Jakarta, 29 Oktober 2025 — Unlimited Productions bersama Skop Productions (Malaysia), berasosiasi dengan A&Z Films, Komet Productions, dan Legacy Pictures, resmi mengumumkan penggarapan ulang (remake) film horor fenomenal “Munafik” untuk pasar Indonesia.
Pengumuman dilakukan dalam konferensi pers yang dihadiri produser Oswin Bonifaz, sutradara Guntur Suharjanto, perwakilan Skop Productions Datuk Dr. Yusof Haslam, serta penulis Ali.
Proyek ini menandai kerja sama lintas negara untuk menghadirkan kisah horor berintensitas tinggi dengan pendekatan budaya Indonesia yang kuat.
“Ini IP besar yang kami kerjakan serius sejak lama. Harapannya, versi Indonesia berdiri kuat dengan jati dirinya sendiri bukan menggantikan, melainkan menghadirkan pengalaman baru yang membanggakan penonton Indonesia,” ujar Oswin Bonifa, Produser Unlimited Productions. Ia menambahkan bahwa proses perolehan dan pengembangan IP berjalan panjang hingga tim siap masuk tahap produksi.
Menggarap ulang karya yang begitu lekat dengan penggemarnya, Guntur Suharjanto menegaskan arah kreatif film: “Saya ingin membuat horor yang bukan sekadar menakut-nakuti, tapi punya pesan personal yang kuat. Versi Indonesia akan berakar pada kultur kita dari karakter, laku spiritual, hingga konteks sosial tanpa kehilangan ruh kisah aslinya.” Guntur juga menekankan pemaknaan “Munafik” yang lebih luas sebagaimana dijabarkan film ini melalui karakter dan dialog, sehingga relevan dengan pengalaman penonton sehari-hari Ujar Guntur Selaku Sutradara Film Munafik
Hadir mewakili Skop Productions dan putranya Syamsul Yusof (sutradara “Munafik” 1 & 2), Datuk Dr. Yusof Haslam menyampaikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini: “Bahasa dan budaya kita saling memahami. Kolaborasi Indonesia-Malaysia menjadi tantangan sehat untuk sama-sama menghadirkan karya terbaik. Saya percaya kualitas sineas Indonesia dan Malaysia akan saling melengkapi, dan semoga film ini sukses di kedua negara.” Ia menekankan pentingnya penilaian yang jujur terhadap karya, serta harapan agar produksi berjalan lancar dan diterima luas.
Dari sisi penulisan naskah, Ali mengakui tantangan terbesar adalah mengelola ekspektasi tinggi terhadap sebuah judul yang telah “booming” di Malaysia: “Ekspektasi itu yang paling menantang. Syukurlah prosesnya sangat terbantu oleh produser dan sutradara, sehingga dalam waktu relatif singkat naskah bisa terbentuk dengan arah yang jelas.”
Pada sesi perkenalan, tim juga menyinggung jajaran pemeran yang dipersiapkan untuk menghidupkan karakter-karakter kunci. Arya Saloka sebagai Adam, Acha Septriasa sebagai Fitri, Donny Damara sebagai H. Mansur, Nova Eliza sebagai Hj. Zulfa, Dimas Aditya sebagai Anwar, Izabel Jahja sebagai Umi Fitri, Elvira Davinamira sebagai Hanifa, Oce Permatasari sebagai Pembantu H. Mansur, dan Faqih Alaydrus sebagai Amir.
Aktris Acha Septriasa dan aktor Arya Saloka resmi diumumkan sebagai pemeran utama dalam film horor terbaru Munafik, remake dari film legendaris asal Malaysia yang sukses besar di 2016.
Dalam versi Indonesia ini, Acha memerankan karakter Fitri, sosok utama yang dikenal dengan adegan kerasukan ikonik yang sempat membuat Munafik versi asli menjadi fenomena di Asia Tenggara. Ia mengaku film ini hadiah ulang tahunnya di bulan September lalu.
"Ini adalah hadiah ulang tahun buat saya sebenarnya. Dihubungin langsung ke Sydney, terus diminta untuk bermain di film Munafik. Saya sebagai Fitri pemain dari Indonesia merasa terhormat sekali untuk bisa mendapatkan kesempatan ini," ujar Acha Septriasa
Acha menuturkan, peran Fitri memiliki posisi sakral dalam cerita Munafik karena, menjadi sumber dari adegan kerasukan yang paling diingat oleh penonton. Ia merasa bangga bisa meneruskan ikon tersebut dalam balutan budaya Indonesia.
"Ketika dikasih tahu bahwa background-nya semuanya diubah jadi khas Indonesia, dan juga Pak Guntur Suharyanto menjelaskan secara runut bagaimana proses pembaruan dari skrip... dibikin lebih Indonesia sekali. Insyaallah saya mau meneruskan legacy dari Malaysia ini," tambah Acha.
Aktris yang kini menetap di Australia itu juga mengungkapkan, versi Indonesia akan menampilkan intensitas aksi yang lebih tinggi dibandingkan film aslinya. Adegan ikonik "merayap di dinding" akan tetap dipertahankan, namun ditambah dengan elemen pertarungan yang lebih dinamis.
"Yang paling menantang adalah bahwa adegan Fitri di sini action-nya sangat luar biasa. Benar-benar nggak menghilangkan ikon dari bagaimana dia merayap di dinding itu, cuma ditambah lagi dengan adanya pertarungan dengan ustaz-ustaz. Lebih banyak movement yang pasti nanti bikin penonton lebih terhibur," ungkapnya.
Sementara itu, Arya Saloka dipercaya memerankan karakter Ustaz Adam, tokoh utama pria yang berjuang melawan kekuatan jahat. Untuk pendalaman peran, Arya mengaku kembali belajar Iqro dari awal demi bisa melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan fasih.
"(Belajar) Iqro lagi dari awal. Beban juga (memainkan karakter Ustaz Adam). Di Malaysia kan amat luar biasa Ustaz Adam-nya. Jadi kebetulan guru kami juga bilang, 'Itu saya nonton bacaannya Masya Allah bagus loh,' jadi saya merasa harus belajar lagi, harus bisa setidaknya mengejar," tutur Arya.
Selain itu, Arya juga melakukan transformasi fisik demi mendalami karakternya. Ia membiarkan jenggotnya tumbuh, bukan hanya untuk kebutuhan peran, tetapi juga sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasul. "Ya salah satunya karena persiapan ini. Salah satunya juga karena sunnah Rasul ya menumbuhkan jenggot. Ketika kita menjalankan sunnah kan pahalanya masuk setiap hari selama belum dipotong," Kata Arya
Film Munafik versi Indonesia akan mengalami perubahan pada nama-nama karakter yang disesuaikan dengan lokalitas di sini. Namun, nama karakter Ustaz Adam akan tetap dipertahankan dari versi aslinya.
Kabarnya, film ini akan segera memasuki proses syuting pada awal November 2025 dan dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2026
Sinopsis
Berdasarkan film asli asal Malaysia, Munafik mengisahkan Ustaz Adam yang imannya tengah goyah usai kematian sang istri dalam sebuah kecelakaan. Di tengah pergulatan batin tersebut, Ustaz Adam harus membantu seorang perempuan yang dirasuki sosok iblis.
Ketika berhadapan dengan roh jahat tersebut, Ustaz Adam mendapati pertanda terkait penyebab meninggalnya sang istri. Sementara itu, ia terus mendapat teror dari sosok iblis mengerikan yang juga mengancam nyawanya























