maxime Bouttier) dan Gerry (Jourdy Pranata).

Dengan tone yang gemas, hangat, dan komedik, Yakin Nikah akan mengajak penonton menyelami cerita Niken, seorang perempuan mandiri yang berada di persimpangan hidup: antara tekanan keluarga untuk segera menikah, dan pertanyaan besar dalam hatinya tentang apa itu cinta sejati dan pernikahan.


Enzy Storia menyambut proyek ini dengan antusias tinggi. Ia menyebut film ini sebagai pengalaman yang menyenangkan sekaligus bermakna. “Aku nggak sabar film ini rilis, karena setelah 2 tahun off dari industri film setelah menikah, ini jadi comeback aku juga kembali ke dunia akting dan menurutku ini salah satu proyek yang seru banget! Ada unsur kekeluargaan yang hangat, komedinya dapet, tapi juga relate sama banyak orang, terutama yang pernah atau sedang galau soal pernikahan,” ujar Enzy.

Film Yakin Nikah diadaptasi dari web series berjudul sama yang sebelumnya sukses di YouTube dengan lebih dari 14,9 juta penonton. Versi layar lebarnya menjanjikan cerita yang lebih dalam, pengalaman sinematik yang kuat, serta chemistry para pemain yang memikat.

Selain itu, film ini juga bertabur bintang. Tak hanya menghadirkan nama-nama yang sudah disebutkan, masih banyak sederet nama lainnya yang akan menghibur di film ini. Mereka antara lain: 

° Indian Akbar, 

° Dul Jaelani, 

° Tissa Biani, 

° Arya Vasco, 

° Lukman Sardi, 

° Agung Karmalogy,

° Izabel Jahja,

° Agnes Naomi, 

° Mike Lucock,

° Tubagus Ali,

° Rama Michael,

° Maya Hasan,

° Nadine Emmanuella,

° Ben Jeffrey, 

° Damita Almira,

° Novita Angie,

° Medina, 

° Arie Dagienkz, 

° Moza Paramita, 

° Surya Ardy Octaviand,

° Sammaria Simanjuntak, 

° Sapto Soetardjo,

° Eko Mulyadi,

° Emmie Lemu,

° Jeffry Tan dan

° Agung Sentausa.

Siap-siap baper, tertawa, dan mungkin jadi yakin nikah karena Niken? 

Disiapkan untuk tayang mulai 9 Oktober 2025 mendatang, Yakin Nikah hadir sebagai drama romantic yang segar, manis, dan relevan untuk para penonton muda, terutama Gen Z dan milenial, yang sedang mencari makna hubungan dan keberanian untuk memilih.


Film Horor terbaru dari VMS; Maryam: Janji & Jiwa Yang Terika tAdaptasi dari Podcast Viral Lentera Malam

 

Claresta Taufan harus berfokus selama persiapan syuting dan meminta perlindungan karena berhadapan dengan kisah manusia yang dicintai jin

Jakarta, 8 Agustus 2025— Setelah sukses dengan horor Pemandi Jenazah yang meraih blockbuster, VMS Studio kembali dengan film horor terbaru berjudul Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat. Sebuah film yang diadaptasi dari podcast viral Lentera Malam berjudul Belenggu Jin Kafir.

Diproduseri oleh Tony Ramesh dan produser eksekutif Shalu T.M., film horor Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, dan dibintangi di antaranya oleh Claresta Taufan, Wafda Saifan, Debo Andryos, Maryam Supraba, dan Rukman Rosadi.

Melalui official teaser trailer yang dirilis, film horor Maryam memperlihatkan kisah bertema tentang jin dalam kepercayaan masyarakat Indonesia, digabungkan dengan trauma psikologis personal. Film ini menghadirkan horor yang bukan hanya menakutkan secara visual, namun juga menggugah secara emosional.

“Film ini akan menjadi karya terbaru VMS Studio yang mengeksplorasi kekuatan cerita lokal Indonesia namun secara bersamaan memiliki resonansi bagi audiens global. Dari cerita yang relatable, terbukti dari viralnya podcast Lentera Malam,membuat film ini punya landasan cerita yang kuat dan familiar bagi penonton Indonesia,” ujar produser film horor Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat Tony Ramesh.

Film Maryam akan membawa pengalaman horor audio yang menyeramkan ke layar lebar, dengan atmosfer dan ketegangan yang lebih nyata, lebih dekat, dan lebih tak terlupakan. Maryam akan menghadirkan horor dari hubungan yang tidak terlihat antara manusia dan makhluk halus yang sudah melewati batas. Cinta yang salah bisa menjadi kekangan yang menakutkan.

“Saat melakukan persiapan, aku benar-benar fokus dan minta perlindungan, karena ini memang tidak main-main. Karena di sini ada tekanan tentang kisah manusia yang dicintai jin. Ini bakal jadi sesuatu yang fresh! Dan bener-bener mendorongku untuk mengeksplorasi peran yang belum pernah aku temui sebelumnya,” tambah Claresta Taufan.

Film horor Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat akan tayang segera di bioskop Indonesia!

"Qorin 2" Resmi Diluncurkan; Sekuel Dari Film Horor Sukses “Qorin” Garapan Ginanti Rona Meneror Kembali Dengan Dibintangi Fedi Nuril Segera tayang di bioskop tanah air

 


Jakarta, 8 Agustus 2025 - Rapi Films bekerja sama dengan production house baru dari Fajar Nugros dan Susanti Dewi SL23 terasosiasi oleh Legacy Pictures, Sky Media dan IDN Pictures. Melanjutkan kesuksesan box office film “Qorin” yang sukses di tahun 2022, duo sutradara Ginanti Rona dan penulis Lele Laila kembali menggarap “Qorin 2”. Film “Qorin 2” akan segera tayang di bioskop tanah air.

Untuk meluncurkan judul, media sosial rapifilm menampilkan video dari aktor Fedi Nuril memegang dua boneka pocong lalu disusul graphic motion dari judul “Qorin 2”.

Film “Qorin 2” menceritakan kisah Fitri, seorang guru BP muda, ingin mengungkap kasus perundungan yang menimpa salah satu muridnya. Tapi penyelidikan Fitri menuntunnya pada kenyataan menyeramkan lain, ketika dia menyaksikan orang-orang yang berkaitan dengan kasus itu satu per satu mati, namun kembali muncul esok harinya.

Produser Rapi Films Sunil Samtani menjelaskan, “Film ‘Qorin’ telah terbukti diterima dengan baik oleh masyarakat. Kami senang mengabarkan bahwa sekuelnya akan segera tayang di bioskop dan sedang dalam tahap post produksi. Bagi pencinta film sebelumnya pasti akan terhibur akan film yang kami garap ini.”

CEO SL23 & Produser Film “Qorin 2” Susanti Dewi menyampaikan antusiasmenya,“SL23 dengan bangga mengumumkan kelahiran Qorin 2, sekuel yang lebih mencekam, lebih gelap, mengangkat isu yang relevan dengan kehidupan kita pada hari ini. Kami berkomitmen untuk menghadirkan kisah yang tidak hanya membuat penonton terpukau, namun juga tergerak untuk membicarakan pesan dibelakangnya. Dan kali ini, kami senang bisa berkolaborasi dengan Rapi Film untuk membawa teror dan pesan penting ini ke layar lebar.”

Qorin adalah film horor produksi IDN Pictures yang disutradarai oleh Ginanti Rona. Dirilis pada Desember 2022, film ini meraih kesuksesan komersial dengan lebih dari 1,3 juta penonton di bioskop Indonesia. 

Qorin juga tampil kuat di box office Malaysia, menandai keberhasilan regional yang jarang dicapai film horor Indonesia.


Kamis, 07 Agustus 2025

Starvision Rilis Official Trailer dan Poster Film PENCARIAN TERAKHIR, Kisah Epik Tentang Pencarian yang Penuh Misteri



Jakarta, 7 Agustus 2025 – Setelah sukses dengan Sekawan Limo dan Petaka Gunung Gede yang menghadirkan kisah pendakian Gunung. Starvision merilis official trailer dan poster film horor misteri terbaru berjudul PENCARIAN TERAKHIR, yang film pendahulunya sukses tahun 2008, karya sutradara Affandi Abdul Rachman yang kini melanjutkan kisah pencarian lebih epik di Gunung Sarangan yang penuh misteri.

Dalam official trailer PENCARIAN TERAKHIR diperlihatkan potongan-potongan adegan yang mengundang rasa penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Sita dan Tito beserta anaknya, Drupadi yang hilang saat trail run untuk merayakan ulang tahun ke-17 bersama sahabat-sahabatnya, hingga proses pencarian dilakukan kembali di Gunung Sarangan, di titik terakhir Drupadi dikabarkan hilang. 

Film PENCARIAN TERAKHIR menghadirkan beberapa pemain yang memerankan karakter di film pendahulunya, juga para pemain baru lainnya yang berperan total dengan dedikasi tinggi di medan yang berat, di antaranya:

° Adzana Ashel,

° Donny Alamsyah,

° Artika Sari Devi,

° Razan Zu,

° Fatih Unru,

° Alika Jantinia,

° Fadi Alaydrus,

° Dinda Mahira,

° Yama Carlos,

° Alex Abbad,

° Tesadesrada Ryza,

° Moh Iqbal Sulaiman,

° Verdi Sulaeman,

° Ramon Y Tungka,

° Azkya Mahira,

° Andrew Andika,

° Egi Fedly,

° Fuad Idris,

°Ruth Marini

Film PENCARIAN TERAKHIR menceritakan hilangnya SITA, istri TITO di Gunung Sarangan di ulang tahun putrinya ke-10, DRUPADI. Sikap Tito menjadi dingin dan membuat Dru sedih. Pacarnya, RAKA, dan sahabatnya MAYA, UCOK, JAMAL, dan NURUL serta sahabat orang tuanya BAGUS dan OJI, juga GANCAR pamannya, adalah penyemangat Dru. Namun itu semua tidak cukup, sehingga di ulang tahunnya ke-17 Dru berangkat ke Gunung Sarangan untuk mencari ibunya.

Chand Parwez Servia selaku produser menyampaikan, “Setelah sukses mengangkat kisah pendakian di Sekawan Limo dan Petaka Gunung Gede, dan banyaknya berita orang hilang di Gunung saat pendakian, saya prihatin dengan peristiwa yang dialami korban, keluarga, dan tim yang secara sukarela membantu pencarian. Film PENCARIAN TERAKHIR didedikasikan untuk jiwa-jiwa yang hilang di pelukan Gunung, dan mereka yang tanpa pamrih turut mencarinya.”

Sutradara Affandi Abdul Rachman berharap dengan segala peristiwa suka dan duka yang dialami oleh banyak orang di Gunung, semoga Film ini menjadi ilustrasi, pembelajaran juga kehangatan yang bisa dibagikan dengan orang-orang tersayang.

“Film ini tidak terlepas dari misteri di Gunung Sarangan yang dialami oleh Tito, Sita,Bagus, Oji, Gancar dan Kang Bernard beberapa tahun yang lalu. Melalui trailer, cerita dari Tito, Sita dan Drupadi dihadirkan penuh misteri dan mengharu biru, bagaimana mereka terpisah dan harus mengalami kembali kehilangan orang-orang tercinta. 

Tito bersama 2 sahabatnya dan adik iparnya di Film PENCARIAN TERAKHIR akan mengungkap rahasia yang tersimpan di Gunung Sarangan,” ujar Sutradara Affandi Abdul Rachman.“Jika bicara tentang Gunung, sudah pasti keindahan alam dan kehangatan bersama-sama dirasakan saat pendakian. Namun, banyak tempat sakral menyimpan misteri yang sulit dijelaskan melalui kata-kata di jalur-jalur pendakian yang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya. Film ini menjadi cinta dan kasih kepada mereka yang tanpa pamrih selalu menghormati dan menjaga lingkungan alam di pegunungan.” tambah Penulis Skenario Nataya Bagya.

Adzana Ashel menambahkan, “Drupadi menjadi suara anak tunggal perempuan di rumah. Sosok Ayah dan Ibu akan menjadi cinta pertama dalam hidupnya. Film PENCARIAN TERAKHIR menghadirkan kisah kehilangan yang penuh misteri, dan menyampaikan pesan bahwa ikatan cinta dan kekeluargaan akan terus utuh dalam keadaan bagaimanapun. Dengan menonton Film ini kita bisa menarik pelajaran berharga dalam menjaga keutuhan rasa cinta untuk orang yang kita sayangi.”

Donny Alamsyah menyampaikan “Sebagai pemeran Tito, saya di berikan tantangan yang luar biasa dari Sutradara Affandi Abdul Rachman, kembali mengalami kejadian serupa dan kehilangan Istri yang saya cintai, tentu membuat tekanan batin yang berefek ke putri satu-satunya, Drupadi. Namun kehadiran sahabatnya membuat Tito sadar bahwa dia harus menghadapi trauma untuk melindungi keluarganya. Film ini membuat saya bersyukur, dan lebih mencintai alam dengan seisinya.”

“Persahabatan Tito, Sita, Bagus, Oji, dan Gancar tidak akan hilang, kini hadir kembali dengan kejadian lebih berat yang membuat kami terpukul, tetapi kekuatan persahabatan itu sendiri yang membuat kami yakin bahwa setiap kejadian, akan menemukan solusinya. Terima kasih untuk Film PENCARIAN TERAKHIR”. Ujar Alex Abbad mengapresiasi Film ini.



Saksikan PENCARIAN TERAKHIR, mulai 28 Agustus 2025 di Bioskop seluruh Indonesia.

Film Horor MVP Pictures Karya Randolph Zaini Dia Bukan Ibu Berkompetisi di Fantastic Fest 2025

  Jakarta, 15 Agustus 2025—Kabar baik datang dari Amerika! Film horor terbaru MVP Pictures yang disutradarai Randolph Zaini, Dia Bukan Ibu (...