![]() |
| Film ini mengangkat kisah masa lalu komedian Mongol yang pernah bergabung dalam sekte gereja setan. Mongol juga menjadi salah satu pemeran utama dalam film tersebut. |
Film ini mengangkat kisah masa lalu komedian Mongol yang pernah bergabung dalam sekte gereja setan. Mongol juga menjadi salah satu pemeran utama dalam film tersebut.
Mongol sendiri yang kisahnya menjadi inspirasi mengaku berharap film Gereja Setan ini bisa diterima dengan baik tanpa adanya polemik yang berarti. Ia juga berharap semoga pesan dari film ini terkait mewaspadai penyimpangan bisa sampai dengan baik ke masyarakat yang menonton.
“Inspirasi awalnya dari Mongol ya, dari kisah hidupnya Mongol yang sudah bertobat dari gereja setan, tapi kita adaptasi lagi, kita ambil dari kesaksian orang lain tentang gereja setan. Kita kembangkan lagi, kita beri action, komedi, dan lainnya juga,” kata sutradara, Daniel Tito Pakpahan,
“Saya selalu ingin bertemu orang untuk ngomongin satanic, bukan untuk mendalami, tetapi untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan penyesatan tersebut. Apa yang ditulis skenario, apa yang dijadikan karya dari sutradara dan tim, bisa sampai ke masyarakat tanpa polemik yang berarti,” ungkap Mongol.
"Kekhawatiran kita dalam hidup penyimpangan dalam iman. Ini yang harus kita waspadai bersama. Kita perlu mewaspadai. Di film ini pas dihubungi bro Tito, pas ditawari diajak ngobrol, saya selalu ingin ketemu orang yang ingin ngobrol satanic," ujar Mongol Stres.
"Apa yang ditulis skenario, apa yang dijadikan karya dari sutradara dan tim, bisa sampai ke masyarakat tanpa polemik yang berarti," ucap sang komika Mongol.
Mongol mengakui tidak masalah dibayar murah oleh rumah produksi film 'Gereja Setan'. Sebab, ia ingin memberikan pesan moral kepada masyarakat Indonesia Lewat film horor religius itu.
"Yang gue cari bukan soal duit, gue pilih stand up. Jadi yang gue cari apa yang ditulis skenario, apa yang dijadikan karya dan tim, dibiayai produser dan eksekutif produser, sampai ke masyarakat tanpa menimbulkan polemik," ucap mongol
film ini sudah melalui proses yang panjang. Salah satunya adalah pemutaran bersama para pendeta untuk membantu mengkurasi dan memberikan saran agar film tersebut dapat diterima dengan baik Ujar Roy Sakti yang juga sebagai Executive producer.
“Kita menjelaskan ya judulnya ini click bait saja. Kita bikin Gereja Setan tapi ada taglinenya lawan yang sesat supaya tidak terjerat. Itu tag linenya masukan dari bapak-bapak pastor dan pendeta ya,” tutur Roy Sakti.
Sinopsis
Ribka (Kathleen Carolyne) mengalami titik terendah dalam hidupnya setelah hamil di luar nikah dan kehilangan calon suaminya, Matthew (Roy Romagny), dalam kecelakaan tragis. Orang tua Ribka memintanya untuk bersembunyi di luar kota agar tidak ada orang lain yang tahu "aib" tersebut. Ribka bertemu Gladys (Maddy Slinger) yang memberinya tempat tinggal dan memperkenalkannya pada Hendrik (Mongol Stres), pemimpin sekte sesat gereja setan. Ribka terjebak dalam ritual-ritual gelap mengerikan. Masalah semakin pelik ketika Ribka mengenal sosok Lucifer (Jonas Rivanno Wattimena) yang hendak menjadikannya "pengantin iblis". Di tengah keputusasaan, secercah terang datang melalui pengalaman rohani yang membawanya kembali kepada iman yang sejati.
Penasaran seperti apa filmnya?
Film Gereja Setan akan tayang 11 September 2025.
Sutradara: Daniel Tito Pakpahan
Produser: Daniel Tito Pakpahan, Nico Rosto
Produser Eksekutif: Roy Sakti
Pemeran:
° Kathleen Carolyne sebagai Ribka, seorang wanita muda yang menghadapi krisis hidup setelah hamil di luar nikah
° Mongol Stres sebagai Hendrik, pemimpin kelompok sesat
° Jonas Rivanno Wattimena sebagai Lucifer
° Maddy Slinger
° Maudy Wilhelmina
° Millen Cyrus
° Roewina Umboh
° Richard Ivander
° Max Metino
° Alvin Adam


Tidak ada komentar:
Posting Komentar