Selasa, 28 Oktober 2025

Film Pangku Tayang Mulai 6 November di Bioskop Indonesia Membawa Kisah Perjuangan Ibu yang Tak Punya Pilihan Tribut Reza Rahadian untuk Sang Ibu

 

Chemistry yang apik dari Claresta Taufan dan Christine Hakim membawa keduanya meraih nominasi Piala Citra FFI 2025

Jakarta, 28 Oktober 2025 - Setelah tayang perdana (world premiere) di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, film debut penyutradaraan Reza Rahadian dan persembahan pertama rumah produksi Gambar Gerak, Pangku akan resmi tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 6 November 2025. Film Pangku menghadirkan kisah tentang perjuangan seorang ibu dengan penceritaan yang sangat sederhana, namun membumi dan universal, sehingga sangat relate dan mudah dinikmati oleh berbagai kalangan penonton.

Mengikuti kisah Sartika (Claresta Taufan), yang tengah hamil besar dan mencari pekerjaan, nasib hidupnya membawa Sartika ke pasangan tua Maya (Christine Hakim) dan Jaya (Jose Rizal Manua). Sartika ditampung oleh Maya dan Jaya, dan kelak ia menemukan kehidupan baru untuk membesarkan anaknya, Bayu (Shakeel Fauzi), dan bertemu dengan cintanya, Hadi (Fedi Nuril) si sopir truk ikan.

Sebagai debut penyutradaraannya, Reza Rahadian menampilkan kisah ibu tunggal dengan penuh kasih. Berbekal pengalamannya, selama 38 tahun sebagai anak dari seorang ibu tunggal dan 20 tahun karier aktingnya. Reza dengan cermat menggali perspektif ibu. Sehingga penonton bisa menyelami perasaan ibu yang dalam menjalani hidupnya tanpa pilihan.. 

Meskipun ini film pertamanya Reza Rahadian (sebagai sutradara), tapi bukan yang terakhir. Kami sudah punya rencana untuk memproduksi beberapa film lagi ke depan. Fokus kami tetap pada isu-isu menarik di masyarakat dengan pendekatan yang humanis,” ungkap Arya.

"Sumber inspirasi dari cerita di film Pangku berasal dari ibu saya sebagai seorang single mother dan bagaimana saya tumbuh bersamanya. Itulah awal dari semuanya, dan saya ingin menjadikan film ini sebagai tribut untuk ibu. Setelah berada di industri film selama lebih dari 20 tahun, saya merasa membutuhkan tantangan dan ruang baru untuk berkembang lagi sebagai seorang seniman, dan menyutradarai adalah hal yang sudah saya impikan sejak lama," ujar penulis dan sutradara film Pangku Reza Rahadian... 

Sementara itu, Reza Rahadian menegaskan terwujudnya film Pangku berkat kerja sama dengan banyak pihak. Reza pun memuji peran sinematografer Teoh Gay Hian yang bisa mewujudkan visi penyutradaraan film tersebut.

"Kalau bahasanya Pak Teoh, 'Kamu orang pertama yang saya izinin buat mainkan viewfinder saya.' Karena kan belum punya viewfinder, jadi suka iseng pinjam buat cari-cari titik dan lain-lain," kata Reza

Diproduseri oleh Arya Ibrahim dan Gita Fara, dengan produser eksekutif Melyana Tjahjadikarta, film Pangku ditulis Reza Rahadian bersama Felix K. Nesi. Film ini dibintangi di antaranya oleh Claresta Taufan, fedi Nuril, Christine Hakim, Shakeel Fauzi Aisy, Jose Rizal Manua, Devano Danendra, Kaan Lativan, Reza Chandika, Lukman Sardi, Nazira C Noer, Galabby Thahira, Tj Ruth, happy Salma, Nai Djenar Maesa Ayu, iswadi Pratama, nusa Kalimasada, Heliana Sinaga, Rizky Langit, Dan Demi Medina.

"Film Pangku berbicara tentang ibu dan bagi banyak ibu di luar sana, yang hidupnya harus bekerja keras berkali lipat. Film ini untuk semua orang yang berjuang tanpa kemudahan dan pilihan-pilihan. Mau tidak mau hidup harus dijalani, suka dukanya adalah yang kadang kita harus nikmati, kadang juga kita harus syukuri," ujar produser Gita Fara.

Penampilan apik dari Claresta Taufan dan Christine Hakim juga membuahkan hasil manis. Keduanya mendapatkan nominasi untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik dan Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik untuk Piala Citra FFI (Festival Film Indonesia) 2025. Chemistry yang sangat kuat di antara keduanya memberikan getaran tentang perjuangan keras seorang ibu, yang terasa seperti perjalanan yang biasa dalam hidup, tanpa dramatisasi dan memelas diri.

"Bagiku, film Pangku adalah film yang jujur tentang kehidupan di Indonesia, spesifiknya di kawasan Pantura. Aku yang memerankan Sartika merasa film ini bisa memotret secara real apa adanya seperti itu kehidupan yang dilalui, tanpa disedih-sedihkan atau dibagus-baguskan. Dan ini yang membuat penonton akan merasa relate, bahkan termasuk penonton internasional yang sudah nonton Pangku di Busan," terang Claresta Taufan.

"Salah satu tantanganku secara teknis di film ini adalah ketik adegan aku menarik gerobak. Karena itu diambil dengan one-shot sementara jalanannya berbatu, jadi agak sulit. Untuk adegan ini bahkan butuh sekitar 11 take," lanjut Claresta.

Salah satu yang juga menarik, film Pangku juga menggunakan lagu Rayuan Perempuan Gila dari Nadin Amizah. Film Pangku menjadi satu-satunya yang mendapatkan izin lisensinya untuk menggunakan lagu tersebut sebagai OST film, meski selama ini banyak yang meminatinya. Lagu ini juga akan memberikan dimensi yang lebih dalam tentang karakter Sartika di film ini.

Sutradara Reza Rahadian mendapatkan izin dari penyanyi Nadine Amizah untuk menggunakan lagu "Rayuan Perempuan Gila" sebagai lajur suara orisinal (OST) film Pangku.

Lagu Nadine Amizah tersebut pertama kali diperkenalkan kepada Reza oleh produser Arya Ibrahim yang disebut menggemari karya-karya penyanyi tersebut.

"Saat dengar lagunya (Rayuan Perempuan Gila), yang pertama kali muncul di kepala saya itu wajah ibu saya. Karena, menurut saya, dia cukup gila untuk menjadi seorang perempuan yang hebat," kata Reza saat acara gala perdana film "Pangku" di Jakarta, Selasa.

Lagu itu juga dinilai memberikan dimensi yang lebih dalam terhadap perasaan karakter Sartika dalam suatu adegan di film Pangku.

Proses persetujuan dari Nadine Amizah dilakukan tidak instan, tapi setelah ia membaca skrip film Pangku terlebih dahulu.

Reza menuturkan, saat mereka bertemu, Nadine mengucapkan: "Jadi gini Kak Reza, ini bukan karena Kak Reza ya tapi ini karena ceritanya. Saya sudah menemukan rumah untuk Rayuan Perempuan Gila," Reza menyambut baik persetujuan tersebut.

Selain Rayuan Perempuan Gila, Pangku juga memiliki OST dari lagu legendaris Iwan Fals, Ibu. Namun, spesial untuk Pangku, Iwan Fals merekam ulang lagu Ibu.

Film Pangku sebelumnya telah memenangkan 4 penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) 2025 dalam kompetisi program Vision Asia. Penghargaan itu adalah KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award, dan Face of the Future Award. Di FFI 2025, Pangku total meraih 7 nominasi Piala Citra: Film Cerita Panjang Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik (Claresta Taufan), Pemeran Utama Pendukung Perempuan Terbaik (Christine Hakim), Penulis Skenario Asli Terbaik (Reza Rahadian, Felix K. Nesi), Penata Artistik Terbaik (Eros Eflin), Penyunting Gambar Terbaik (Ahmad Fesdi Anggoro), dan Penata Musik Terbaik (Ricky Lionardi).

Film Pangku adalah film yang sudah diakui festival dunia dan dalam negeri, dengan cerita naratif yang sangat sederhana, yang menjadikannya terasa sangat hangat, tulus dan real.

Film Pangku tayang mulai 6 November 2025 di bioskop Indonesia. Ikuti terus informasi terkini film Pangku melalui akun-akun media sosial resminya.

***


Berikut Trailer Film Pangku 



Sinopsis

Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil, pindah dari kota asalnya dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi anaknya. Ia bertemu dengan Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi di Pantura. Maya merawat Sartika dan membantu persalinannya. Setelah Sartika melahirkan, Maya merayunya bekerja menyuguhkan kopi sambil dipangku, hingga suatu hari Sartika bertemu dan jatuh cinta dengan sopir truk distributor ikan bernama Hadi (Fedi Nuril). Akankah Sartika menemukan kebahagiaannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Raditya Dika Adakan Tur Pertunjukan Stand up Comedy “Cerita Anehku”, Keliling 6 Kota Besar di Luar Jakarta

  Penjualan tiket akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB untuk 7 Tanggal Show di Bali, Pontianak, Bandung, Surabaya, Samarinda d...