Jumat, 21 Maret 2025

Pertarungan Belum Berakhir, Apa yang Sebenarnya Mengintai di Qodrat 2 ?..

 

Setelah pertarungan besar di film pertama, kali ini kegelapan datang dengan cara yang lebih kejam, lebih licik, dan lebih menghantui dari sebelumnya. Apa yang sebenarnya menanti Ustadz Qodrat? Dan apakah keimanan saja cukup untuk melawan musuh yang tak terlihat?

Jakarta, 21 Maret 2025 – 

Ketegangan, kejutan, dan energi luar biasa terasa di Epicentrum XXI saat Press Screening & Gala Premiere Qodrat 2 digelar pada 21 Maret 2025. Para undangan, mulai dari sineas, media, hingga para tamu istimewa, menjadi saksi pertama dari sekuel horor-action religi yang lebih intens, lebih emosional, dan lebih menegangkan dari film pertamanya. Acara ini tidak hanya menjadi malam perayaan, tetapi juga awal dari perjalanan Qodrat 2 menuju layar lebar Lebaran 2025.

Dalam sesi Press Conference, jajaran sineas dan para pemeran berbagi kisah di balik pembuatan film yang digarap dengan penuh dedikasi. Sutradara Charles Gozali, bersama produser Linda Gozali, Sunil Samtani, dan Dian Sastrowardoyo, berbicara tentang tantangan dalam mengembangkan sekuel yang lebih besar, lebih mencekam, dan lebih memukau secara visual. Sementara itu, para pemeran utama Vino G. Bastian, Acha Septriasa, Donny Alamsyah, Della Dartyan, Hana Saraswati, dan Septian Dwi Cahyo berbagi pengalaman mereka dalam menghadirkan karakter-karakter yang penuh lapisan dan konflik batin.

Para Sineas & Pemain Berbagi Cerita tentang Qodrat 2

Sunil Samtani, produser eksekutif, mengungkapkan, “melihat reaksi luar biasa dari penonton membuat kami yakin bahwa Qodrat 2 bukan sekadar sekuel, tapi sebuah evolusi. Ini adalah pengalaman yang lebih mendalam, lebih menyeramkan, dan lebih emosional.” Sutradara Charles Gozali menambahkan, “kami ingin membawa penonton dalam perjalanan yang lebih besar. Tantangan bagi saya adalah memastikan Qodrat 2 tetap menghormati akar ceritanya, tetapi juga memberikan sesuatu yang lebih intens. Ini bukan hanya tentang melawan iblis, tapi tentang bagaimana manusia bertarung dengan keyakinan mereka sendiri.”

Sedangkan Vino G. Bastian yang kembali memerankan Ustadz Qodrat mengatakan, “Ustadz Qodrat kali ini bukan hanya menghadapi kekuatan gelap, tapi juga dirinya sendiri. Perjuangannya menjadi lebih kompleks, dan saya yakin penonton akan merasakan itu.” Sementara itu, Acha Septriasa yang baru bergabung di film kedua ini, yang berperan sebagai Azizah menyampaikan, “Azizah melalui sesuatu yang luar biasa kelam dalam hidupnya, sampai akhirnya di sini dia dipertemukan kembali dengan Qodrat. Meskipun baru bergabung di sekuelnya, namun penonton sudah tahu background Azizah ini, sehingga saya berharap penonton bisa merasakan emosinya dan ikut menyelami perjalanannya dalam film ini.”

Antusias dan Sambutan Luar Biasa, Special Screening Sold Out di Sejumlah Kota!

Sebelumnya, pada 20 Maret 2025, Qodrat 2 telah lebih dulu mengadakan Special Screening eksklusif di CGV Grand Indonesia. Suasana penuh dengan penonton yang begitu antusias menyaksikan kelanjutan perjalanan Ustadz Qodrat. Salah satu media film yang hadir bahkan menyebut bahwa film ini bukan hanya lebih menyeramkan, tetapi juga membawa penonton ke dalam konflik yang lebih dalam, sebuah pertempuran keimanan yang belum pernah ada di film Indonesia sebelumnya.

Antusiasme ini semakin terasa dengan dibukanya Special Screening di 10 kota pada 22 Maret 2025. Dari Jakarta, Depok, Karawang, Yogyakarta, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Medan, hingga Pekanbaru, tiket di beberapa kota bahkan sudah sold out! Bukti bahwa kisah Ustadz Qodrat dan pertarungannya melawan kegelapan masih terus dinantikan.

Lagu Aku Lelakimu, Soundtrack Qodrat 2 Telah Dirilis pada 20 Maret 2025 Sebagai bagian dari promosi filma

Lagu Aku Lelakimu versi Qodrat 2 yang dibawakan oleh The Dance Company telah resmi dirilis pada 20 Maret 2025 di seluruh Digital Streaming Platform (DSP). Lagu ini semakin menambah atmosfer emosional dan intensitas konflik dalam film, memperkuat nuansa kelam yang dibangun sepanjang ceritanya.

Promo Spesial untuk Penonton Qodrat 2

Satu lagi informasi penting yaitu Qodrat 2 menghadirkan promo tiket eksklusif bagi penonton yang ingin menjadi yang pertama menyaksikan aksi terbaru Ustad Qodrat. Untuk penayangan tanggal 31 Maret – 2 April 2025, penonton bisa menikmati promo BUY 1 GET 1 FREE dengan pembelian tiket di Tix.id mulai 20 Maret 2025 untuk menonton di jaringan bioskop Cinema XXI, CGV, dan Cinepolis. Kuota sangat terbatas, jadi jangan sampai ketinggalan!

Selain itu, ada juga promo spesial bagi pengguna layanan m-Tix, pembelian tiket dengan metode pembayaran Sakuku dari BCA pada 20 Maret 2025 akan mendapatkan keuntungan BUY 1 GET 1 FREE khusus untuk penayangan pada 31 Maret - 8 April 2025. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menyaksikan Qodrat 2 lebih awal.

Pertarungan Belum Berakhir, Apa yang Sebenarnya Mengintai di Qodrat 2?

Press Screening & Gala Premiere ini hanyalah awal dari perjalanan Qodrat 2. 

Setelah pertarungan besar di film pertama, kali ini kegelapan datang dengan cara yang lebih kejam, lebih licik, dan lebih menghantui dari sebelumnya. Apa yang sebenarnya menanti Ustadz Qodrat? Dan apakah keimanan saja cukup untuk melawan musuh yang tak terlihat?

Casts :

● Vino G Bastian as Qodrat

● Acha Septriasa as Azizah

● Della Dartyan as Purwanti

● Hana Saraswati as Sri

● Donny Alamsyah as Sukardi

● Septian Dwi Cahyo as Safih


Pantau akun media sosial resmi kami di Instagram @serbafilm_ untuk informasi Film lainnya

Film "Komang" menyajikan kisah asmara yang manis sekaligus penuh tantangan antara dua anak muda, Raim Laode alias Ode (Kiesha Alvaro) dengan Komang Ade Widiandari (Aurora Ribero)


Film yang akan segera tayang di bioskop ternyata bukan hanya sekadar kisah fiksi, tetapi juga mengangkat perjuangan nyata Raim Laode dalam meraih cinta sejati dari Komang Ade.

Film yang akan memeriahkan libur Lebaran tahun ini. Disambut dengan berbagai genre, mulai dari horor, keluarga, romantis, hingga film animasi, film-film ini siap menghibur para penonton. Salah satu yang paling dinantikan adalah ‘Komang’..

Diproduksi oleh Starvision dan disutradarai oleh Naya Anindita, film ini akan menghadirkan kisah cinta yang menyentuh hati

Apalagi semua proses pembuatan film Komang itu sendiri membuat Aurora senang banget, hal ini di karenakan mereka menganggap project ini sangat penting buat di kerjakan, sehingga Aurora Ribero merasa seperti memiliki kluarga baru

Selain Aurora Ribero Arie Kriting pun mengatakan hal serupa, yaitu diapun senang akan film komang ini di karenakan di bermnain sebagai orang timur khususnya orang buton dimana itu merupakan identitas asli arie kriting yang dimana itu merupakan identitas asli dia / menjadi diri dia sendiri, apalagi dia teringat masalalunya saat di pantai dia suka berlarian seperti adegan di film tersebut

Raim Laode menyebutkan bahwa kisah dalam film tersebut adalah cerminan dari perjalanan hidupnya bersama Komang, yang penuh tantangan namun dipenuhi dengan takdir yang sudah tertulis jauh sebelum mereka lahir ke dunia.

Lebih lanjut, Raim menyatakan betapa pentingnya kisah mereka yang kini menjadi bagian dari film "Komang".

Dalam momen yang penuh emosional, ia juga mengungkapkan bahwa kelak di surga, ia percaya wajah orang yang ada di sana akan selalu dikenang.

"Kalau di surga nanti saya tidak ketemu kau, saya akan berterima kasih kepada Tuhan. Sebab kau di surga di atasku," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, sang istri Komang Ade juga memberikan komentar yang menghangatkan hati tentang film tersebut.

"Itu seperti kita nonton kisah sejarah yang manis, tapi yang diceritakan itu kisah kita sendiri," ujarnya.

Film "Komang" menyajikan kisah asmara yang manis sekaligus penuh tantangan antara dua anak muda, Raim Laode alias Ode (Kiesha Alvaro) dengan Komang Ade Widiandari (Aurora Ribero).

Kisah keduanya berawal ketika mereka sama-sama menjalani kehidupan di kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

Ode dikisahkan sebagai pemuda asli Buton yang memiliki minat di dunia stand-up comedy dan musik, serta dikenal sebagai sosok yang taat agama.

Sementara itu, Komang adalah perempuan dari keluarga transmigran asal Bali yang menetap di Baubau.

Meski memiliki perbedaan, Ode tetap jatuh hati ketika bertemu dengan Komang hingga akhirnya menjalin kasih.

Namun, ada banyak rintangan yang harus dihadapi Ode dan Komang di tengah hubungan asmara mereka.

Menurut Naya Anindita menyajikan perjalanan cinta yang panjang tersebut dalam waktu yang terbatas tanpa kehilangan esensi dari karakter adalah sebuah tugas yang sangat sulit.

"Saya harus memastikan bahwa karakter-karakter ini diberikan ruang untuk mengekspresikan emosi mereka, tapi juga harus cepat beralih ke adegan selanjutnya," kata Naya dalam Press Screening & Press Conference Film “Komang” di Jakarta, Rabu.

Naya menyampaikan, tantangan lain adalah bagaimana memberi "bumbu" yang membuat penonton merasa gemas, tanpa mengubah esensi dari karakter tersebut.

Naya menyebutkan bahwa dirinya merasa bertanggung jawab penuh atas hasil film ini, terlebih karena kisah yang diangkat adalah kisah nyata.

Pada kesempatan yang sama, Produser Chand Parwez Servia berbicara tentang reaksi emosional yang ia rasakan saat melakukan editing film tersebut.

"Ada beberapa bagian yang membuat saya tetap mengeluarkan air mata, ada bagian yang membuat saya lemas, dan ada bagian yang menurut saya bisa sangat luar biasa," ungkap Chand.

Ia mengakui adanya kekhawatiran mengenai apakah Raim Laode dan Komang akan menyukai hasil film ini, mengingat film ini mengangkat kisah nyata mereka.

Chand juga menyoroti pesan mendalam yang terkandung dalam film ini, yaitu tentang bagaimana perbedaan dapat disatukan dengan niat tulus dan cinta. 

"Film ini bukan hanya tentang kisah yang luar biasa, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam hidup, termasuk dalam sebuah keluarga," katanya

Film Komang itu sendiri Di perankan oleh / pemain maupun yang terlibat dari film komang adalah

1. Chand Parwez Servia (Produser)

2. Mithu Nisar (Produser)

3. Naya Anindita (Sutradara)

4. Evelyn Afnilia (Penulis Naskah)

5. Hariopati (Penata Musik)

6. Robert Cauble (Penata Kamera)

7. Raim Laode (Tokoh Asli & Pemeran Husni)

8. Komang Ade (Tokoh Asli)

9. Kiesha Alvaro

10. Aurora Ribero

11. Adzando Davema

12. Arie Kriting

13. Ayu Laksmi

14. Mathias Muchus

15. Neneng Risma

16. Rhesa Putri

17. Pevita Pearce

18. Afgansyah Reza

19. Azkya Mahira

20. Sulthan Hamonangan

21. Jonathan Alvaro

22. Shabira Alula

23. Najla Putri

24. Ciaxman

Selasa, 18 Maret 2025

Film Jumbo Akan Tayang di 17 Negara


Herry B salim Menuturkan 17 negara yang akan tayang itu diantaranya ada 12 negara di eropa, dan mungkin akan terus di tambah lagi baik di eropa, Amerika Serikat, Turkiye, Mongolia dan Rusia.

 Jakarta 13 maret 2025 merupakan Gala premier Film animasi anak berjudul Jumbo, film ini merupakan film animasi yang melibatkan sampai 400 animator indonesia yang tergabung dan bekerja sama dengan rumah Produksi visinema pictures dan dibuat selama 5 tahun.

hal tersebut di ungkapkan oleh Mentri Ekonomi Kreatif yaitu Teuku Riefky Harsya, selain itu beliau mengungkapkan kekagumannya terhadap film animasi "Jumbo". Harapan besar pun disampaikan agar "Jumbo" menjadi momentum kebangkitan film animasi Indonesia.

Dukungan dari para artis pengisi suara juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan film ini. "Harapannya tidak hanya menjadi contoh ataupun menjadi momentum kebangkitan film animasi di Indonesia, tetapi harapannya juga bisa mendunia," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa film ini akan tayang di 17 negara. "Mudah-mudahan ini juga akan membawa semangat para animator-animator lain agar bisa mendunia," katanya.

Dengan pencapaian luar biasa ini, ia berharap industri animasi Indonesia semakin berkembang dan mendapat pengakuan global. Ia juga mendorong para kreator muda untuk terus berinovasi dan berkarya. 

Ryan Adriandhy mengungkapkan tantangan dalam menyutradarai film animasi garapannya. Dalam menggarap film itu, ia dan tim menyeimbangkan aspek teknis dan kreatif.

Baginya, film ini wajib memiliki cerita yang menarik bagi semua umur. "Anak-anak bisa menikmati petualangannya, tapi penonton dewasa juga bisa mendapatkan makna dan emosi di dalamnya," 

Proses produksi sendiri berlangsung selama lima tahun dengan fokus menjaga kualitas cerita dan visual. Ryan berharap hasilnya bisa menjadi film yang dikenang dalam waktu lama.  

Lebih dari sekadar hiburan, Jumbo menyampaikan pesan tentang menemukan keajaiban di sekitar kita. Film ini menceritakan kehangatan masa kecil dan orang-orang terdekat menjadi bagian penting dari perjalanan hidup.  

Ryan berharap Jumbo akan terus diceritakan dari generasi ke generasi. "Ini film untuk kita, anak-anak kita, dan anak-anak dalam diri kita," kata dia

CEO Visinema Studios, Herry Budiazhari Salim, mengungkapkan bahwa pengembangan "Jumbo" sebagai "evergreen IP" telah dirancang dengan matang, termasuk opsi A, B, dan C. "Kami berharap semakin banyak teman-teman di industri kreatif yang melakukan hal serupa, karena peluang bagi Indonesia untuk memiliki "evergreen IP" di masa depan masih sangat besar," ujar Herry

Herry B salim Menuturkan 17 negara yang akan tayang itu diantaranya ada 12 negara di eropa, dan mungkin akan terus di tambah lagi baik di eropa, Amerika Serikat, Turkiye, Mongolia dan Rusia.

Ryan Adriandhy mengungkapkan beberapa Bocoran mengenai FILM JUMBO itu sendiri

1.) mengapa kisahnya film ini di angkat dari cerita dongeng, menurutnya  hal ini karena nama charater utama disini adalah DON, dan dia punya Geng, maka jadilah Dongeng

2.) untuk nama kampungnya itu sendiri di namakan Seruni, karena mas ryan pingin punya kampung yang Seru Nih, maka jadilah Seruni

3.) untuk nama pak kades itu sendiri adalah Rusli, akan tetapi kiki narendra memberi ide namanya di bikin plat Mobil sajah yaitu R035li

#JumboUntukSemua #JUMBO #JumboFilm #FilmJumbo #VisinemaStudios #FilmAnimasi #FilmIndonesia


“Seribu Bayang Purnama” Film Drama Keluarga Yang Mengangkat Problematika Nyata Para Petani

  ° Film Seribu Bayang Purnama dikemas secara ringan untuk memberikan sarana edukasi dan juga alternatif untuk memahami pentingnya bidang pe...