Selasa, 30 September 2025

BELANJA LANGSUNG DARI TAYANGAN FAVORIT! VIDIO SHOPPING RESMI DILUNCURKAN, FITUR TERBARU VIDIO BERKOLABORASI DENGAN SHOPEE



Jakarta, 30 September 2025 Kabar gembira untuk para pecinta belanja, Vidio selaku platform OTT lokal terdepan di Indonesia resmi meluncurkan fitur Vidio Shopping. Fitur ini merupakan kolaborasi strategis dengan perusahaan e-commerce Shopee. menggabungkan hiburan premium dan kemudahan berbelanja online dalam satu layar

Melalui Vidio Shopping, penonton bisa langsung membeli produk yang muncul di dalam tayangan favorit mereka, tanpa perlu beralih aplikasi Fitur picture-in-picture (PIP) menjaga tayangan tetap berjalan, sehingga penonton tetap terhibur sekaligus bisa berbelanja dengan lebih praktis

Pada peluncuran versi Alpha di bulan Jull 2025, Integrasi ini diterapkan pada tayangan unggulan seperti Premier League, Asmara Gen Z, don berbagai judul Vidio Original Series. Penonton bisa langsung membeli produk, seperti produk kecantikan maupun gadget, melalui Shopee tanpa perlu meninggalkan layar Pada fase ini, berbagai brand telah bergabung dalam ekosistem "content commerce", termasuk brand Wondermist, FFAR, Majika, Wardah, Emina, Kahf, Make Over, Samsung, Somethinc, Amaterasun, Hint, Nivea, Eiger, Colorbox, dan The Executives.

Nonton Sambil Check-out Kini Semakin Seamless

Vidio menghadirkan pengalaman menonton sekaligus berbelanja yang seamless Tidak seperti platform berbasis User Generated Content (UGC) Vidio menampilkan konten yang terkurasi sehingga setiap produk hadir di ruang yang aman, berkualitas, dan merepresentasikan brand secara optimal. Produk muncul pada momen paling relevan, terhubung langsung dengan katalog Shopee, proses belanja menjadi lebih praktis tanpa mengganggu keseruan menonton.

Sejak memasuki fase Beta, Vidio Shopping menunjukkan pertumbuhan signifikan Perbandingan dari bulan September dengan bulan sebelumnya, jumiah rata-rata produk terjual harian meningkat hingga 41% Terlebih pada momentum Payday bahkan menghadirkan lonjakan produk yang terjual hingga 47%

Tren konten juga memberi warna menarik, Sinetron dan K-Drama menjadi favorit untuk pembelanja kategori Fashion & Beauty, dengan transaksi 1,5x lebih banyak dibandingkan genre lain. Sebagai home of sports konten olahraga di Vidio seperti Premier League, BRI Super League, juga berhasil menarik minat pemirsa. Adapun penonton dari penonton live Tv juga menunjukkan peningkatan transaksi

Untuk kategori Moms & Kids, tayangan Kids dan Animasi mencatat konversi tertinggi, yakni 1,2x lebih tinggi dibandingkan konten lainnya Sejumlah brand besar pun sudah bergabung di fase ini, mulai dari Samsung, Johnson's Baby, Garnier Men, Kahf, Wardah, hingga berbagai merek ternama lainnya

Hermawan Sutanto selaku Managing Director Vidio, mengatakan"Vidio Shopping merupakan langkah nyata kami mengintegrasikan hiburan dengan goya hidup digital. Melalui kolaborasi ini kami menghadirkan cara belanja yang lebih personal, kontekstual, dan menyenangkan, langsung dari tayangan favorit penonton Dari tayangon olahraga seperti Premier League hingga Vidio Original Series, penonton setia Vidio ini bisa nonton sambil Check-out."

Sebagai mitra strategis, Shopee memperkuat kolaborasi ini melalui ekosistem e-commerce yang terintegrasi dan berbasis teknologi canggih. Dengan berbagai program, fitur, dan layanan yang ditawarkan, Shopee menciptakan jembatan mulus antara konten dan commerce, memberikan nilai tambah baik bagi pembeli maupun penjual

Adi Rahardja, Senior Director of Business Development Shopee Indonesia, menambahkan:"Fitur Vidio Shopping ini menawarkan cara baru berbelanja di Shopee, dengan lebih interaktif, seamless, dan menyenangkan bagi pengguna. Tidak hanya memudahkan

masyarakat dalam menemukan beragam produk favorit mereka, sambil menonton tayangan premium, kolaborasi ini juga membuka peluang besar bagi brand lokal dan UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Kami berharap fitur ini dapat hadir menjadi kesempatan lebih besar bagi pelaku usaha lokal dalam mengembangkan bisnis mereka serta terhubung dengan kansumen melalui medium yang relevan dan kontekstual."

Peluang ekonomi baru bagi brand lokal dan UMKM

Fitur ini membuka luas peluang ekonomi baru bagi brand lokal dan UMKM Salah satunya adalah hadirnya brand lokal milik artis ternama Manifest dari Wulan Guritno don Denyut Semesta dari Asri Welas Peluncuran kedua brand ini dilakukan hari ini, bersomaan dengan perilisan fitur Vidio Shopping


Sebagai informasi, Wulan Guritno, Asri Welas, bersama dengan Masayu Anastasia saat ini membintangi Vidio Original Series berjudul Mama-Mama Pengejar Cinta (MMPC), kisah tiga sahabat yang mencari arti cinta dan kebahagiaan di usia matang. Serial ini penuh humor segar dan momen menyentuh, sekaligus menggambarkan bahwa "life begins at 40" adalah kesempatan nyata untuk bangkit, mandiri, dan mengejar mimpi

Seperti halnya kisah Mama-Mama Pengejar Cinta yang menghadirkan semangat baru untuk menemukan arti kebahagiaan di usia matang, Wulan Guritno juga membawa semangot yang sama ke dalam karyanya di luar layar. Melalui Manifest, brand lifestyle yang la perkenalkan, Wulan ingin mengajak setiap orang merayakan keseimbangan hidup lewat rangkaian produk parfum, diet, dan detox

"Manifest lahir dari keyakinan bahwa kecantikan adalah ritual keseimbangan hidup, bukan sekadar penampilan. Kami senang sekali bisa meluncurkan Manifest melalui Vidio Shopping x Shopee, sehingga semakin banyak orang bisa menjadikan produk kami bagian dari perjalanan mereka menuju hidup sehat dan berdaya," ungkap Wulan Guritno.

Sementara itu aktris sekaligus desainer Asri Welas memperkenalkan lini fashion terbarunya bertajuk Denyut Semesta. Koleksi ini lahir dari kepeduliannya terhadap alam, sesama, dan kehidupan, dengan semangat mendengarkan "denyut semesto sebagai simbol kesadaran untuk menjaga keseimbangan

Denyut Semesta menggunakan bahan dari limbah tekstil yang didaur ulang menjadi kapos benang, lalu ditenun kembali menjadi kaln indah dan diekspresikan melalui batik Proses ini bukan hanya menghasilkan karya fashion bernilai estetis, tetapi juga menghadirkan pesan keberlanjutan: menciptakan keadilan bagi sesama, cinta bagi alam, serta kearifan bagi semesta.

"Melalui Denyut Semesta, saya ingin mengajak kita semua lebih peka terhadap alam dan sesama Limbah tekstil yang kerap menjadi masalah bisa kita olah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat dan indah. Senang sekali karya ini bisa hadir bersamaan dengan peluncuran fitur Vidio Shopping kolaborasi dengan Shopee, sehingga semakin banyak orang bisa mengenal, mendukung, sekaligus memiliki produk yang lahir dari kepedulian terhadap bumi," kata Asri Welas

Jadi gimana sudah siapkah kalian untuk Nonton Sambil Checkout?

Senin, 29 September 2025

FILM RANGGA & CINTA MENGAJAK MERAYAKAN MASA SMA DI BIOSKOP

 


Jakarta, 29 September 2025 – Setelah melakukan pemutaran perdana dunia dan mendapat sambutan hangat di Busan International Film Festival 2025, Korea Selatan, film Rangga & Cinta akan segera bersua dengan penonton di bioskop tanah air mulai 2 Oktober 2025. Film produksi Miles Films ini disutradarai Riri Riza, diproduseri Mira Lesmana, Nicholas Saputra, dan Toto Prasetyanto. 

Film Rangga & Cinta adalah adaptasi dari film ikonik remaja era 2000-an Ada Apa Dengan Cinta?, yang skenarionya ditulis ulang oleh Mira Lesmana bersama Titien Wattimena. Film ini menampilkan Leya Princy yang berperan sebagai Cinta, El Putra Sarira sebagai Rangga, Jasmine Nadya sebagai Alya, Kyandra Sembel sebagai Maura, Katyana Mawira sebagai Milly, Daniella Tumiwa sebagai Karmen, Rafly Altama sebagai Mamet, serta Rafi Sudirman sebagai Borne.

Mengambil latar Jakarta tahun 2001, kisah ini mengikuti kehidupan Cinta (Leya Princy), seorang siswi SMA populer dengan kehidupan yang nyaris sempurna, hingga sosok cowok misterius bernama Rangga (El Putra Sarira) hadir dan mengubah segalanya. Dari rasa kesal berubah menjadi penasaran, Cinta pun mulai bimbang di antara dunia persahabatannya yang penuh warna dan perasaan baru yang tumbuh untuk Rangga. Akibat sebuah kejadian pada sahabatnya, Cinta harus memilih antara sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya atau cinta pertamanya.

Dengan nuansa awal 2000-an yang autentik, mulai dari musik hingga gaya hidup remaja saat itu, Rangga & Cinta menjanjikan pengalaman sinematik yang menyentuh hati dan relevan bagi lintas generasi.

“Bagi saya, Rangga & Cinta lebih dari sekadar kisah remaja. Ini adalah ruang untuk merayakan cinta dalam banyak bentuk, baik itu antara pasangan, keluarga, sahabat, bahkan cinta pada diri sendiri. Saat menggarap film ini, saya ingin setiap penonton merasakan kedalaman emosional karakternya, dan menemukan potongan kisah mereka sendiri di dalamnya,” ujar sutradara Riri Riza.

Menyambut hari pertama tayang di bioskop, produser Mira Lesmana menyampaikan semangat kolaborasi dari balik layar produksi Rangga & Cinta. “Perjalanan membuat Rangga & Cinta adalah pengalaman yang begitu panjang dan juga mengharukan. Ratusan kru dan pemain memberikan dedikasi yang luar biasa untuk mewujudkan film ini. Setiap detail, dari cerita, visual, hingga musik, lahir dari kerja sama yang solid. Kami berharap penonton bisa merasakan energi dan ketulusan itu di layar lebar,” ujarnya

Nicholas Saputra juga menambahkan, “Kami sangat bersyukur akhirnya bisa mempersembahkan film Rangga & Cinta kepada penonton Indonesia. Sejak awal, film ini kami buat untuk bisa dirasakan oleh semua generasi. Semoga film ini membangkitkan energi muda kita dan mendapat tempat istimewa di hati masyarakat.”

Leya Princy, pemeran Cinta, turut mengungkapkan kegembiraannya film Rangga & Cinta tayang di bioskop. “Saya senang banget akhirnya film kami tayang di bioskop minggu ini! Semoga film ini bisa menghibur dan membuat semua merasa bahagia.” Hal yang sama juga disampaikan oleh El Putra Sarira, pemeran Rangga, “Semoga karya kami bisa dinikmati dan kita bisa mengenang masa-masa remaja SMA yang penuh cerita manis.”

Film Rangga & Cinta didukung oleh Compass, Indofood, Skintific, dan Amar Bank. lndofood melalui brand ikoniknya, lndomie, Pop Mie dan Chiki, dengan bangga turut mendukung film Rangga & Cinta dalam upayanya melibatkan Gen Z. 


Nantikan film Rangga & Cinta, The Rebirth of Ada Apa Dengan Cinta? di bioskop tanah air mulai 2 Oktober 2025

Jumat, 26 September 2025

Menampilkan 10 Besar League of Extraordinary Youth U-18, JICAF & KAHF Buka Ruang Kreatif Bagi Kreator Muda

 

Dirancang khusus untuk mendukung talenta seni muda berusia 13–18 tahun, program ini bertujuan untuk memberdayakan generasi kreatif berikutnya melalui serangkaian kegiatan inspiratif, kompetitif, dan edukatif.


Jakarta, 26 September 2025 - Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) berkolaborasi dengan PT Paragon Technology & Innovation (Paragon) dalam brand KAHF, menampilkan hasil karya 10 besar (TOP 10) dari kolaboratif bertajuk League of Extraordinary Youth (LOEY). Dirancang khusus untuk mendukung talenta seni muda berusia 13–18 tahun, program ini bertujuan untuk memberdayakan generasi kreatif berikutnya melalui serangkaian kegiatan inspiratif, kompetitif, dan edukatif.

Melalui LOEY, JICAF dan KAHF berkomitmen memberikan wadah bagi pelajar muda untuk mengasah keterampilan seni, membangun rasa percaya diri, serta membuka peluang untuk tampil di industri kreatif secara profesional. Kompetisi ini menggabungkan aktivitas digital dan offline, sehingga peserta dapat merasakan pengalaman yang menyeluruh dalam perjalanan kreatif mereka.

20 besar (TOP 20) peserta LOEY yang terpilih dari 215 pendaftar (submissions) mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan karya digital terbaik mereka, mengikuti berbagai creative challenge yang menantang, hingga bergabung dalam bootcamp eksklusif bersama seniman pilihan JICAF. Selain itu, program ini juga menyediakan sesi mentorship yang dipandu oleh para praktisi industri, memastikan para finalis mendapat bimbingan yang relevan dan mendalam. Para mentor yang mendampingi ilustrator muda ini adalah Sarkodit, Rezza Rainaldy, Harishazka, Nugraha Pratama dan RA Katamsi.

Sunny Gho, Co-Founder JICAF mengatakan, “LOEY adalah bukti nyata komitmen kami untuk memberikan ruang berekspresi bagi generasi muda. Kami ingin membangun ekosistem kreatif yang sehat dan suportif, di mana bakat-bakat baru bisa berkembang tanpa batas.”

Dari seluruh peserta yang mendaftar, hanya 10 finalis terbaik yang akan terpilih untuk menampilkan karya mereka di panggung besar JICAF 2025, yang akan berlangsung pada 26 September - 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi talenta muda untuk dikenal oleh publik dan pelaku industri kreatif nasional.

Andrie Kurniarahman, Group Head of Brand Development Kahf menambahkan, “Kolaborasi ini sejalan dengan visi KAHF untuk menginspirasi generasi muda agar berani melangkah keluar dari zona nyaman mereka. Kami percaya bahwa seni adalah salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan membentuk karakter. Kahf memberikan nilai kepercayaan diri untuk menemani generasi muda untuk menjadi versi terbaik di industri kreatif.”

Kolaborasi ini bukan sekadar kompetisi, tetapi awal dari perjalanan besar menuju masa depan kreatif yang lebih inklusif dan berdaya saing global. JICAF dan KAHF percaya, di tangan generasi muda, masa depan industri kreatif akan semakin bersinar dan bisa memberikan nilai baru untuk industri kreatif Indonesia.

Film Pangku Memenangkan 4 Penghargaan di Busan International Film Festival 2025

 


Busan, 25 September 2025 – Kabar menggembirakan datang dari Busan, Korea Selatan! Film debut penyutradaraan Reza Rahadian, Pangku, berhasil memenangkan empat penghargaan sekaligus di Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Empat penghargaan yang diraih film Pangku adalah KB Vision Audience Award (KB 비전 관객상), FIPRESCI Award (국제영화비평가연맹(FIPRESCI)상), Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award ( 비슈케크국제영화제-중앙아시아영화상), dan Face of the Future Award (얼터너티브유니버스 - 차세대영화인상).


“Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih kepada Busan International Film Festival 2025 dan semua pihak yang terlibat atas rekognisi yang telah diberikan untuk film kami. Film Pangku lahir dari kerja bersama dan karya kolaboratif para pemain dan kru dari sejak praproduksi hingga saat ini,” kata sutradara film Pangku Reza Rahadian dalam pidato penerimaan penghargaan.

“Semoga film ini bisa terus hidup di hati dan memberi inspirasi dari kisah seorang perempuan yang menghidupi hidup dengan sederhana untuk kebahagiaannya, keluarga, dan sekitarnya,” tambah Reza Rahadian.

Di BIFF 2025, film Pangku berkompetisi di program Vision Asia, sekaligus menjadi momen untuk world premiere (penayangan perdana) film ini. KB Vision Award diberikan kepada film Asia dalam program Vision Asia yang mendapatkan suara terbanyak dari penonton. Sementara FIPRESCI Award diberikan kepada film-film Asia yang menunjukkan keunggulan artistik dan talenta inovatif yang luar biasa.

Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Bishkek International Film Festival (BIFF) bekerja sama dengan Busan International Film Festival dan didukung oleh Departemen Sinematografi di bawah Kementerian Kebudayaan, Informasi, dan Kebijakan Pemuda Republik Kyrgyzstan untuk satu film Asia. 

Face of the Future Award, yang didukung oleh perusahaan kreatif dan sosial Thailand, Alternative Universe Co., Ltd., juga diberikan kepada film Asia di program Vision Asia yang mewakili masa depan sinema Asia.


Film Pangku akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025. Film ini diproduksi oleh Gambar Gerak, rumah produksi yang didirikan Reza Rahadian dan Arya Ibrahim, yang juga menjadi produser di film ini. Arya memproduseri film Pangku bersama Gita Fara. Skenarionya ditulis oleh Reza Rahadian dan Felix K. Nesi.

Pangku sebelumnya telah melalui berbagai tahap pengembangan dan mendapat penghargaan. Dimulai dari penghargaan White Light Post-Production Award di JAFF Future Project (JFP) 2024, lolos seleksi untuk dipresentasikan di Hong Kong - Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23) hingga terpilih menjadi salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program dan melanjutkan perjalanan untuk dipresentasikan di Marché du Film atau Cannes Film Market, Cannes Film Festival 2025. Pangku juga terpilih mengikuti Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival 2025 dan mendapatkan bantuan pendanaan Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation.




***

Sinopsis

Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil, pindah dari kota asalnya dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi anaknya. Ia bertemu dengan Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi di Pantura. Maya merawat Sartika dan membantu persalinannya. Setelah Sartika melahirkan, Maya merayunya bekerja menyuguhkan kopi sambil dipangku, hingga suatu hari Sartika bertemu dan jatuh cinta dengan sopir truk distributor ikan bernama Hadi (Fedi Nuril). Akankah Sartika menemukan kebahagiaannya?



Kamis, 25 September 2025

Film Tukar Takdir Sajikan Keseruan Investigasi Petaka Pesawat! Perjalanan Nicholas Saputra, Marsha Timothy & Adhisty Zara Berdamai dengan Takdir!

 

Film Tukar Takdir membawa genre baru ke perfilman Indonesia melalui drama petaka pesawat. Tayang 2 Oktober 2025 di bioskop Indonesia.

Jakarta, 25 September 2025-Nicholas Saputra tertatih untuk bangkit setelah menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam petaka pesawat Jakarta Airways 79 dengan korban meninggal 132 orang di film drama petaka pesawat Tukar akdir. Film Tukar Takdir akan tayang mulai 2 Oktober 2025 di bioskop, menjadi persembahan terbaru dari kolaborasi Starvision dan Cinesurya yang bekerja sama dengan Legacy Pictures.

Film Tukar Takdir membawa genre baru ke perfilman Indonesia melalui drama petaka pesawat. Diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Valiant Budi, film ini ditulis dan disutradarai oleh Mouly Surya, dengan produser Chand Parwez Servia dan Rama Adi.

Tukar Takdir akan menjadi perjalanan ketiga bintang utama, Nicholas Saputra, Marsha Timothy, dan Adhisty Zara berdamai dengan takdir. Ketiganya terhubung oleh sebuah takdir: petaka pesawat. Nicholas Saputra, yang memerankan Rawa, seorang programmer IT di bidang perpajakan. Karena pekerjaannya, Rawa kerap menggunakan pesawat untuk bepergian, dan pilihan utamanya adalah pesawat jenis LCC (Low Cost Carrier).

Sementara itu, Marsha Timothy memerankan Dita, notaris berjiwa kuat yang sudah menikah selama 15 tahun dengan sahabat masa sekolahnya, Raldi (Teddy Syach). Hatinya remuk ketika mengetahui suaminya meninggal dalam kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79.

Pertemuan keduanya terjadi di tengah investigasi petaka pesawat Jakarta Airways 79. Dita, marah dengan Rawa. Mengapa Rawa yang hidup, bukan suaminya. Amarah Dita semakin memuncak saat tahu bahwa Rawa dan Raldi, suami Dita, bertukar kursi, dan akhirnya bertukar takdir.

Pada bagian lain, Rawa juga dipertemukan dengan Zahra (Adisthy Zara), anak dari pilot Jakarta Airways 79. Rawa, Dita, dan Zahra terhubung melalui sebuah petaka di udara, dan ketiganya menjalani kehidupan untuk berdamai dengan takdir yang menimpa mereka. Dalam perjalanannya, Zahra jatuh pada simpati dan empati Rawa. Sementara Rawa berupaya untuk menghibur hati Dita yang kosong, sembari menemaninya dalam upayanya meminta pertanggung jawaban maskapai.

Penulis dan sutradara Mouly Surya berhasil menghadirkan sebuah ketegangan antar karakter dalam situasi kekacauan yang terjadi pasca-tragedi. Ada melankolia, namun juga amarah. Ada petaka, juga drama. Semuanya tampil secara sempurna, baik secara pengadeganan, sinematografi, penyuntingan, efek visual, hingga scoring musik, terjalin menjadi keutuhan yang akan membawa penonton pada perjalanan emosi ketiga karakter utama di film ini, didukung pemain-pemain lain yang membuat film ini penuh dinamika, rasa dan kebaruan, seperti Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Ariyo Wahab, Revaldo, Hannah Al Rashid, Ayez Kassar, Devi Permatasari, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Bagus Ade Saputra, dll.

"Ini adalah genre yang belum pernah dieksplorasi oleh sineas kita, dan akan menjadi sajian yang fresh dan baru bagi perfilman Indonesia. Film ini bukan saja berbicara tentang petaka sebuah moda transportasi aman yang menjadi salah satu favorit masyarakat saat ini, namun juga bagaimana para karakter di dalamnya berdamai dengan takdir," kata produser Tukar Takdir Chand Parwez Servia.

Untuk mewujudkan visi kreatif ini, tentu saja memiliki banyak tantangan. Namun, dengan riset mendalam serta eksekusi yang presisi dari berbagai lini produksi, membuat Tukar Takdir menjadi sebuah film yang akan membawa penonton ke dalam pengalaman menonton yang berbeda.

"Kami menampilkan visual semeyakinkan mungkin untuk membangun nuansa yang chaotic, dan membawa penonton ikut merasakan petaka di dalam pesawat bersama karakter utama Rawa dan penumpang lain. Di sisi lain, kami juga menampilkan visual yang realistis sekaligus nuansa melankolis di film ini untuk menggerakkan Rawa bisa terhubung dengan karakter-karakter lainnya, yang akan menjadi sebuah perjalanan penyembuhan luka fisik dan batin yang panjang," tambah produser Rama Adi.

Penulis dan sutradara Mouly Surya mengungkapkan, sebelum menggarap Tukar Takdir dirinya memang punya minat pada karya-karya yang membahas tentang air crash investigation. Di film ini, Mouly pun menggunakan pendekatan yang memadukan investigasi penyebab petaka pesawat dengan drama emosional yang mengupas perjalanan luka para karakternya.

"Melalui film Tukar Takdir, saya mengeksplorasi bentuk yang belum pernah saya jelajahi sebelumnya tentang bagaimana sebuah petaka pesawat ditampilkan di depan layar. Film ini membutuhkan kematangan teknis untuk memberikan hasil yang maksimal. Di luar proses investigasi dan petaka pesawatnya, Tukar Takdir juga berbicara tentang berdamai dengan luka, duka, kehilangan, dan takdir," ujar Mouly Surya.

Di film ini, Nicholas Saputra mendesain karakter Rawa untuk memiliki fisik yang lebih berisi. Baginya, Tukar Takdir menjadi film yang spesial baginya karena bermain dengan deretan pemeran yang hebat, sehingga membuat proses syuting terasa menyenangkan meski adegan-adegan di dalamnya menegangkan.

"Film Tukar Takdir bagi saya juga menjadi sebuah cara untuk melihat kembali bagaimana pesawat, yang secara statistik sebagai moda transportasi paling aman juga bisa terus melakukan perbaikan di dalam sistemnya. Sehingga penumpang juga bisa merasa aman. Peristiwa petaka pesawat di film ini juga bisa menjadi pelajaran, termasuk bagaimana para karakternya berdamai dengan duka dan takdir mereka," kata Nicholas Saputra.

"Memerankan seorang istri yang suaminya meninggal dalam petaka pesawat tentu saja meninggalkan duka mendalam untuk Dita, karakter yang saya perankan. Namun, Dita memilih mengolah duka itu menjadi perjalanan yang mengantarnya bertemu dengan sesama keluarga korban, dan memaknai kembali hidup, serta apa yang bisa ia lakukan setelahnya," ungkap Marsha Timothy.

Sementara itu, Adhisty Zara yang memerankan Zahra menuturkan di film ini ia memiliki lapisan yang kompleks.

"Sebagai anak dari pilot pesawat Jakarta Airways 79 yang mengalami petaka, dan ayahnya meninggal, Zahra memikul beban emosional ibunya yang berlarut dalam kesedihan. Namun, di sini dia memilih untuk menyembunyikan duka dan rindu di balik senyuman. Dia sangat membutuhkan sosok ayah, dan Rawa menjadi sosok yang mengisi kekosongan itu," kata Adhisty Zara.

Tonton film drama petaka pesawat Tukar Takdir mulai 2 Oktober 2025.


Sinopsis

Penerbangan Jakarta Airways 79 hilang kontak dan ketika ditemukan, RAWA (Nicholas Saputra) adalah satu-satunya penumpang yang selamat membawa pulang luka-luka dan trauma. Selain menjadi saksi dalam investigasi jatuhnya pesawat, Rawa juga menjadi penyambung duka maupun amarah putri tunggal dari pilot, ZAHRA (Adhisty Zara) dan istri penumpang yang bertukar tempat duduk dengannya, DITA (Marsha Timothy)

Rabu, 24 September 2025

Trailer dan Poster Film Tumbal Darah Dirilis: Horor-Aksi Brutal di Rumah Bersalin Penjemput Maut,

 

Tumbal Darah. Disutradarai oleh Charles Gozali, film yang siap menguji nyali penonton ini akan meneror bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.

Jakarta, 24 September 2025 Bersiaplah menahan napas, karena pintu neraka telah resmi terbuka. MAGMA Entertainment bersama Wahana Kreator dan Sinemaku Pictures hari ini melepas official trailer dan poster film horor-thriller-aksi paling brutal tahun ini, Tumbal Darah. Disutradarai oleh Charles Gozali, film yang siap menguji nyali penonton ini akan meneror bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.

Kredibilitas film ini sudah teruji. Setelah sukses meneror penonton di Jogja-NETPAC Asian Film. Festival (JAFF) 2024 hingga full house dan menuai pujian atas intensitasnya, Tumbal Darah kini siap menghantui penonton di seluruh negeri.

Selamat Datang di Rumah Bersalin Penuh Setan

Trailer berdurasi dua menit ini menyeret penonton ke dalam perjuangan hidup dan mati Jefri (Marthino Lio), seorang penagih utang yang rela melakukan apa saja demi istrinya, Ella (Sallum Ratu Ke). Namun, harapannya akan keselamatan justru membawanya ke sebuah rumah bersalin. terkutuk-tempat di mana tangis bayi digantikan jeritan maut, dan darah menjadi satu-satunya tebusan.

"Tumbal Darah adalah tentang neraka personal," ungkap sutradara Charles Gozali. "Ini bukan. sekadar horor-aksi, tapi juga drama tentang seberapa jauh cinta akan membawamu berkorban untuk keluar dari neraka ciptaanmu sendiri."

Visual Mencekam yang Mengunci Napas

Poster resminya memperlihatkan esensi film dalam satu gambar yang mengganggu. Ella (Sallum) ditarik paksa oleh tangan-tangan iblis dari balik pintu, sementara Jefri (Marthino) di sisi lain. hanya bisa menatap dengan horor, tak berdaya. Sebuah gambaran sempurna dari pertarungan. brutal yang menguras emosi dan adrenalin.

Suara dari Medan Perang Batin

Marthino Lio mengaku perannya sebagai Jefri adalah sebuah tantangan ekstrem. "Saya harus menyelami mimpi buruk seorang suami yang terpojok. Charles Gozali selalu mendorong aktornya ke batas kemampuan, dan hasilnya adalah intensitas yang nyata di layar."

Bagi Sallum Ratu Ke, ini adalah proyek yang monumental. "Terlibat dalam film dengan skala dan cerita sekuat ini adalah pengalaman luar biasa. Ella membawa beban emosional yang berat, dan saya tidak sabar penonton merasakannya."

Beranikah Anda membayar harga untuk keluar dari neraka? ... 

Tumbal Darah, yang juga dibintangi oleh Donny Alamsyah, Agla Artalidia, dan Epy Kusnandar, akan menagih jawabannya di seluruh bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.

° Rumah Produksi

- Wahana Kreator

- Sinemaku Pictures

- VIRTUELINES

- Entertainment

- CARAVAN Studio

- DUNIA MENCEKAM Studios

- VMS Studio

- PK Films

- Samara Group


° Cast

- Marthino Lio

- Sallum Ratu Ke

- Donny Alamsyah

- Agla Artalidia

- Aksara Dena

- Rania Putrisari

- Epy Kusnandar

- Leo Maitimu

- Salsabila Zahra

- Rowiena Umboh

- Mikayla Hikaru

- Veronika Twns.

- Valerie Twns

- Quinnsha Alexandria Kimy

- Quinnta Bian Kimy

° Directed by : Charles Gozali

° Produced by : Linda Gozali, Salman Aristo

° Co-Producers : Yayu Yuliani, Gina S. Noer

° Executive Producers : Hendrick Gozali, Salman Aristo, Sigit Pratama, Ben Soebiakto, Cinta Laura, Deddy Corbuzier

Selasa, 23 September 2025

Lima remaja kaya mengalami teror Hantu Kresek Berkepala Plastik di rest area



Rest Area tidak hanya menonjolkan ketegangan visual, tetapi juga membungkus kisahnya dengan nuansa misteri yang terikat dengan dosa masa lalu
HAKMU DIRAMPAS. MATIMU SIA-SIA. TAPI MEREKA LUPA, KUBURAN TAK PERNAH DIAM.



Film Rest Area Mengangkat kisah lima crazy rich yang terjebak di rest area terpencil, film ini menghadirkan teror dari sosok menyeramkan bernama Hantu Kresek, makhluk dengan kepala terbungkus kantong plastik dan dilakban yang menuntut balas atas dosa masa lalu.

Rest Area tidak hanya menonjolkan ketegangan visual, tetapi juga membungkus kisahnya dengan nuansa misteri yang terikat dengan dosa masa lalu. Di balik setiap langkah para tokohnya, ada rahasia yang perlahan terbongkar, menghadirkan konsekuensi yang jauh lebih besar daripada sekadar teror supranatural. Atmosfer mencekam sejak menit awal menjadi daya tarik bagi pecinta horor yang menginginkan cerita lebih dari sekadar jump scare.

Hubungan kerja sama yang telah lama terjalin antara Aditya dan sang produser, Dendi Reynando, menjadi salah satu alasan Mahakarya Pictures memberikan kepercayaan tersebut. “Saya kerja sama sama adit itu dari belasan tahun lalu, jadi sudah banyak project yang dilakukan, seperti music video,” ujarnya.

Alasan utama di balik pembuatan film ini adalah banyaknya cerita horor yang beredar tentang rest area di sepanjang jalan tol. “Saya pernah mendengar ada kejadian horor dan mengerikan di rest area sepanjang jalan Sumatra dan Jawa, tapi belum diangkat ke sebuah film,” kata Dendi.

Cerita dalam film ini dirancang untuk memicu penonton agar merenungkan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. "Setiap manusia pasti pernah dizalimi, dan deep down kita pengen orang yang menzalimi kita itu mendapatkan balasannya," kata Dendi.

Sutradara menyebut bahwa film ini bukan sekadar horor tentang hantu. Ia ingin menonjolkan sisi humanis tentang hal yang disembunyikan tentang ketakutan yang berasal dari dalam diri.

"Buat saya, REST AREA bukan sekadar horor tentang hantu, tapi juga horor tentang manusia. Tentang apa yang mereka sembunyikan, dan bagaimana dosa itu selalu menagih balas. Saya ingin penonton merasakan ketakutan yang datang bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam diri mereka sendiri," ungkap Aditya Testarossa, sutradara film ini.

Aku justru merasa tertantang saat menjalani adegan mencekam. Ia mencoba membangun rasa takut dengan membayangkan kejadian itu benar-benar nyata. Ujar Lutesha

“Aku dibilang orang yang nggak takut dengan hal ini. Aku coba untuk merasakan kalau kejadian itu akan terjadi. Aku malah seneng, karena dari adegan mandiin tuh aku sendiri akhirnya jadi pocong semua,” ungkap Lutesha

Lutesha yang mengaku senang bisa bergabung di proyek film REST AREA , karena genre film ini belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Lutesha juga menyebut bahwa ia senang bisa akting bareng Chicco Kurniawan, sahabatnya.

"Di sini saya berperan sebagai Zizi, salah satu dari lima Crazy Rich ini. Bisa dibilang dia yang mempunyai moral sedikit lebih baik dibandingkan teman-temannya. Aku tertarik bergabung dalam projek ini, karena ini genre yang belum pernah aku coba dimana bisa dibilan teenslasher, dimana pemeran utamanya 5 orang yang prilakunya nggak baik yang memang kita ingin melihat mereka tersiksa," Kata Lutesha

Julian justru mengaku merasakan sensasi aneh saat syuting adegan menyeramkan di toilet. “Pas aku disitu, aku kepikiran kalau nanti aku. Ngerasa kaya, oh rasanya gini ya binatang pada jalan,” ucap Julian.

Pengalaman paling menegangkan justru dirasakan oleh Ajil Ditto. Ia mengaku terus berzikir ketika harus menggunakan kain kafan.
“Selama adegan itu, gua sebelum pasang sampai dipasang gua astagfirullah terus-terusan. Jujur cukup menakutkan,” kata Ajil Dito

Aktor dan aktris yang berperan dalam film ini berasal dari kalangan muda berbakat Indonesia, di antaranya adalah:

° Lutesha
° Ajil Ditto
° Chicco Kurniawan
° Julian Jacob
° Lania Fira
° Haydar Salishz
° Afrian Arisandy

Selain jajaran pemain tersebut, sosok di balik layar juga tidak kalah penting. Aditya Testarossa tampil sebagai sutradara sekaligus penulis naskah, sementara Dendi Reynando dipercaya sebagai produser.

Bagi pecinta horor Tanah Air, Rest Area bisa jadi pilihan wajib untuk ditonton di bioskop.

Siap Tayang 2 Oktober 2025

Starvision merilis Teaser Poster karya film terbarunya berjudul *DOPAMIN

Starvision merilis Teaser Poster karya film terbarunya berjudul DOPAMIN, ditulis dan disutradarai oleh Teddy Soeria Atmadja, serta diperankan oleh Angga Yunanda, Shenina Cinamon, Anjasmara, Teuku Rifnu Wikana, Totos Rasiti, Andri Mashadi, Nagra Pakusadewo, Kiki Narendra, Rizky Inggar, Verdi Sulaeman, Tike Priatnakusumah, Aida Nurmala, Willem Bevers, dan Alfian Phang. Tayang di Bioskop mulai 13 November 2025

Jakarta, 24 September 2025 — Setelah sukses dengan blockbuster The Architecture of Love (TAOL), kolaborasi sutradara Teddy Soeria Atmadja bersama produser Chand Parwez Servia serta rumah produksi Starvision dan Karuna Pictures berlanjut ke film terbaru berjudul Dopamin. Menjelang rilisnya di jaringan bioskop
pada 13 November 2025, film Dopamin merilis official teaser trailer dan poster.

Dalam teaser poster yang telah lebih dulu dirilis, memperlihatkan dua tokoh utama film Dopamin yang diperankan oleh Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, yang di film ini keduanya menjadi pasutri. Di teaser poster tersebut, Angga memeluk erat Shenina, yang menunjukkan sebuah ekspresi cemas dan takut. Keduanya duduk di atas kontainer, dengan latar tumpukan kontainer lainnya, dan di bawahnya nampak
2 mobil polisi.

Sementara itu, official teaser trailer Dopamin menyajikan sebuah plot yang unik. Dengan tempo cepat, teaser mengikuti perjalanan romansa Malik dan Alya. Awalnya, Malik dan Alya punya mimpi bersama, dan hidup harmonis. Namun, seketika keduanya seperti dijungkirbalikkan ketika Malik kena PHK, dan hidup mereka seiring plot dalam teaser trailer yang berjalan cepat. Keduanya pun terlibat masalah, dan harus berhadapan dengan orang-orang berbahaya.

“Film Dopamin adalah romantic survival drama yang mengambil sudut pandang pasangan muda yang tidak akur akibat tekanan ekonomi, dipaksa membuat keputusan bersama yang menantang hingga mengubah hidup mereka,” kata produser Chand Parwez Servia.

“Namun, situasi yang menimpa Malik dan Alya secara tidak sadar telah meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan satu sama lainnya, karena keadaan memaksa untuk saling mengandalkan satu sama lain,” tambah sutradara Teddy
Soeria Atmadja.

Pada akhir teaser trailer Dopamin, Shenina yang memerankan Alya mengatakan “Apa pun yang terjadi malam ini kamu harus janji kalau kita bakal terus sama-sama.”

Angga Yunanda mengenalkan karakter Malik yang diperankannya, “Malik adalah pengangguran yang terkena imbas PHK, yang sedang mencari pekerjaan. Dia sosok yang rendah hati, sederhana dan pantang menyerah.”

Sementara itu, Shenina Cinnamon juga mengungkap karakter Alya, yang menurutnya berkebalikan dengan Malik. “Meski Alya adalah perempuan dan istri setia yang tetap menemani Malik di tengah kesulitan, tetapi masalah ekonomi jadi tantangan. Alya cenderung kebalikan dari Malik, dia keras kepala dan bisa manipulatif untuk mendapatkan apa yang diinginkan.”

Tonton film Dopamin persembahan Starvision dan Karuna Pictures yang akan
tayang di bioskop mulai 13 November 2025.

Sinopsis Pendek

Malik (25) yang terkena PHK dengan Alya (23) istri setianya sedang kurang harmonis, dan. terjerat pinjol hingga berurusan dengan debt collector. Ketika Malik pulang wawancara kerja yang gagal, mobilnya mogok hingga Arief (50) menawarkan tumpangan. Hujan yang deras malam itu, berakhir dengan Arief menginap di rumah mereka.

Pagi hari mereka syok setelah mendobrak pintu kamar tamu, menemukan Arief terbujur kaku dengan jarum suntik di tangan, dan sekoper uang milyaran rupiah yang mengubah kehidupan pasangan muda ini

Pemain dan Tim Produksi

° Angga Yunanda Sebagai Malik

° Shenina Cinnamon Sebagai Alya

° Anjasmara Sebagai Arief

° Teuku Rifnu Wikana Sebagai Tarigan

° Totos Rasiti Sebagai Pak Naryo

° Andri Mashadi Sebagai Yari

° Nagra Pakusadewo Sebagai Debt Collector #1

° Kiki Narendra Sebagai Polisi #3

° Rizky Inggar Sebagai Ibu Penjaga Warung

° Verdi Sulaeman Sebagai Interviewer #5

° Tike Priatnakusumah Sebagai Dokter 

° Aida Nurmala Sebagai Ibu Di Parkir

° Willem Bevers Sebagai Diaz Hartono

° Alfian Phang Sebagai Karyawan #1

° Produksi : Starvision, Karuna Pictures

° Produser : Chand Parwez Servia Riza, Mithu Nisar

° Sutradara : Teddy Soeriaatmadja

° Produser Eksekutif : Reza Servia, Amrit Dido Servia, Raza Servia

° Produser Lini : Musa Tambunan

° Penulis Skenario : Teddy Soeriaatmadja

° Desain Produksi : Eros Eflin

° Penata Kamera : Vera Lestafa, ICS

° Penyunting Gambar : Aline Jusria

° Perekam Suara : Mangaraja Sutan Siagian

° Penata Musik : Ricky Lionardi

° Penata Warna & VFX : Super 8MM Studio

° Penata Rias : Eba Sheba

° Penata Busana : Ruly Sjafri 

° Produser Pendamping : Natasha Anadella

° Penata Peran : Ariev Hafidz, Widhi Susila Utama A.C.I 

° Perancang Poster : Alvin Hariz

Senin, 22 September 2025

Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa Rilis Official Teaser Poster Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa menjadi film termahal yang pernah diproduksi Soraya Intercine Film

 


Jakarta, 17 September 2025—Setelah mengumumkan judul terbaru dari universe Suzzanna, Soraya Intercine Films akhirnya merilis official teaser poster film Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa.

Dibintangi oleh Luna Maya dan Reza Rahadian, official teaser poster film Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa menampilkan visual yang memberikan sebuah tanda film ini akan lebih menyeramkan dari film-film di universe Suzzanna sebelumnya. Visual teaser poster menampilkan seorang yang tengah diikat di sebuah tiang kayu, dengan kobaran api yang mengelilinginya. Di depannya, sekumpulan orang berdirmembawa obor yang menyala.

Dibandingkan dengan dua film Suzzanna sebelumnya maupun film lain produksi Soraya Intercine Films, Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa memiliki biaya produksi yang jauh lebih besar.

“Soraya Intercine Films kembali menghadirkan film terbaru Suzzanna, Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa. Dari segi cerita maupun skala produksi, film ini dipastikanjauh lebih epik!” kata produser Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa Sunil Soraya. Diproduseri oleh Sunil Soraya, film ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis.

"Saya sangat bersyukur dan ini pertama kali saya bekerja sama dengan Soraya Intercine Film. Apalagi dipercaya untuk menyutradarai project film Suzanna Santet Dosa Di Atas Dosa ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya karena saya penyuka film-film Suzzanna," ujar Azhar Kinoi Lubis

"Tentunya ini menjadi tanggung jawab yang besar. Saya berusaha keras agar para penggemar Suzzanna tetap bisa merasakan atmosfer khas dari karakter maupun tema-tema film Suzzanna terdahulu. Kearifan lokal adalah ciri khas Suzzanna, dimana selalu ada isu-isu yang dekat dengan kehidupan penonton, sehingga setiap film Suzzanna selalu dinantikan. Saya berharap hasil kerja keras seluruh tim dan pemaidapat menghadirkan kepuasan serta kebahagiaan bagi penonton." lanjutnya.

Film ini akan menandai ketiga kalinya Luna Maya memerankan karakter Suzzanna,yang terbukti mampu memberikan dimensi baru bagi sang Ikon Horor Indonesia untuk penonton masa kini. Selain itu, film ini juga menjadi kolaborasi terbaru Reza Rahadian bersama Sunil Soraya dan Soraya Intercine Films sejak film ikonik Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013) yang rilis 12 tahun silam.

Sebelumnya, universe Suzzanna dari Soraya Intercine Films telah meraih kesuksesan. Di antaranya, film Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018) meraih sukses blockbuster dengan raihan 3 juta lebih penonton. Selanjutnya, Suzzanna:Malam Jumat Kliwon (2023) juga meraih sukses blockbuster dengan raihan 2 juta lebih penonton.

Film Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa dijadwalkan akan segera rilis di jaringan bioskop Indonesia.

Minggu, 21 September 2025

Film Indonesia Kian Mendominasi, JAFF Market Perlihatkan Potret Terkini Industri di Busan bersama Cinepoint

 

JAFF Market yang diwakili oleh Sekarini Seruni, Direktur Bisnis didampingi oleh Linda Gozali, Direktur Market bersama Cinepoint yang diwakili Vincent Putera Direktur, Direktur Utama yang didampingi oleh Sigit Prabowo Presiden Komisaris menandatangi nota kesepahaman kerjasama Cinepoint sebagai mitra resmi penyedia data dan analisa mendalam industri perfilman di Indonesia.


Busan, 21 September 2025 — Industri film Indonesia tengah memasuki babak transformasi penting. Data terbaru menunjukkan adanya perubahan struktural dalam selera penonton. Bila sebelum pandemi film impor mendominasi layar bioskop dengan angka penonton yang besar, kini justru film-film lokal berhasil merebut panggung utama. Pergeseran ini tidak hanya menggambarkan kebangkitan kembali sinema nasional setelah masa sulit pandemi, tetapi juga menandai tumbuhnya loyalitas baru terhadap cerita-cerita Indonesia.

Momentum inilah yang menjadi sorotan JAFF Market, unit industri dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang hadir di Asian Contents & Film Market (ACFM) di Busan, Korea Selatan pada 20–23 September 2025 untuk mempertunjukkan potret terkini perfilman Indonesia ke kancah internasional. Tahun ini JAFF Market menggandeng Cinepoint sebagai mitra resmi penyedia data dan memastikan hasil presentasi berbasis analisis mendalam dan terukur. 

Cinepoint, sebagai satu-satunya platform data bioskop dan film yang terintegrasi di Indonesia, menyediakan data aktual mengenai jumlah penonton, tren genre, volume produksi, hingga ekspansi layar bioskop. Data inilah yang menjadi fondasi analisis JAFF Market untuk menunjukkan bagaimana industri film nasional tengah bergerak menuju masa depan yang lebih mapan.

Dalam presentasinya kepada pelaku industri global, JAFF Market menyoroti perubahan signifikan dalam pola konsumsi penonton. Pada periode 2016–2019, film-film impor masih mendominasi bioskop Tanah Air, dengan rata-rata 50 juta penonton hanya dari 10 judul teratas setiap tahun. Sebaliknya, film Indonesia berada pada posisi yang relatif stabil di kisaran 23 juta penonton.

Namun sejak 2022, peta ini berbalik. Top-10 film Indonesia kini mampu menggaet 30–40 juta penonton per tahun, melampaui film impor yang turun ke level 20–25 juta. Pergeseran ini tidak hanya mencerminkan perubahan preferensi, tetapi juga menandai lahirnya kepercayaan baru terhadap cerita lokal yang makin beragam, tidak hanya horor dan drama, tetapi juga komedi dan animasi.

Drama tetap menjadi tulang punggung produksi nasional, mencerminkan kedekatan tema dengan keseharian masyarakat. Namun dalam empat tahun terakhir, genre horor muncul sebagai kekuatan utama dengan lebih dari 50 judul dirilis tiap tahunnya, menawarkan pengalaman kolektif yang khas di bioskop. Komedi pun tetap hadir dengan rata-rata 20 judul per tahun, sementara animasi mencetak tonggak baru di box office tanda bahwa penonton Indonesia mulai membuka diri terhadap ragam bentuk sinema.

“Keragaman tontonan yang diminati penonton mencerminkan semakin besarnya kepercayaan pada cerita Indonesia,” ujar Sekarini Seruni, Business Director JAFF Market. “Penonton tidak hanya kembali ke bioskop, tetapi juga merayakan keberanian sineas lokal menghadirkan drama, horor, komedi, hingga animasi. Momentum ini menegaskan vitalitas baru industri film Indonesia di tingkat global.”

Pertumbuhan jumlah layar bioskop turut menjadi penggerak vital industri. Hingga 2024, Indonesia telah memiliki lebih dari 2.200 layar, dengan proyeksi mencapai 2.700 layar pada 2030. Ekspansi ini didorong oleh pertumbuhan GDP per kapita yang stabil, dominasi demografi muda, urbanisasi cepat, dan meningkatnya permintaan terhadap hiburan yang terjangkau terutama di kota-kota lapis kedua dan ketiga, di mana pembangunan mal mendorong kehadiran bioskop baru.

Meskipun platform streaming terus berkembang, menonton film di bioskop tetap menjadi bagian dari kebiasaan budaya yang kuat. Genre seperti horor, komedi, dan event films (film berskala besar) yang menjadi magnet kolektif seperti film aksi, drama sejarah, atau adaptasi besar masih menemukan panggung utama di layar lebar.

Dengan lebih dari 126 juta tiket terjual pada 2024, Indonesia mencatat salah satu tingkat admisi tertinggi di kawasan Asia pascapandemi. Namun, angka admisi per kapita masih berada di bawah 0,5, menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan jangka panjang masih sangat besar, terutama seiring dengan ekspansi infrastruktur dan meningkatnya akses publik terhadap bioskop.

“Bermitra dengan Cinepoint memungkinkan kami menghadirkan wawasan terintegrasi yang dapat langsung diterapkan oleh pelaku industri,” ujar Gundy Cahyadi, Head of Analytics JAFF Market. “Tim analitik JAFF Market secara cermat menganalisis data terkait jumlah penonton bioskop, perluasan layar, volume produksi konten, serta pola perilaku penonton yang terus berkembang. Semua ini menjadi fondasi bagi pengambilan keputusan yang berbasis bukti nyata, real-time, dan relevan bagi produser, distributor, platform, maupun pembuat kebijakan.”

Hal senada disampaikan oleh Sigit Prabowo, Co-Founder & President Commissioner Cinepoint. “JAFF Market adalah mitra yang tepat untuk mengubah data menjadi dampak nyata,” ujarnya. “Kami bersama-sama membangun ekosistem berbasis bukti yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih cermat dan pertumbuhan industri yang berkelanjutan dalam jangka panjang.”

Adapun temuan terbaru dari proyeksi JAFF Market dan Cinepoint menggarisbawahi beberapa tren kunci yang tengah berlangsung di industri:

Jumlah penonton bioskop mencapai 126 juta pada 2024, dengan proyeksi stabil di kisaran 100 juta penonton per tahun pada 2026, tumbuh sekitar 10% per tahun.

Jumlah produksi film diperkirakan meningkat dari 152 judul pada 2024 menjadi sekitar 200 judul per tahun pada 2028.

Adopsi genre hibrida, seperti horor-komedi atau horor-reliji, menunjukkan bahwa sinema Indonesia tidak hanya bertumbuh secara kuantitas, tetapi juga dalam eksplorasi bentuk dan tema.

Dengan penetrasi layar dan admisi per kapita yang masih rendah, ruang pertumbuhan jangka panjang Indonesia sangat besar, baik dalam sisi konsumsi, produksi, maupun ekspor konten.

Temuan-temuan ini akan menjadi bahasan utama dalam JAFF Market 2025, yang berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2025 di Yogyakarta. Memasuki edisi keduanya, JAFF Market 2025 Powered by Amar Bank kian mengukuhkan diri sebagai platform internasional yang mempertemukan ide, konten, dan peluang bisnis dalam ekosistem film Asia.

Lima program utama akan digelar. JAFF Future Project menjadi ruang pengembangan proyek film potensial, sementara JAFF Content Market membuka pertemuan antara pemilik IP lintas format dan mitra industri. Talent Day menghadirkan sesi pembinaan bagi kreator muda, sedangkan Film & Market Conference memfasilitasi diskusi strategis lintas sektor. Sementara itu, Market Screening menyuguhkan pemutaran karya terkurasi bagi buyer dan mitra distribusi internasional.

Dengan struktur program yang kian matang, JAFF Market terus memperluas jangkauan, mempertemukan para pelaku utama industri, dan mempertegas peran Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan perfilman Asia.

Seiring itu, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) juga akan menggelar perayaan 20 tahun pada 29 November – 6 Desember 2025, dengan program retrospektif, pemutaran perdana, dan forum internasional yang mempertemukan sineas, pemangku kepentingan, dan festival dari berbagai negara.

Kehadiran ganda antara festival dan market ini tidak hanya menandai capaian historis dua dekade, tetapi juga memperlihatkan arah baru sinema Asia yang lebih kolaboratif, inklusif, dan kompetitif secara global. JAFF baik festival dan pasarnya kini menjadi garda depan dalam menegaskan posisi Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan ekonomi kreatif Asia.

Sabtu, 20 September 2025

Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! Merilis Official Teaser

 

Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga Tampil Gagah dalam Balutan Aksi Penyamaran Tayang 27 November 2025 di Bioskop!

Jakarta, 20 September 2025 – Setelah kesuksesan blockbuster di film pertamanya dengan lebih dari 9 juta penonton, AGAK LAEN kini melanjutkan perjalanannya dengan film keduanya, AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! Diproduksi oleh Imajinari, dari produser Ernest Prakasa dan Dipa Andika, AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! disutradarai oleh Muhadkly Acho. Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! akan tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 27 November 2025.

Film ini bukanlah kelanjutan dari film pertamanya, melainkan sebuah kisah baru yang kembali diperankan oleh kuartet AGAK LAEN. Dalam official teaser AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! yang dirilis, film ini menampilkan empat sekawan Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga yang tampil gagah dengan setelan detektif. Tentu saja tidak lupa elemen komedi khas ala AGAK LAEN dengan lapisan dramanya.

Teaser dibuka dengan suasana tegang Oki Rengga dan Boris Bokir yang terlihat sedang mengendap-endap menyelidiki sesuatu. Disusul dengan visual yang menampilkan Bene Dion dan Indra Jegel melaju dalam mobil berkecepatan penuh. Namun, setelah tampil sangar, keempatnya justru terlibat dalam sebuah adegan-adegan kocak di sebuah panti jompo. Bene Dion dan Indra Jegel pun harus memegangi Jarwo Kwat saat akan mandi. Belum lagi, kehebohan warga panti yang punya kegiatan rutin mengadakan party. Akan ada kekacauan komedi apa lagi di film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU!? Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! akan mengikuti kisah empat detektif ‘culun’. Setelah berulang kali gagal menjalankan misi, detektif Bene, Boris, Jegel, dan Oki diberi satu kesempatan terakhir: menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo, untuk mencari buronan kasus pembunuhan anak wali kota.

Selain keempat sekawan AGAK LAEN, film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! juga akan dibintangi oleh Tissa Biani, serta dimeriahkan oleh jajaran komika di antaranya Awwe, Boah Sartika, Priska Baru Segu, dan Gita Bhebhita. Tak hanya komika, film ini juga akan memberikan dimensi baru dengan penampilan mengesankan dari para pemeran senior seperti di antaranya Jajang C. Noer, Egi Fedly, Jarwo Kwat, Tika Panggabean, dan Chew Kin Wah.

“Kami membawa cerita dan pengalaman menonton yang baru. Baik secara komedinya, jajaran pemeran, bahkan sentuhan genrenya pun baru. Kami berharap film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! bisa konsisten sebagai film yang menghibur, dengan kisah yang lebih mendalam, namun juga tak mengurangi porsi komedinya,” kata sutradara AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! Muhadkly Acho.

“Antusiasmeku di film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! bisa dibilang lebih meningkat. Memang secara syutingnya lebih lama dari film yang pertama. Namun, yang membuatku lebih suka karena ceritanya lebih kuat,” ujar Bene Dion mewakili sekawan AGAK LAEN.

Produser Ernest Prakasa menambahkan, di film kedua ini Imajinari memberikan sebuah ledakan komedi yang lebih eksplosif, namun dengan pendalaman cerita yang lebih matang. Di film ini, Imajinari juga membawa sesuatu yang baru lewat sebuah latar panti jompo.

“Penonton akan melihat aksi yang tak terduga dari sekawan AGAK LAEN di sebuah set yang tak terbayangkan sebelumnya, di panti jompo. Mereka akan membaur dan beradu akting dengan para jajaran pemeran senior yang secara kualitas aktingnya sudah terbukti di industri perfilman Indonesia. Semoga AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! menjadi sajian menjelang penutup tahun 2025 yang kacau ini dengan tawa yang meringankan kepala kita,” tutup produser Ernest Prakasa.

Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! dari Imajinari akan tayang di jaringan bioskop mulai 27 November 2025. 

Jumat, 19 September 2025

Podcast Ancur bersama Spotify Kembali Menggelar Ajang Kompetisi Video Podcast "Podcast Hunt 2025"

Podcast Hunt 2025 Pendaftaran dibuka mulai hari ini, peserta akan mendapat kesempatan memenangkan hadiah total puluhan juta rupiah


Jakarta, 19 September 2025 - Podcast Ancur, kreator podcast komedi yang terdiri dari Randhika Djamil, Patra Gumala, dan Diaz Danar, bersama Spotify kembali menggelar Podcast Hunt 2025, sebuah ajang pencarian bakat baru kreator video podcast. Setelah tahun lalu sukses menjaring 392 podcast dari seluruh Indonesia dan mendapat sambutan yang luar biasa dari media dan jaringan komunitas kreator, kini di tahun kedua pelaksanaannya, Podcast Hunt hadir dengan jangkauan wilayah yang lebih luas serta membuka kesempatan bagi kreator dengan genre yang lebih beragam.

“Antusiasme terhadap Podcast Hunt 2024 lalu sungguh mengesankan. Animo besar dari
partisipannya menjadi bukti bahwa minat akan video podcast memang sebesar itu. Kehadiran
talenta-talenta baru kreator video podcast dari Podcast Hunt dirasakan betul dampaknya bagi
perkembangan komunitas podcast,” ujar Patra Gumala, salah satu personil Podcast Ancur. “Oleh karenanya, dengan semangat yang sama, tahun ini kami kembali mengadakan Podcast Hunt untuk terus menginspirasi kreator video podcast dari wilayah yang lebih luas dan genre yang lebih berwarna.”

Minat terhadap format video terlihat dari tren konsumsi video podcast di Spotify. Selama
setahun terakhir, Spotify mencatat peningkatan konsumsi video podcast di Indonesia lebih dari
75%, menunjukkan adanya peluang bagi kreator baru video podcast untuk berkarya dan
membagikan cerita mereka.

“Seiring meningkatnya minat terhadap video podcast, Spotify dengan bangga mendukung
Podcast Hunt 2025 untuk menjaring generasi kreator baru. Inisiatif ini sejalan dengan misi kami mendukung kreator memaksimalkan kekuatan video serta membantu penggemar menemukan lebih banyak cerita, percakapan, dan perspektif,” ujar Carl Zuzarte, Head of Podcast Spotify, Asia Tenggara.

Cara Mendaftar Podcast Hunt 2025

Pendaftaran Podcast Hunt 2025 mulai dibuka hari ini dengan mengakses microsite
podcasthunt.id dan akan ditutup pada 18 Oktober 2025. Ajang pencarian video podcaster ini terbuka untuk peserta dari seluruh Indonesia dengan genre apapun. Kali ini, peserta akan
diwajibkan untuk mencantumkan daerah asal podcast mereka agar nantinya persebaran wilayah peserta dapat teridentifikasi. 

Selain video podcaster baru, ajang ini juga terbuka bagi mereka yang sudah memiliki channel podcast, selama belum pernah menerima iklan dalam bentuk apapun. Selama proses seleksi berlangsung, para peserta akan dibekali dengan materi-materi menarik seputar industri podcast, di antaranya pengembangan ide dalam membuat video podcast, tips mempromosikan video podcast, dan lain-lain, melalui rangkaian workshop yang dipandu oleh Podcast Ancur dan Tim Spotify.

Seleksi Podcast Hunt 2025 akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, 30 peserta
terpilih akan mengikuti satu sesi workshop online sebagai bekal bagi mereka untuk
memproduksi video podcast yang akan dinilai oleh juri. Kemudian, juri akan memilih 20 besar
peserta yang akan mengikuti dua sesi workshop lanjutan yang diadakan secara offline.

Pada tahap kedua, hasil produksi video podcast dari 20 besar peserta akan diseleksi lagi oleh
para juri. Dalam tahap ini, publik juga akan turut serta memberikan penilaian melalui voting
yang dibuka pada 27 Oktober - 9 November 2025 di aplikasi Spotify. Hasil voting akan menjadi
salah satu elemen penilaian juri dalam menentukan lima besar video podcaster yang akan tampil di babak final secara live pada 14 November nanti. Podcast Ancur telah mempersiapkan total hadiah puluhan juta rupiah bagi para pemenang.

Tahun ini, duduk sebagai tim juri adalah para kreator video podcast yang secara konsisten
memproduksi dan memberikan konten-konten terbaiknya saat ini. Mereka adalah Angga Nggok
dari podcast PODKESMAS, Kai Soerja dari podcast In Her View, dan Arif Brata dari podcast
Ampat & ABG Siniar.

“Program ini kami awali dari sebuah mimpi sederhana yang ingin kami persembahkan bagi
industri podcast. Kami ingin industri ini terus bergairah dengan kelahiran talenta kreator video podcast yang baru. Bangga sekali ide kami ini terus berkembang dan kembali menerima kepercayaan berupa dukungan dari Spotify, tempat kami lahir dan tumbuh. Di tengah kondisi yang berkembang akhir-akhir ini, semoga Podcast Hunt 2025 juga menjadi ruang bagi teman-teman kreator video podcast untuk berekspresi dan berkarya dengan ide-ide segar yang semakin kreatif dan beragam,” ucap Randhika Djamil, personil Podcast Ancur.

Selain itu, yang menarik di tahun ini, peserta Podcast Hunt yang menunjukkan konsistensi,
ketekunan, dan komitmen berkesempatan untuk diundang bergabung di Spotify Creator
Program. Melalui kesempatan ini, kreator dapat memperoleh akses ke bimbingan strategis dari
Partner Manager khusus, mengikuti lokakarya eksklusif, serta peluang untuk mendapatkan
insentif berdasarkan total durasi pendengar menonton konten mereka setiap bulannya di
Spotify.

“Sekarang adalah waktu yang pas untuk para kreator memulai perjalanan video podcasting
mereka di Spotify. Podcast Hunt 2025 menjadi peluang bagi kreator baru untuk terjun lebih
awal, mulai membangun basis penggemar, dan mempersiapkan diri untuk kesuksesan jangka
panjang. Dengan mendukung talenta baru dan mendorong penemuan konten, Spotify tidak
hanya mendorong pertumbuhan industri podcast di Indonesia, tetapi juga membangun
ekosistem podcast yang lebih beragam dan dinamis bagi kreator maupun penonton,” tambah Carl.

Pendaftaran Podcast Hunt 2025 bisa diakses melalui microsite: podcasthunt.id. 



Anti-Mainstream! Teaser Pesugihan Sate Gagak Hadirkan Trio Kocak Bikin Ngakak

 


“Sejauh ini, ini yang paling jauh” kalimat ala gen Z ini paling cocok menggambarkan teaser trailer dan teaser poster film Pesugihan Sate Gagak yang baru saja dirilis melalui kanal Instagram resmi @cahayapictures.id. Teaser trailer dan poster ini hadir dengan konsep yang berbeda, menampilkan kelucuan dan kegokilan sampai ‘di luar prediksi BMKG’, sehingga bikin penasaran penonton yang selama ini jarang ditemui di film-film lain.

Teaser trailer berdurasi satu menit ini hadir dengan konsep iklan palsu yang terbilang anti-mainstream, menawarkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan teaser film yang biasanya menyuguhkan cuplikan adegan di dalam film.

Dalam teaser ini, Trio Kocak seolah berperan sebagai bintang iklan yang tengah mempromosikan dagangan mereka. Dengan gaya penuh percaya diri namun dengan rasa takut, Trio Kocak memperlihatkan kelezatan sate gagak buatan mereka, lengkap dengan narasi ala promosi kaki lima yang kocak dengan resep istimewanya. Namun, alih-alih manusia, justru para hantu yang terlihat lahap menyantap suguhan sate tersebut. Menurut produser, Aoura Lovenson, menyatakan jika keputusan memilih format yang berbeda ini mempunyai tujuan khusus. “Sejak awal kami memang ingin bikin sesuatu yang fresh, segar, dan nggak biasa.

Teaser ini bukan sekadar pengenalan film, tapi juga cara kami kasih ruang tawa di tengah situasi sosial politik yang makin bikin kepala panas. Kadang kita butuh tontonan yang jadi pelarian sejenak, dan Pesugihan Sate Gagak bisa jadi jawaban itu,” kata Aoura Lovenson, produser.

Format teaser trailer yang lucunya “makin ke sini makin ke sana” itu menegaskan bahwa film Pesugihan Sate Gagak hadir sebagai tontonan pelepas stres. Lewat kelucuan Trio Kocak, film ini menawarkan ruang tawa sekaligus refleksi ringan tentang kondisi ekonomi yang semakin tidak mudah.

“Di tengah tantangan hidup yang makin berat, kami percaya film ini bisa jadi pelarian sejenak dari tumpukan masalah dan ramainya berita buruk yang nggak ada habisnya.

Daripada terus stres, lebih baik kita sama-sama menertawakan masalah dan hal-hal absurd di sekitar kita, dan lewat film inilah semua itu bisa kejadian,”sambungnya.

Sementara itu, bersamaan dengan teaser trailer, dirilis juga teaser poster yang memperkenalkan jajaran pemain utama yang merupakan stand up comedian ternama,yaitu Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar. Trio Kocak ini memperlihatkan ekspresi ketakutan yang kocak, dari belakang punggung sundel bolong dan tangan seramnya yang memegang uang untuk membeli sate Gagak.

Poster ini dengan sengaja menggabungkan elemen-elemen yang kontradiktif humor,horor dan simbol pesugihan untuk memicu rasa penasaran penonton terhadap premis film yang konyol dan nyeleneh tapi memang terjadi di kehidupan nyata.

Pesugihan Sate Gagak mengisahkan tiga anak muda yang tengah menghadapi masalah ekonomi masing-masing, lalu tergoda untuk menempuh jalan pesugihan tanpa benar-benar mengetahui syarat maupun konsekuensi yang menanti.

Pesugihan Sate Gagak merupakan film produksi Cahaya Pictures & Base Entertainment serta didukung oleh PK Films, Laspro Media Sinema, IFI Sinema dan Arendi. Film ini dijadwalkan akan tayang serentak di bioskop mulai 13 November 2025.

Kamis, 18 September 2025

Keseruan Film Pangku di Busan Film Festival 2025 dari Momen Red Carpet hingga Bertemu Lisa BLACKPINK Film Pangku berkompetisi di program Vision Asia Busan International Film Festival (BIFF) 2025

 

Keseruan Film Pangku di Busan Film Festival 2025 dari Momen Red Carpet hingga Bertemu Lisa BLACKPINK Film Pangku berkompetisi di program Vision Asia Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Tayang di bioskop Indonesia 6 November 2025.

Busan, 18 September 2025 — Film debut penyutradaraan Reza Rahadian,Pangku, memulai perjalanannya di Busan International Film Festival (BIFF) 2025!

Perwakilan jajaran sineas dan pemeran film Pangku telah tiba di Busan dan mengikuti rangkaian pembukaan festival yang berlangsung pada Rabu, 17 September 2025. Perwakilan film Pangku yang turut hadir di Busan adalah sutradara Reza Rahadian, produser Arya Ibrahim, para pemeran Claresta Taufan, Fedi Nuril, dan Devano Danendra. Jajaran perwakilan film Pangku pun tampil dengan elegan di karpet merah Busan.

Reza Rahadian bersama Arya Ibrahim, Fedi Nuril, dan Devano tampil dengan setelan suit and tie all black, dengan kemeja putih. Sementara itu, Reza memberikan aksen fesyennya dengan dasi kupu-kupu, Fedi Nuril memberikan sentuhan berbeda untuk riasannya yang memberi kesan menonjol. Claresta Taufan, yang berdiri ditengah di antara yang lain tampak bersinar dengan busana warna krem keemasan yang memberikan kesan tradisional namun elegan, disempurnakan dengan perhiasan putih serta corak keemasan.

Sementara itu, usai momen pembukaan festival yang berlangsung di Busan Cinema Center, distrik Haeundae, Busan, Korea Selatan, mereka berjumpa dengan salah satu ikon idol global, Lisa BLACKPINK. Momen perjumpaan yang hangat dan kasual itu pun diabadikan bersama dalam sebuah foto yang menjadi perbincangan di media sosial.“Senang bisa kembali ke Busan dan merayakan sinema Asia bersama para sineas Asia dan dunia. Tahun ini, menjadi lebih spesial, karena dalam penyelenggaraan ke-30 BIFF, film debut penyutradaraan saya untuk pertama kalinya akan diputar dan mendapat kehormatan turut berkompetisi di program Vision Asia. Nilai universal yang dibawa film Pangku bagi saya akan beresonansi dengan penonton global, tentang perjuangan seorang ibu untuk anaknya,” ujar sutradara film Pangku Reza Rahadian.

“Kami merasa bangga karena film Pangku mendapat sambutan yang meriah dan hangat di Busan. Hal ini bisa dilihat dari sudah terjual habis tiket Pangku di tiga sesi penayangan, dari total empat sesi penayangan yang tersedia selama festival. Semoga ini menjadi awal perjalanan yang manis untuk film Pangku, dan memberi kebanggaan untuk perfilman Indonesia,” tambah produser film Pangku Arya Ibrahim.

Film Pangku akan diputar secara perdana (world premiere) di BIFF 2025 pada Jumat, 20 September 2025 di Lotte Cinema Centum City 5, Busan. Jadwal pemutaran berikutnya berlangsung pada 21–25 September 2025.

Film Pangku diproduksi oleh Gambar Gerak, rumah produksi yang didirikan Reza Rahadian dan Arya Ibrahim, yang juga menjadi produser di film ini. Arya memproduseri film Pangku bersama Gita Fara. Skenarionya ditulis oleh Reza Rahadian dan Felix K. Nesi.

Pangku sebelumnya telah melalui berbagai tahap pengembangan dan mendapat penghargaan. Dimulai dari penghargaan White Light Post-Production Award diJAFF Future Project (JFP) 2024, lolos seleksi untuk dipresentasikan di Hong Kong -Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23) hingga terpilih menjadi salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program dan melanjutkan perjalanan untuk dipresentasikan di Marché du Film atau Cannes Film Market,

Cannes Film Festival 2025. Pangku juga terpilih mengikuti Far East in Progress,Focus Asia 2025 di Far East Film Festival 2025 dan mendapatkan bantuan pendanaan Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation.

Film Pangku akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025.



Kompak dan Hangat! Penampilan Dian Sastrowardoyo dan Ali Fikry di Red Carpet Busan International Film Festival 2025 Jadi Pasangan Ibu dan Anak di Film Esok Tanpa Ibu

Dian Sastrowardoyo terlihat mengenakan gaun yang anggun, dengan motif garis-garis bernuansa warna emas dan pink, serta lining berwarna hijau. Sementara Ali Fikry tampil memesona bernuansa monokrom dengan lapisan luar dominan putih elegan, dan sentuhan hitam di lapisan dalamnya yang menjadi aksen tegas.

Busan, 18 September 2025—Produser dan pemeran utama film Esok Tanpa Ibu (Mothernet), Dian Sastrowardoyo tiba di Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Dian pun hadir bersama Ali Fikry, yang menjadi lawan mainnya di film tersebut. Keduanya tampil kompak dan hangat saat melenggang di red carpet BIFF 2025.

Dian Sastrowardoyo terlihat mengenakan gaun yang anggun, dengan motif garis-garis bernuansa warna emas dan pink, serta lining berwarna hijau. Sementara Ali Fikry tampil memesona bernuansa monokrom dengan lapisan luar dominan putih elegan, dan sentuhan hitam di lapisan dalamnya yang menjadi aksen tegas. Keduanya pun menampilkan aura yang hangat sebagai pasangan Ibu dan anak di dalam film yang chemistry-nya terpancar hingga ke dunia nyata.

“Senang sekali bisa menghadiri world premiere film Esok Tanpa Ibu di Busan. Saya hadir bersama Ali Fikry, yang dalam film ini kami menjadi Ibu dan anak. Sebuah pengalaman yang sangat resonate dengan saya, bagaimana menjalankan tanggung jawab sebagai seorang Ibu yang memiliki anak remaja. Ali Fikry bermain sangat bagus di film ini,” ujar Dian Sastrowardoyo, produser dan pemeran film Esok Tanpa Ibu (Mothernet).

“Momen yang mengesankan bisa menghadiri red carpet dan menyaksikan film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) world premiere di Busan. Ini juga menjadi pengalaman pertamaku menghadiri BIFF. Di film ini, aku banyak belajar dari Kak Dian dan Om Ringgo, bagaimana mengolah emosi dan dipresentasikan di depan kamera.

Menurutku, cerita di film ini juga akan sangat relate dengan penonton yang menontonnya pertama kali di Busan,” tambah Ali Fikry.  

Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) tayang perdana (world premiere) di BIFF 2025

Film ini sekaligus berkompetisi di program Vision Asia. Diproduksi oleh BASE Entertainment bersama Beacon Film, Esok Tanpa Ibu (Mothernet) menjadi kolaborasi internasional.

Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) 

° Disutradarai oleh sutradara Malaysia Ho Wi-ding,

° Penulis Naskahnya oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief.p

° Diproduseri oleh Shanty Harmayn, Dian Sastrowardoyo, Tanya Yuson, Aoura Lovenson, dan Winnie Lau.



Film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? Siap Syuting! Sebuah Keligi-Drama Inspiratif tentang Perempuan yang Menemukan Kekuatan dan Kemandirian

 


Jakarta, 18 September 2025 Rumah produksi Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment mengumumkan proyek terbaru mereka berjudul Tuhan, Benarkah Kau Mendengarka, yang tengah bersiap memasuki tahap produksi dan syuting. Film ini dibintangi olch Revalina S. Temat, Gunawan Sudrajat, Megan Domani. Annisa Kaila, Sheila Kusnadi, Venly Arauna, Dhawiya Zaida, Risma Nilawati, Daniella Sya, Alex Abbad, Roy Sungkono, dan penampilan spesial Ustazah Shofwatunnida.

Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku mengisahkan perjalanan seorang perempuan yang menemukan kekuatan melalui doa di titik terendah hidupnya. Film ini menyoroti makna kemanduran dan perjalanan spiritual yang inspiratif.

Ketika mantan suaminya, Satrio (Gunawan), terkena stroke dan terlilit utang, Sarah (Revalina S. Temat) terpaksa berbagi atap dengan Satrio dan istri barunya demi menyelamatkan mereka dari ancaman, meski ditentang oleh anaknya.

Film ini disutradarai oleh Jay Sukmo, yang sebelumnya sukses dengan serial Culture Shock (2025), menduduki Top 1 Netflix Indonesia selama delapan minggu. Robert Ronny dan Prima Taufik, yang juga bekerja sama dengan Jay Sukmo di Culture Shock, akan memproduseri film ini dengan Andi Boediman sebagai produser eksekutif. Naskah ditulis oleh Utiuts, penulis Culture Shock dan Losmen Bu Broto: The Series (2025),

"Kami mengangkat ayat Al-Qur'an, Surah Al-Insyirah ayat 5-6, bahwa "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahon. Film ini menyoroti perjuangan perempuan menghadapi ujian hidup dan menemukan kekuatan melalui doa," ujar Jay Sukmo, sutradara.

"Paragon Pictures bersama Ideosource Entertainment selalu berkomitmen menghadirkan karya baru, menjelajahi genre yang belum pernah kami produksi, dan selalu mencari kedekatan dengan masyarakat. Film ini menyoroti sosok-sosok perempuan hebat," tambah Robert Ronny, produser.

Revalina S. Temat mengungkapkan antusiasmenya, "Saya banyak belajar dari karakter Sarah-tentang tekanan sosial dan ujian hidup yang mungkin tidak saya alami di dunia nyata. Dari proses reading, saya meresapi makna bersama kesulitan, ada kemudahan. Terima kasih untuk setiap perempuan yang terus berjuang."

Gunawan, yang kembali ke layar lebar setelah 2023, menambahkan, "Satrio adalah ayah penyayang sekaligus suami dengan hero complex. Saya tidak sabar syuting bersama para pemain dan kru."

Produser eksekutif Andi Boediman menyampaikan, "Karakter Sarah menjadi representasi perempuan yang berani mandiri. Untuk menggarap genre religi-drama, kami berkolaborasi dengan Astro Shaw, Netzme, dan KMIF"

Vicky Saputra, CEO Netzme, menambahkan, "Kami bangga berkolaborasi dengan Paragon Pictures dalam roadshow 10 kota, untuk mendekatkan pesan film kepada masyarakat sekaligus mendorong literasi serta inklusi keuangan UMKM-sejalan dengan visi Netzme mendukung ekonomi kreatif."




Rabu, 17 September 2025

Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih Sajikan Romansa Pengantin Muda Kevin Ardilova dan Mikha Tambayong yang Berujung Plot Twist!

 

Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih Tayang 25 September 2025 Membawa Romansa Rumit nan Lucu Saat Kevin Ardilova Talak 3 Mikha Tambayong! Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih menjadi kolaborasi Benni Setiawan & Garin Nugroho.

Jakarta, 17 September 2025-SOEX Entertainment bekerja sama dengan Drias Film mempersembahkan film drama romance comedy Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih yang disutradarai Benni Setiawan dari ide cerita dan naskah yang ditulis oleh Garin Nugroho. Dikisahkan Darian (Kevin Ardilova) dan Alfa (Mikha Tambayong) adalah pasangan pengantin baru. Keduanya bertemu dan jatuh cinta dari sebuah acara yang mempertemukan muda-mudi yang tengah patah hati.

Namun, baru menjalani usia pernikahan seumur jagung, Darian menalak tiga Alfa! Sebuah keputusan yang didasari atas emosi sesaat dan disesali oleh Darian kemudian. Darian pun akhirnya meminta rujuk, namun untuk karena sudah menjatuhkan talak tiga, Alfa harus menikah dulu dengan orang lain dan cerai, sebelum kembali dengan Darian.

Sekian skenario pun disiapkan oleh Darian untuk mempertemukan Alfa dengan suami berikutnya, yang harapannya hanya sebagai syarat. Namun, Alfa justru bertemu dengan Zainun (Ibrahim Risyad), dan Darian bertemu dengan Intan (Tissa Biani). Mereka pun mengarungi kisah romansa yang baru. Bagaimana rencana rujuk Darian dan Alfa?

Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih membawa sebuah plot yang tidak biasa dalam genre drama romansa. Dibumbui dengan komedi berlatar Sunda, membuat film ini akan menjadi hiburan yang juga memberikan perspektif baru di perfilman Indonesia.

Film ini diproduseri oleh Bambang Drias, dengan Putri Kosasih dan Bapak Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko sebagai produser eksekutif. Film ini merupakan karya debut SOEX Entertainment di layar lebar. Selain Mikha Tambayong, Kevin Ardilova, Ibrahim Risyad, dan Tissa Biani, film ini juga turut dibintangi oleh Cut Mini dan Dewi Gita. 

Film yang berhasil meramu cerita yang dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. "Film ini lahir dari dua maestro perfilman Indonesia. Mas Garin dan Kang Benni, dan hubungan selalu punya dilema yang tidak mudah," kata produser eksekutif Semoga film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih bisa menjadi ruang refleksi, cinta Bapak Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko.


"Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih akan menghadirkan sebuah genre drama romansa komedi yang bukan saja menyentuh dan lucu, namun juga memberikan penonton kita tentang pentingnya sebuah nilai komitmen di dalam pernikahan, Ini sekaligus memberikan pelajaran tentang pentingnya kematangan persiapan sebelum menikah, agar tidak seperti Darian dan Alfa," ujar produser eksekutif Putri Kosasih,

Sutradara Benni Setiawan menambahkan untuk menemukan para pemeran film ini cukup menguras energi dan membutuhkan waktu yang lama. Sebab, menurut Benni, kekuatan film ini juga membutuhkan para pemeran yang bisa memainkan berbagai lapisan emosi.

"Saya ingin mendapatkan tokoh yang begitu tepat sesuai karakter yang memainkan, dan bisa memainkan begitu banyak layer dari mulai romance, komedi, dan drama. Itu yang akhirnya saya temukan dalam aktor-aktor yang bermain di film ini," kata sutradara Benni Setiawan.

Mikha Tambayong, berbicara tentang perannya sebagai Alfa menuturkan proses yang dilalui adalah dengan mendalami karakternya terlebih dulu, sebelum akhirnya bertumbuh dengan pendalaman relasinya bersama para pemeran lain.

"Alfa adalah anak tunggal yang hidup bersama ibunya yang merupakan single mother setelah ayahnya meninggal. Ia bertemu dengan Darian, jatuh cinta, dan memutuskan menikah. Kisahnya dimulai dari situ," ujar Mikha Tambayong tentang perannya sebagai Alfa.

Sementara itu, Kevin Ardilova menambahkan, untuk memerankan Darian dia menemukan tantangan pada waktu-waktu awal produksi. Namun, seiring perkembangan waktu syuting dan berkolaborasi dengan para pemeran lain dan sutradara, ia membentuk Darian sebagai karakter yang solid dan berlapis.

"Darian adalah anak muda yang sebenarnya juga belum begitu matang. Dia sosok yang melankolis, punya trauma-trauma terhadap masa lalu yang membuatnya hidupnya tidak bisa sendirian. Dia harus selalu mencari orang yang ada di sebelahnya, untuk menemani," kata Kevin Ardilova.

Ibrahim Risyad, yang memerankan karakter Zainun, justru bertolak belakang dengan Darian yang diperankan Kevin. Kehadiran Zainun seperti menjadi oase bagi Alfa di tengah gejolak rumah tangganya dengan Darian.

"Zainun adalah karakter yang sangat sabar, penyayang, dan dia tahu apa yang Alfa suami idaman," ucap Ibrahim Risyad tentang karakternya. mau, Zainun juga seorang yang menyayangi keluarganya, sehingga seperti sosok

Tissa Biani, yang sudah beberapa kali beradu peran dengan Kevin Ardilova di film ini kembali dipertemukan dan berkolaborasi. Memerankan karakter Intan, Tissa juga banyak beradegan dengan Kevin dan menurutnya cukup mudah membangun chemistry yang sebelumnya telah terjalin. Namun, ada yang menjadi tantangan baginya.

"Bahasa Sunda jadi tantangan aku di film ini, karena aku jadi karakter gadis Sunda asli. Jadi untuk berdialog pun bukan sekadar logatnya saja. Kalau untuk chemistry dengan Kevin, itu cukup mudah karena sudah kenal orangnya juga," ujar Tissa Biani.

Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih diisi oleh OST yang dinyanyikan oleh Inocent, dari ciptaan Bina Fitra dan diaransemen oleh Ricky Lionardi. Lewat lagu berjudul Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih akan menjadi balutan emosi dan perjalanan romansa dari para karakternya, yang merupakan bagian dari cerita di film ini. Tak hanya Inocent, film ini juga turut melibatkan Farel Aurelio ft. Foke Fritzky untuk mengisi OST.

Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih tayang mulai 25 September 2025 di seluruh bioskop Indonesia. 


Raditya Dika Adakan Tur Pertunjukan Stand up Comedy “Cerita Anehku”, Keliling 6 Kota Besar di Luar Jakarta

  Penjualan tiket akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB untuk 7 Tanggal Show di Bali, Pontianak, Bandung, Surabaya, Samarinda d...