Selasa, 23 September 2025

Lima remaja kaya mengalami teror Hantu Kresek Berkepala Plastik di rest area



Rest Area tidak hanya menonjolkan ketegangan visual, tetapi juga membungkus kisahnya dengan nuansa misteri yang terikat dengan dosa masa lalu
HAKMU DIRAMPAS. MATIMU SIA-SIA. TAPI MEREKA LUPA, KUBURAN TAK PERNAH DIAM.



Film Rest Area Mengangkat kisah lima crazy rich yang terjebak di rest area terpencil, film ini menghadirkan teror dari sosok menyeramkan bernama Hantu Kresek, makhluk dengan kepala terbungkus kantong plastik dan dilakban yang menuntut balas atas dosa masa lalu.

Rest Area tidak hanya menonjolkan ketegangan visual, tetapi juga membungkus kisahnya dengan nuansa misteri yang terikat dengan dosa masa lalu. Di balik setiap langkah para tokohnya, ada rahasia yang perlahan terbongkar, menghadirkan konsekuensi yang jauh lebih besar daripada sekadar teror supranatural. Atmosfer mencekam sejak menit awal menjadi daya tarik bagi pecinta horor yang menginginkan cerita lebih dari sekadar jump scare.

Hubungan kerja sama yang telah lama terjalin antara Aditya dan sang produser, Dendi Reynando, menjadi salah satu alasan Mahakarya Pictures memberikan kepercayaan tersebut. “Saya kerja sama sama adit itu dari belasan tahun lalu, jadi sudah banyak project yang dilakukan, seperti music video,” ujarnya.

Alasan utama di balik pembuatan film ini adalah banyaknya cerita horor yang beredar tentang rest area di sepanjang jalan tol. “Saya pernah mendengar ada kejadian horor dan mengerikan di rest area sepanjang jalan Sumatra dan Jawa, tapi belum diangkat ke sebuah film,” kata Dendi.

Cerita dalam film ini dirancang untuk memicu penonton agar merenungkan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. "Setiap manusia pasti pernah dizalimi, dan deep down kita pengen orang yang menzalimi kita itu mendapatkan balasannya," kata Dendi.

Sutradara menyebut bahwa film ini bukan sekadar horor tentang hantu. Ia ingin menonjolkan sisi humanis tentang hal yang disembunyikan tentang ketakutan yang berasal dari dalam diri.

"Buat saya, REST AREA bukan sekadar horor tentang hantu, tapi juga horor tentang manusia. Tentang apa yang mereka sembunyikan, dan bagaimana dosa itu selalu menagih balas. Saya ingin penonton merasakan ketakutan yang datang bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam diri mereka sendiri," ungkap Aditya Testarossa, sutradara film ini.

Aku justru merasa tertantang saat menjalani adegan mencekam. Ia mencoba membangun rasa takut dengan membayangkan kejadian itu benar-benar nyata. Ujar Lutesha

“Aku dibilang orang yang nggak takut dengan hal ini. Aku coba untuk merasakan kalau kejadian itu akan terjadi. Aku malah seneng, karena dari adegan mandiin tuh aku sendiri akhirnya jadi pocong semua,” ungkap Lutesha

Lutesha yang mengaku senang bisa bergabung di proyek film REST AREA , karena genre film ini belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Lutesha juga menyebut bahwa ia senang bisa akting bareng Chicco Kurniawan, sahabatnya.

"Di sini saya berperan sebagai Zizi, salah satu dari lima Crazy Rich ini. Bisa dibilang dia yang mempunyai moral sedikit lebih baik dibandingkan teman-temannya. Aku tertarik bergabung dalam projek ini, karena ini genre yang belum pernah aku coba dimana bisa dibilan teenslasher, dimana pemeran utamanya 5 orang yang prilakunya nggak baik yang memang kita ingin melihat mereka tersiksa," Kata Lutesha

Julian justru mengaku merasakan sensasi aneh saat syuting adegan menyeramkan di toilet. “Pas aku disitu, aku kepikiran kalau nanti aku. Ngerasa kaya, oh rasanya gini ya binatang pada jalan,” ucap Julian.

Pengalaman paling menegangkan justru dirasakan oleh Ajil Ditto. Ia mengaku terus berzikir ketika harus menggunakan kain kafan.
“Selama adegan itu, gua sebelum pasang sampai dipasang gua astagfirullah terus-terusan. Jujur cukup menakutkan,” kata Ajil Dito

Aktor dan aktris yang berperan dalam film ini berasal dari kalangan muda berbakat Indonesia, di antaranya adalah:

° Lutesha
° Ajil Ditto
° Chicco Kurniawan
° Julian Jacob
° Lania Fira
° Haydar Salishz
° Afrian Arisandy

Selain jajaran pemain tersebut, sosok di balik layar juga tidak kalah penting. Aditya Testarossa tampil sebagai sutradara sekaligus penulis naskah, sementara Dendi Reynando dipercaya sebagai produser.

Bagi pecinta horor Tanah Air, Rest Area bisa jadi pilihan wajib untuk ditonton di bioskop.

Siap Tayang 2 Oktober 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Raditya Dika Adakan Tur Pertunjukan Stand up Comedy “Cerita Anehku”, Keliling 6 Kota Besar di Luar Jakarta

  Penjualan tiket akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB untuk 7 Tanggal Show di Bali, Pontianak, Bandung, Surabaya, Samarinda d...