Penjualan tiket akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB untuk 7 Tanggal Show di Bali, Pontianak, Bandung, Surabaya, Samarinda dan Medan
Jakarta, 21 November 2025 - Pertunjukan komedi terbaru dari Raditya Dika yaitu Cerita Anehku, akan memulai rangkaian tur Luar Jakarta Batch 1 pada bulan Januari 2026 sampai dengan April 2026. Tur ini akan diadakan di 6 Kota besar, yaitu Bali, Pontianak, Bandung, Surabaya, Samarinda dan Medan. Penjualan tiket dengan total 7 Tanggal Show di 6 Kota akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB hanya di www.ceritaanehku.com Seluruh rangkaian tur diselenggarakan oleh EKRESA, perusahaan event organizer yang didirikan oleh Raditya Dika.
Cerita Anehku merupakan lanjutan dari seri pertunjukan komedi tunggal Raditya Dika, dimulai pada 2019 dengan Cerita Cintaku dan sempat terhenti karena pandemi, lalu berlanjut dengan Cerita Sebelku (2023-2024) dan Cerita Sialku (2024-2025). Setiap pertunjukan menampilkan cerita personal yang dibawakan dengan humor khas Raditya Dika. Rangkaian pertama Cerita Anehku pada tahun 2025 digelar sejak September lalu 10 Titik di Jakarta dengan total 20 Show dan menghasilkan 12.800 penonton. Di setiap pertunjukan, tiket selalu terjual habis dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Kesuksesan ini menegaskan posisi Raditya Dika sebagai salah satu komika paling konsisten dan dicintai di Indonesia.
“Stand up Comedy atau pertunjukan komedi tunggal adalah pekerjaan yang paling saya senangi. Karena saya tidak punya teman dan jarang nongkrong, panggung stand up comedy adalah tempat buat saya menceritakan keresahan-keresahan saya,” tutur Raditya Dika tentang konsistensinya menggelar pertunjukan komedi. “Setelah pertunjukan komedi Cerita Cintaku, Sebelku, Sialku, dan Cerita Anehku ini fokusnya adalah cerita-cerita aneh antara saya dan penonton yang maju ke atas panggung. Dan yang membuat seru adalah, cerita-ceritanya ternyata lebih menarik lagi dibanding Cerita Cintaku, Sebelku, dan Sialku. Mungkin karena dari namanya saja sudah Cerita Anehku, yang keluar betul-betul cerita yang aneh dari penonton,” ujar Raditya Dika tentang pengalamannya selama gelaran Cerita Anehku di Jakarta yang masih akan berlangsung sampai Desember 2025.
Tur Cerita Anehku Luar Jakarta Batch 1 diadakan tanggal 10 Januari 2026 di Bali, 17 Januari di Pontianak, 24 Januari dan 11 April 2026 di Bandung, 7 Februari 2026 di Surabaya, dan 14 Februari 2026 di Samarinda, dan 18 April di Medan dengan total 14 Show dan 15,200 penonton. “Pilihan kota-kota luar Jakarta Batch pertama ini dipilih karena lebih dulu cocok secara jadwal dan lokasi. Juga maunya sebisa mungkin selang seling mendatangi Bali, Kalimantan, Sumatera, Jawa. Semoga di Batch berikutnya, kota-kota permintaan teman-teman di sosial media juga bisa didatangi,” ucap Raditya.
Konferensi pers Cerita Anehku hari ini didukung oleh restoran Cacamarica yang menjadi lokasi berlangsungnya acara. “Sebagai restoran Indonesia yang berlokasi di Menara Sun Life lantai 5, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Cacamarica juga menyediakan ruang yang nyaman dan fleksibel untuk berbagai kegiatan dan acara. Dengan nilai kenyamanan yang membuat setiap tamu merasa "Serasa di Rumah", kami mendukung Cerita Anehku sebagai bentuk dukungan kami pada kreativitas lokal. Kami berharap tur ini disambut hangat oleh para penontonnya dan membuka peluang kolaborasi kreatif di banyak kota, “ ujar Nadia, Marketing Representative Cacamarica.
Dengan materi terbaru penuh cerita aneh dari Raditya Dika dan penontonnya, disampaikan melalui gaya penceritaan yang jujur, dekat dengan keseharian, dan tentunya gaya khas komedi Raditya Dika, Cerita Anehku akan menjadi salah satu tur pertunjukan komedi yang paling dinantikan. Penjualan tiket Cerita Anehku akan dibuka mulai 28 November 2025 Pukul 14.00 WIB di www.ceritaanehku.com
Sukses dengan special screening di 27 kota dan semua tiket terjual habis, AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! siap rapatkan tawa mulai 27 November
Jakarta, 20 November 2025 Dar Der Dor! Film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! persembahan Imajinari siap membuat seluruh bioskop Indonesia bergemuruh dengan tawa yang rapat mulai 27 November 2025! Memulai cerita baru yang mengikuti empat detektif cupu dalam misi mengungkap pelaku pembunuhan anak walikota yang diduga bersembunyi di panti jompo, kwartet AGAK LAEN menghadirkan ledakan tawa yang tak terduga, layaknya sebuah petunjuk yang ditemukan dalam teka-teki investigasi.
Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga kini menjadi detektif. Namun, mereka terancam dipecat karena tidak becus dalam menyelesaikan tiap misi yang diberikan atasan mereka. Memecahkan kasus pembunuhan anak walikota Yamakarta, bakal jadi wild card keempatnya agar tetap bisa bekerja namun sekaligus jadi pertaruhan terakhir.
Setelah menemukan petunjuk bahwa terduga pelaku pembunuhan bersembunyi di panti jompo, kwartet AGAK LAEN pun menyusun strategi, layaknya saat Indra Jegel menawarkan solusi ketika ada pengunjung yang mati di rumah hantu di film pertamanya. Awalnya, misi seperti akan berjalan mulus. Namun, ide menyusup ke panti jompo malah membawa mereka ke dalam labirin misteri yang harus dipecahkan dalam sebuah investigasi.
Di tengah berbagai ketegangan, AGAK LAEN tetaplah menjadi AGAK LAEN. Meledakkan tawa penonton dengan komedi situasi yang tak terduga bahkan liar. Semakin lengkap dengan kehadiran para ansambel komika dan pemeran kawakan Indonesia yang merapatkan tawa per menit di filmnya.
Tiket special screening film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! pada 15-16 November pun terjual habis (SOLD OUT)! Sementara roadshow special screening di Sumatera akan diadakan pada 22-25 November, di Medan, Pekanbaru, dan Batam sold out. Hanya menyisakan Pematang Siantar yang masih menyisakan sedikit tiket special screening. Dalam roadshow special screening kwartet AGAK LAEN juga akan menghadirkan kejutan!
AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! menawarkan cerita baru yang menyegarkan. Dengan latar panti jompo, menawarkan genre komedi Indonesia yang semakin beragam.
"Di film kedua ini, Imajinari bersama AGAK LAEN mengambil latar panti jompo yang sebenarnya kalau secara persepsi umum kerap dianggap sebagai sebuah tempat 'penelantaran' para lansia. Di film ini, penonton akan menemukan twist, dan tujuan utama AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! adalah membuat penonton tertawa terbahak-bahak," ujar produser Ernest Prakasa.
Produser Dipa Andika menambahkan optimisme Imajinari bersama film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! untuk menciptakan ledakan tawa di bioskop diyakini akan berhasil. Hal itu setidaknya tercermin dari respons para penonton dalam rangkaian special screening di 27 kota di Indonesia.
"Bersyukur saat film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! menggelar special screening di 27 kota di Indonesia mendapat respons positif yang membuktikan film ini bisa menghibur penonton. Semoga energi tawa ini juga menular ke penonton lain saat filmnya tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, dan menjadikan akhir tahun penuh dengan tawa dan bahagia," kata Dipa Andika.
Dalam penggarapan film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! penulis dan sutradara Muhadkly Acho mengungkapkan ada perbedaan warna komedi. Setelah di film pertamanya ada keriuhan dan ketegangan dari latar pasar malam dan rumah hantu, di film kedua praktis gaya berkomedi pun berubah.
"Di film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! ini kami melibatkan para lansia di banyak adegan. Jadi kami sangat memikirkan dengan hati-hati agar penonton tetap bisa tertawa. Tentunya komedi tanpa empati akan membuat orang sulit untuk ikut tertawa, sebab itu kami memikirkan dengan matang agar komedi di film ini tetap mudah dinikmati dan ditertawakan," kata Muhadkly Acho.
Indra Jegel, yang di film pertama dan keduanya memiliki kemiripan secara karakter menuturkan ia tetap akan bermain di ranah komedi yang tetap seru untuk diikuti.
"Ada petunjuk-petunjuk baru di film kedua ini. Dengan komedi yang bertabrakan dengan situasi, penonton bakal tetap merasakan keseruan komedi ala AGAK LAEN," kata Indra Jegel.
Sementara itu, bagi Boris Bokir, yang memiliki porsi drama utama secara karakter di film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! mengungkapkan Acho telah dengan jeli memilih cerita-cerita dan inside joke yang tepat. Sehingga, meski bukan pendengar Podcast AGAK LAEN, menurut Boris kisah dan komedinya juga akan terasa universal bagi seluruh penonton.
"Acho itu pendengar Podcast AGAK LAEN. Jadi secara cerita dan komedi, itu memang dia yang menentukan sejak awal, bagian mana saja dalam kehidupan kami berempat yang ikut dimasukkan ke dalam film ini. Tentunya, sebagai pemeran, saya mengikuti naskah yang sudah ditulis oleh Acho dan memainkannya dengan sepenuh hati untuk membuat penonton tertawa," kata Boris Bokir.
Salah satu yang spesial di film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! Oki Rengga turut bermain bersama sang istri. Di film ini, Oki juga menuturkan ada adegan yang sangat membuatnya terkesan hingga berbunga-bunga.
"Di film ini aku bermain dengan istriku yang memang jadi pasangan suami-istri dan sedang menunggu kelahiran anak kami. Nah, ada satu adegan yang membuatku berbunga-bunga selama dua minggu setelahnya dan membuat pandanganku berbeda saat menjalani syuting. Itu golden scene yang patut ditunggu di film ini," kata Oki Rengga.
Bene Dion, yang juga turut mensupervisi ide cerita dan naskah bersama Ernest Prakasa menuturkan di film kedua ini ada perbaikan sisi komedi dan naskah. Namun, bukan berarti membatasi komedinya.
"Tentunya dalam setiap proses, ada evaluasi untuk membuat karya menjadi lebih baik. Namun evaluasi tidak serta merta mengharuskan mengubah komedi untuk selalu terasa aman. Di film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku!, komedi-komedi pinggir jurang tetap dihadirkan dengan pertimbangan yang dalam; lucu dan aman," kata Bene Dion.
Bawalah jas hujan saat menonton film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! karena akan ada hujan tawa! Tonton film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! di jaringan bioskop mulai 27 November 2025. Hari pertama penayangan (Opening Day) akan dibuka Advance Ticket Sales (ATS). Selain itu, juga ada beberapa promo menarik pada hari pertama yang bisa diakses penonton, dan untuk informasi lengkapnya bisa ikuti di media sosial. Sementara ATS juga akan dibuka pada 21/22 November 2025 melalui MTix, TIX ID, Cinepolis APPS, dan CGV APPS.
Film AGAK LAEN 2: Menyala Pantiku! juga akan tayang di Malaysia mulai 4 Desember 2025, dan akan melakukan roadshow ke Malaysia 4-7 Desember 2025!
Berikut Trailer Film Agak Laen : Menyala Pantiku
***
Sinopsis
Setelah berulang kali gagal menjalankan misi, Detektif Bene, Boris, Jegel, dan Oki diberi satu kesempatan terakhir: Menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo, untuk mencari buronan kasus pembunuhan anak wali kota.
Pemain
√ Bene Dion,
√ Boris Bokir,
√ Indra Jegel
√ Oki Rengga,
√ Tissa Biani,
√ Ariyo Wahab,
√ Gita Bhebhita,
√ Chew Kin Wah,
√ Jajang C. Noer,
√ Tika Panggabean,
√ Jarwo Kwat,
√ Egy Fedly,
√ Priska Baru Segu,
√ Boah Sartika,
√ Ayushita,
√ Surya Saputra.
Diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika, serta masih ditulis dan disutradarai oleh Muhadkly Acho,
Konferensi pers dan press screening film Air Mata Mualaf yang diselenggarakan pada 19 November 2025 menjadi momentum penting dalam perjalanan perilisan film ini. Dalam forum tersebut, para kreator dan jajaran pemain untuk pertama kalinya menguraikan secara mendalam bagaimana film ini membahas tema keluarga, perbedaan keyakinan, keberanian memilih jalan hidup, serta hidayah yang kerap datang tanpa diduga.
"Apakah ini hidayah... atau sekadar pelarian dari hati yang sedang terluka?" Tekanan batin, ketakutan kehilangan, amarah, lalu keheningan setelah memilih, semua dieksplorasi dengan pendekatan emosional yang intim.
Sutradara Indra Gunawan menekankan bahwa film ini dibangun bukan untuk menggurui, tetapi untuk memotret manusia saat berhadapan dengan persimpangan hidup. la mengatakan, "Saya membuat film ini bukan untuk menunjukkan siapa yang benar atau salah. Fokus kami adalah menghadirkan manusia apa adanya, dengan ketakutan, cinta, dan keberanian mereka. Setiap orang pernah berada di titik ketika ia harus memilih jalannya. sendiri, dan proses itulah yang kami ceritakan." Ungkap Indra Gunawan Sutradara Film Air Mata Mualaf
Produser Dewi Amanda menambahkan bahwa keberanian untuk mengangkat tema sensitif justru berangkat dari kedekatannya dengan realitas. la menyampaikan, "Perbedaan dalam keluarga sering dipandang sebagai ancaman. Tetapi melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan bisa menjadi ruang belajar. Hidayah atau jalan pilihan tidak datang karena paksaan manusia, ia datang dari Tuhan. Film ini mengajak penonton melihat itu dengan hati yang lebih lembut." Ujar Dewi Amanda
Pada sisi karakter, Acha Septriasa mengungkapkan bahwa peran Anggie memberinya. perspektif baru tentang keteguhan hati seorang perempuan. "Anggie adalah sosok yang memilih tanpa membenci dan melangkah tanpa marah. Dia tahu apa yang ia rasakan sebagai kebenaran, tetapi ia juga mencintai keluarganya dengan sangat dalam. Peran ini mengingatkan saya bahwa memilih jalan sendiri bukan tindakan meninggalkan, tetapi keberanian untuk jujur pada diri sendiri," Ungkap Acha Septriasa
Untuk memahami kompleksitas karakter ini, Acha tidak hanya mengandalkan naskah. Ia benar-benar menggali sisi emosional terdalamnya sebagai seorang ibu.
Acha mengungkapkan bahwa ia membayangkan putrinya, Bridgia, berada dalam situasi sulit seperti Angie. Bayangan itu menjadi pegangan utama untuk memunculkan emosi yang tulus dalam setiap adegan.
“Jadi saya ketika menggambarkan karakter Angie ini saya ngebayangin Bridgia sebenarnya,” ungkap Acha
"Bahwa saya sekarang berada di Australia yang saya tahu anak saya juga tinggal di lingkungan yang banyak orang Western-nya, saya juga merasa bahwa hal itu mesti saya persiapkan sebagai orang tua," jelas Acha.
"Sebelum film ini kami memang mengadakan press conference even sebelum shooting kepada teman-teman yang membuat channel YouTube tentang mualaf," paparnya.
Ibu satu anak ini pun banyak berbincang dengan narasumber yang mengalami perjalanan seperti Angie, bahkan beberapa memiliki kisah lebih berat.
"Jadi saya banyak ngobrol sama narasumber yang mereka juga belum diterima sampai hari ini sama keluarganya. Jadi hal itu yang membuat saya juga bisa me-riset peran Angie tersebut," tandas Acha.
Sementara Achmad Megantara, yang berperan sebagai seorang Ustad, menyoroti bahwa perjalanan spiritual seseorang tidak pernah seragam, la menjelaskan, "Banyak orang datang kepada keyakinan bukan karena amarah, tetapi karena panggilan. Hidayah tidak bisa ditebak, dan tidak semua orang bisa memahaminya di waktu yang sama. Melalui karakter saya, film ini ingin menunjukkan bahwa dialog antara iman dan kemanusiaan harus selalu diberi ruang." Tutur Achmad Megantara,
Dalam perspektif keluarga, Rizky Hanggono bercerita bahwa beberapa adegan menggugah pengalaman pribadinya. la mengatakan, "Ada adegan yang membuat saya teringat pada adik perempuan saya. Konflik keluarga sering kali lahir bukan dari kebencian, tetapi dari rasa takut kehilangan. Film ini mengingatkan bahwa mencintai seseorang tidak selalu berarti mengarahkan hidupnya." Ucap Rizky Hanggono
Air Mata Mualaf juga menjadi simbol kolaborasi lintas budaya, melibatkan industri film Indonesia, Malaysia, dan Australia. Para aktor internasional, Syamim Freida, Hazman Al Idrus, dan Matthew Williams-memberikan warna baru dalam proses kreatif, menegaskan bahwa cerita mengenai keluarga dan pencarian arti hidup adalah bahasa universal.
Acara konferensi pers 19 November mempertemukan ratusan rekan media yang kemudian menyaksikan langsung bagaimana film ini menyentuh isu-isu lintas generasi: relasi ibu-anak, batas antara melindungi dan mengekang, proses menerima perbedaan dalam keluarga, hingga perenungan tentang hidayah yang datang tanpa diundang Dalam banyak kasus, para jurnalis merespons bahwa film ini tidak hanya berbicara tentang keyakinan, tetapi tentang rasa manusia yang paling mendasar: ingin dimengerti, ingin dicintai, dan ingin memilih dengan hati yang tenang.
Air Mata Mualaf tidak menawarkan satu jawaban pasti. Film ini justru membuka ruang tanya, ruang refleksi, dan ruang dialog. Sebagaimana disampaikan Sutradara Indra Gunawan: "Hidup tidak pernah menutup cerita dengan satu jawaban. Yang ada hanya perjalanan, pertumbuhan, dan keberanian seseorang untuk berkata dalam hati: inilah jalan pilihanku."
Film Air Mata Mualaf tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, disusul Asia Tenggara dan Timur Tengah pada awal Desember.
Berikut Trailer Film Air Mata Mualaf
SINOPSIS
Air Mata Mualaf bercerita tentang Anggie, seorang wanita Indonesia yang tinggal dan sekolah di Australia, merupakan korban kekerasan dalam hubungan yang dilakukan oleh kekasihnya Ethan di Sydney. Suatu hari, Anggie memutuskan untuk meninggalkan Ethan setelah hidupnya terpuruk. Dalam kondisi mabuk dan terluka, ia jatuh di depan sebuah masjid dan diselamatkan oleh seorang gadis pengurus masjid.
Kebaikan hati gadis itu menyentuh Anggie, terlebih saat ia mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an dari mulut sang gadis tersebut. Sejak saat itu, Anggie meminta untuk diajarkan tentang Islam.
Keputusan Anggie untuk memeluk Islam menjadi titik balik hidupnya. Namun di saat itu, la harus menghadapi penolakan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Perjalanannya. penuh dengan luka, keteguhan, dan harapan untuk berubah. Film ini sarat makna tentang spiritualitas, penerimaan diri, keluarga yang disayangi, dan pengampunan, yang relevan bagi semua kalangan.
PEMERAN:
√ Acha Septriasa: Anggie
√ Achmad Megantara: Ust. Reza
√ Budi Ros: Pak Joseph
√ Dewi Irawan: Bu Maria
√ Matthew Williams: Ethan
√ Yama Carlos: Ramli
√ Almeera Quinn: Alya
√ Sutradara: Indra Gunawan
√ Produser: Dewi Amanda
√ Rumah Produksi: Merak Abadi Productions & Suraya Filem Malaysia
Air Mata Mualaf dijadwalkan tayang di bioskop mulai 27 November 2025, di seluruh bioskop IIndonesi.
Jakarta, 17 November 2025 Joko Anwar bersama Come and See Pictures selalu menyajikan gagasan sinematik yang menyegarkan dan berani pada setiap karya terbarunya. Dalam film thriller terbaru yang ia produseri berjudul Legenda Kelam Malin Kundang, disutradarai Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat, menjadi reinterpretasi yang fresh dari legenda cerita rakyat paling populer Indonesia, Malin Kundang. Film ini menghadirkan sebuah misteri yang mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dari sebuah peristiwa traumatik antar generasi.
Selama ini, rakyat Indonesia mengenal sosok Malin Kundang sebagai anak durhaka yang lupa pada ibunya setelah pergi merantau. Namun, kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Malin dikutuk menjadi batu. Melalui interpretasi yang berani, film Legenda Kelam Malin Kundang menyajikan sebuah alternatif cerita yang akan membuat penonton berpikir ulang tentang apa yang selama ini diyakini!
Mengikuti kisah Alif (Rio Dewanto), seniman micro painting yang baru saja pulih dari kecelakaan dan harus berjuang dengan mengingat memorinya, tiba-tiba harus menerima kedatangan perempuan yang mengaku sebagai ibunya. Alif sama sekali tak mengingat wajah sang ibu, yang ia tinggal pergi merantau 18 tahun silam. Alif pun terseret masuk ke dalam sebuah rahasia kelam.
Dari lorong-lorong sumpek di Jakarta hingga memento yang terserak di balik karya-karya micro painting-nya, Alif menelusuri rahasia kelam nan mencekam tentang masa lalunya. Membawa penonton pada sebuah kisah yang belum pernah dibayangkan, kisah traumatik yang akan membuka mata kita tentang kebenaran yang tak hanya memiliki dua dimensi.
Dikemas dengan genre thriller-misteri, Legenda Kelam Malin Kundang memberikan tontonan menghibur dan mendebarkan hingga akhir. Membawa penonton untuk menebak siapa sebenarnya Alif dan keluarganya, apa yang terjadi padanya, dan mengapa Alif melupakan ibunya?
Bak labirin di perkampungan ibukota yang selalu membawa kita pada jalan keluar baru, Legenda Kelam Malin Kundang juga mengundang penonton untuk berdiskusi tentang kemungkinan-kemungkinan baru dari kebenaran yang selama ini kita yakini.
Produser, penulis, dan editor film Legenda Kelam Malin Kundang Joko Anwar mengungkapkan film ini berupaya untuk menggali warisan trauma yang terjadi lintas generasi. Sekaligus merefleksikan apa yang terjadi di lingkungan keluarga sebagai cerminan situasi bangsa.
"Hubungan antargenerasi orangtua dan anak adalah hal yang paling relevan saat ini untuk kita bicarakan. Dalam sebuah negara, kualitas masyarakat ditentukan dari level unit terkecil, keluarga. Apakah sebuah keluarga berkualitas, itu ditentukan dari dinamika orangtua dan anak, dan relasi tersebut yang paling krusial dan urgen untuk kami angkat di film ini," kata Joko Anwar.
"Kita semua sedang berhadapan dengan trauma yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Film ini menjadi pintu masuk untuk bisa mengingatkan bahwa terkadang kita harus melihat masalah kita sebagai individu sebagai kemungkinan bagian dari masalah yang ada dalam tatanan generasi sehingga ada generational gap," lanjut Joko.
Legenda Kelam Malin Kundang diproduseri Joko Anwar bersama Tia Hasibuan, serta diproduksi bersama jajaran kru yang memproduksi Siksa Kubur dan Pengepungan di Bukit Duri-film yang meraih nominasi Piala Citra FFI 2025 terbanyak (12 nominasi). Film ini sekaligus menandai debut penyutradaraan film panjang duo sineas muda Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo.
Keduanya sebelumnya telah memproduksi film-film pendek dan telah terlibat di berbagai produksi film layar lebar di luar divisi penyutradaraan. Selain menyutradarai, Rafki juga menulis naskah film ini bersama Joko Anwar dan Aline Djayasukmana.
Bagi Rafki dan Kevin, dipercaya Joko Anwar untuk menggarap film yang diproduserinya adalah tanggung jawab yang harus dijawab dengan standar kualitas tinggi. Dan keduanya berupaya untuk tetap menjaga standar kualitas film-film produksi Come and See Pictures dengan mempersiapkannya secara matang.
"Come and See Pictures telah memproduksi film-film yang terbukti dicintai oleh penonton, dibuktikan dengan capaian di box office maupun penghargaan secara kritis. Untuk itu, kami harus menjaga level tersebut. Meski tekanan, tetapi kami bekerja sama dengan para kru yang telah lama bekerja sama dengan Joko Anwar, sehingga kami sangat terbantu dan membuat proses syuting berjalan secara efektif," ujar sutradara dan penulis Rafki Hidayat.
"Sejak awal kami sudah merencanakan film ini dengan matang. Kami membuat videoboard yang juga ini akan memudahkan saat proses syuting. Dalam proses menggarap film ini, dan menyutradarai berdua dengan Rafki, kami banyak berdiskusi baik itu teknis seperti treatment hingga shot agar prosesnya berjalan lancar. Kami ingin Legenda Malin Kundang menjadi film yang terbaik, bekerja sama dengan Come and See Pictures dan Joko Anwar tentu kami ingin tetap memberikan standar kualitas yang bagus," ujar sutradara Kevin Rahardjo.
Legenda Kelam Malin Kundang dibintangi oleh Rio Dewanto, Faradina Mufti, Vonny Anggraini, Jordan Omar, Sulthan Hamonangan, Gambit Saifullah, Nova Eliza, dan Tony Merle.
Rio Dewanto, pemeran utama film ini menuturkan kolaborasinya bersama Rafki dan Kevin berjalan dengan mulus. Keduanya mampu mengerjakan secara rapi, sehingga sebagai aktor ia menjalankan visi dua sutradara dengan jelas.
Ia menambahkan, karakterisasinya sebagai seniman micro painting juga sangat unik. Sesuatu yang baru dan jarang diangkat sebagai latar karakter di dalam film.
"Profesi micro painter ini dihadirkan bukan hanya sebagai latar belakang, tetapi juga sebagai refleksi dari Alif dalam memandang dunia dengan detail, sabar, dan penuh lapisan makna. Ini akan menjadi bagian dari teka-teki yang bisa penonton temukan sepanjang film," kata Rio Dewanto.
Sementara itu, bagi Faradina, juga merasakan hal sama dengan Rio. Bekerja sama dengan Rafki dan Kevin memberinya kepastian proses kerja film yang efektif dan efisien. Faradina memerankan karakter Nadine, istri dari Alif, yang juga menjadi jangkar dari perjalanan emosional di film ini.
"Ini adalah film panjang pertama Rafki dan Kevin. Namun, karena dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan dijalankan dengan hati, para pemeran termasuk aku pun bisa menerima semua visi dengan jelas dan ikhlas. Kami sebagai aktor tinggal melengkapi 40% yang 60% yang sudah disiapkan dengan matang oleh Rafki dan Kevin, syuting pun berjalan dengan efisien, sehingga aku pun dengan mudah mengembangkan karakter Nadine," ujar Faradina Mufti
Come and See Pictures memproduksi film Legenda Kelam Malin Kundang bekerja sama dengan Rapi Films dan Legacy Pictures, dengan Barunson E&A sebagai world sales agent.
Berikut Trailer Film Legenda Kelam Malin Kundang
Tonton film Legenda Kelam Malin Kundang mulai 27 November di bioskop!
Sinopsis
Seorang pelukis yang dikenal lewat karya-karya micro painting yang mendunia, baru saja pulih dari kecelakaan. Ketika ia berusaha kembali menjalani hidupnya, seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Tapi dia tidak ingat wajah ibu yang dia tinggalkan 18 tahun yang lalu. Alif (Rio Dewanto) terseret masuk ke dalam sebuah rahasia kelam. Terinspirasi dari folklore paling ikonik di Indonesia, Malin Kundang, film ini menafsirkan kembali cerita rakyat dalam balutan drama misteri yang mencekam.
Rumah123 menegaskan perannya sebagai marketplace partner dan industri enabler bagi agen properti di Indonesia, dengan mencatat pertumbuhan 10% jumlah agen aktif dan peningkatan permintaan properti nasional sebesar 35,5% sepanjang 2025.
Jakarta, 17 November 2025 - Rumah123, platform marketplace properti terbesar di Indonesia dan bagian dari 99 Group, menggelar konferensi pers menjelang puncak Rumah123 Agent Awards 2025. Tahun ini, Rumah123 mengangkat tema "Beyond the Deal" sebagai refleksi makna mendalam profesi agen properti bahwa kontribusi mereka tidak hanya membantu masyarakat menemukan rumah, tetapi juga mendampingi perjalanan keluarga dalam membangun kehidupan baru di tempat yang mereka pilih.
Industri properti Indonesia sendiri menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang solid di tengah dinamika ekonomi global dan percepatan digitalisasi. Sepanjang 2025, aktivitas pencarian dan permintaan properti di platform Rumah123 meningkat signifikan. Berdasarkan data internal. permintaan properti jual dan sewa tumbuh 35,5% YoY pada Januari-September 2025. Wilayah dengan peningkatan permintaan tertinggi meliputi Tangerang (14,8%), Jakarta Selatan (11,5%), Jakarta Barat (10%), Bandung (7,6%), dan Jakarta Utara (7,2%).
Lebih dari 7 juta listing aktif tercatat sepanjang tahun, sementara sekitar 436.424 properti berhasil terjual melalui dukungan para agen, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pasar. Segmen premium, khususnya properti dengan harga di atas Rp4 miliar, mengalami pertumbuhan yang mencolok dan memperlihatkan optimisme dari kalangan konsumen dan investor kelas atas.
Dari sisi preferensi, rumah tapak tetap mendominasi kebutuhan pencari properti dengan porsi 60,7%, disusul apartemen (11,7%) dan tanah (8,8%). Adapun rentang harga Rp1-3 miliar menjadi yang paling diminati dengan porsi 33,6%, diikuti oleh segmen Rp400 juta-Rp1 miliar sebesar 28,5%.
Vice President Marketing Rumah123, Andry Law dalam sesi talkshow Foto. Intermal Rumah123 (2025)
Vice President Marketing Rumah123, Andry Law, menjelaskan bahwa tema "Beyond the Deal" merupakan komitmen Rumah123 dalam menegaskan nilai kemanusiaan yang melekat. pada profesi agen properti.
"Agen adalah pendamping perjalanan setiap keluarga dalam menemukan ruang baru untuk tumbuh dan hidup. Di balik setiap keputusan memilih rumah, ada aspirasi, harapan, dan momen penting dalam kehidupan masyarakat yang ingin kami rayakan melalui Beyond the Deal," ujar Andry.
Andry menambahkan bahwa Rumah123 Agent Awards 2025 menghadirkan 100 nominasi terbaik yang terdiri dari agen dan kantor agen properti yang menunjukkan performa unggul, dedikasi, dan kontribusi besar bagi ekosistem properti nasional. Seluruh proses nominasi dan penilaian dilakukan tanpa biaya dan tanpa unsur komersial, memastikan penghargaan ini tetap kredibel dan objektif. Penghargaan diberikan dalam tiga kategori utama: Best Performing Agent & Agency, 16 Special Recognition (Agency), serta Special Awards for Agent & Agency sebagai gelar kehormatan.
M. Faizal Abdullah, Senior Vice President Listing Business Rumah123 saat sesi tanya jawab Foto. Intermal Rumah123 (2025)
Sementara itu, M. Faizal Abdullah, Senior Vice President Listing Business Rumah123, memaparkan bahwa ekosistem agen di Rumah123 terus berkembang pesat pada 2025. Saat ini, terdapat lebih dari 21.000 agen aktif, termasuk 6.000 agen baru, mayoritas berasal dari generasi muda yang mendorong profesionalisme industri semakin progresif.
"Di tengah digitalisasi pencarian properti, peran agen sebagai penasihat tepercaya tetap tidak tergantikan. Mereka adalah jembatan kepercayaan yang memastikan masyarakat mengambil keputusan secara aman dan tepat. Rumah123 berkomitmen penuh mendukung mereka agar tetap unggul di era baru ini," ujar Faizal.
Faizal menambahkan bahwa Rumah123 secara konsisten memperkuat profesionalisme agen. melalui teknologi dan program pengembangan kapasitas. Inisiatif tersebut mencakup Lead Management Pro App yang membantu agen mengelola prospek secara real-time, Co-Broke System yang memperluas kolaborasi antar kantor, serta rangkaian Training dan Workshop. intensif berbasis data. Agen yang aktif mengikuti program pelatihan terbukti mampu meningkatkan performa hingga 30% dalam tiga bulan.
Sebagai bagian dari 99 Group, Rumah123 berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dan enabler utama yang menyediakan ekosistem lengkap bagi agen dan kantor properti untuk tumbuh dan bersaing. Dengan memadukan kekuatan data dan teknologi. Rumah123 terus berupaya memperkuat profesionalisme dan daya saing industri properti nasional.
Sebagai bagian cari 99 Group. Rumah 123 menegaskan komitmennya untuk menjadi industry enabler melalui penyediaan ekosistem data, teknologi, edukasi, dan kolaborasi yang terintegrasi. Dengan landasan transparansi dan integritas, Rumah123 terus mendorong terciptanya industri properti yang sehat, profesional, dan berdaya saing tinggi.
"Kami ingin memastikan setiap agen dapat bertumbuh bersama kami. Rumah123 bukan hanya platform kerja, tetapi ruang bagi agen untuk berkembang, berkolaborasi, dan memberikan dampak positif bagi industri. Bersama, kita melangkah Beyond the Deal," tutup Faizal.
Kunjungi situs press room Rumah123 di laman https://www.rumah123.com/pressroom/ untuk mengetahui lebih lanjut seputar profil dan kegiatan perusahaan, laporan data tren harga properti terkini, rilis pers, foto, video, serta informasi relevan lainnya.
Jakarta - INDONESIA, 17 November 2025. Sebagai wujud nyata persembahan Hari Kemerdekaan RI Ke-80 pada Agustus lalu, seraya memperingati bulan penghormatan terhadap para pahlawan Indonesia, Keana Production dengan bangga mempersembahkan sebuah karya seni pertunjukan monumental, 'Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa, yang mengangkat kisah heroik dan inspiratif enam Pahlawan Nasional Perempuan Indonesia dari lintas generasi, yakni: S.K. Trimurti, Nyi Ageng Serang, Ratu Kalinyamat, Rasuna Said, Christina Martha Tiahahu, dan Laksamana Malahayati.
Monoplay Melati Pertiwi dirancang sebagai sebuah pertunjukan utuh yang kohesif, menyoroti narasi perjuangan yang sering kali tak terungkap dari para perempuan perkasa yang membentuk sejarah bangsa, dimana kisah satu tokoh dengan tokoh lainnya saling berkaitan, membentuk sebuah narasi besar tentang ketangguhan, kecerdasan, dan pengorbanan perempuan Indonesia dalam membangun bangsa.
Produksi monoplay ini diproduseri oleh aktris dan produser Marcella Zalianty dan disutradarai oleh Wawan Sofwan. Monoplay Melati Pertiwi ini akan diadakan pada Selasa, 25 November 2025 di Gedung Kesenian Jakarta dengan dua sesi pertunjukan pukul 16.00 WIB dan 19.30 WIB.
Sebagai inisiator dan produser, Marcella Zalianty dalam sambutannya menegaskan komitmen Keana Production untuk menghadirkan karya seni pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai mendalam dan relevan dengan kondisi sosial. "Bagi saya, Melati Pertiwi adalah sebuah proyek yang sangat personal sekaligus universal. Kisahnya menggali tentang kekuatan para pahlawan perempuan, pergulatan batin, dan makna identitas di tengah tekanan zaman. Melalui monoplay ini, kami ingin membawa penonton pada sebuah perjalanan introspeksi yang mendalam."
Sutradara Monoplay Melati Pertiwi, Wawan Sofwan mengatakan, "Kami tidak hanya sekadar menceritakan ulang biografi, tetapi membongkar jiwa dari setiap karakter. Setiap pahlawan ini akan berbicara langsung kepada penonton, membawa mereka ke dalam momen-momen krusial yang menentukan. Kami akan menggunakan elemen panggung, multimedia, dan tentu saja, akting yang intens untuk menciptakan pengalaman teater yang kami harap tak terlupakan."
Setelah melalui proses kurasi yang mendalam, Keana Production mengumumkan enam aktris dan penyanyi yang akan terlibat dalam 'Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa', yaitu: Isyana Sarasvati sebagai SK Trimurti, Maudy Koesnaedi sebagai Nyi Ageng Serang, Tika Brivani sebagai Rasuna Said, Hana Malasan sebagai Ratu Kalinyamat, Marcella Zalianty sebagai Laksamana Malahayati, dan Glory sebagai Christina Martha Tiahahu.
Bagi Isyana Sarasvati yang berperan sebagai S.K. Trimurti, "Merupakan kehormatan luar biasa bisa memerankan S.K. Trimurti, seorang jurnalis dan pejuang yang tak kenal lelah. Semangat beliau dalam menyuarakan kebenaran melalui tulisan mengingatkan saya pada kekuatan musik dan kata-kata sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan membangkitkan semangat. Sebagai musisi, saya belajar bahwa setiap nada dan lirik, seperti setiap tulisan dan aksi beliau, dapat menjadi pembawa perubahan. Saya berusaha menghidupkan kembali keteguhan hatinya di atas panggung
Tika Bravani sebagai Rasuna Said mengatakan, "Rasuna Said adalah pahlawan dengan ketajaman pikiran dan keberanian bersuara. Memerankannya membuat saya menyadari betapa pendidikan dan pena adalah senjata yang sangat ampuh. Semangatnya memperjuangkan hak perempuan dan pendidikan melalui orasinya menginspirasi saya untuk menggunakan seni peran sebagai medium edukasi."
Maudy Koesnaedi sebagai Nyi Ageng Serang menyampaikan, "Mendalami karakter Nyi Ageng Serang, sang strategi ulung dan pemimpin di usia senja, adalah perjalanan yang sangat mendalam. Kepemimpinannya yang bijaksana dan pengorbanannya bagi rakyat membuat saya merenungkan arti kontribusi kita bagi sesama. Sebagai figur publik yang juga berkecimpung di berbagai bidang, saya terinspirasi untuk senantiasa menggunakan 'panggung' yang saya miliki, baik di dunia seni maupun sosial, untuk hal-hal yang positif dan memberdayakan, persis seperti spirit yang dibawa Nyi Ageng Serang."
Bagi Hana Malasan yang berperan sebagai Ratu Kalinyamat, "Memerankan Ratu Kalinyamat, sang Ratu Pantai Utara yang gagah berani dan tegas, adalah tantangan yang saya terima dengan penuh semangat. Beliau adalah simbol ketegasan dan visi besar seorang pemimpin perempuan. Sebagai aktor dan entertainer, saya melihat bagaimana keberaniannya untuk 'tampil beda dan memimpin di eranya relevan dengan semangat kita hari ini untuk berani menjadi diri sendiri dan memimpin di bidang masing-masing.
Aktris dan produser Marcella Zalianty yang berperan sebagai Laksamana Malahayati menyampaikan, Laksamana Malahayati adalah legenda. Seorang laksamana perempuan pertama di dunia, pemimpin pasukan Inong Balee, sungguh luar biasa. Tidak hanya memerankannya, saya juga terhormat menjadi produser di proyek ini. Membawakan sosok sehebat Malahayati, terasa seperti sebuah penyempurnaan. Kepemimpinannya di medan perang sejajar dengan tantangan memimpin produksi sebuah pertunjukan besar, butuh keberanian, ketegasan, dan hati yang besar. Saya ingin menginspirasi perempuan lain untuk menjadi 'laksamana' di bidangnya masing-masing.
Sementara itu, Glory Hilary sebagai Christina Martha Tiahahu mengatakan, "Christina Martha Tiahahu menggambarkan semangat juang yang membara sejak usia sangat muda. Semangat pantang menyerahnya, bahkan di detik-detik terakhir hidupnya, sangat mengharukan dan membangkitkan gairah. Sebagai aktris, saya menemukan kesamaan dalam hal 'passion' dan intensitas. Jika saya menuangkan jiwa ke dalam setiap peran, Christina menuangkan jiwanya untuk membela tanah air. Saya berharap dapat menyalurkan api semangatnya itu melalui pertunjukan ini."
Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, sebagai bentuk komitmen bersama dalam melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan memperkuat peran perempuan dalam kebudayaan bangsa. Dukungan ini menjadi bukti bahwa karya seni dan pertunjukan seperti ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi, tetapi juga wadah edukatif untuk menanamkan semangat perjuangan dan kebanggaan terhadap identitas Indonesia di kalangan generasi muda.
Monoplay Melati Pertiwi ini melibatkan banyak kru bertalenta di bidangnya. Antara lain: 5 penulis naskah yakni: Ahda Imran, Cut Novita Srikandi, Felix K. Nesi, Endah Dinda Jenura, dan Fandy Hutari. Sementara Penata artistik dipercayakan pada Trianzani Sulshi, penata musik pada Achi Hardjakusumah, Pimpinan Panggung dengan Bayu Dharmawan, Penata Cahaya dengan Fajar Okto Adiputra, Penata Kostum dengan Natasha Anadella, Penata Rias dan Rambut dengan Vani Sagita dan Fakhrudin, Penata Multimedia dengan Aep Suherman, serta Fotografi poster dengan Winston Gomez.
Harga tiket pertunjukan Monoplay Melati Pertiwi dimulai dari Rp150.000 hingga 1 juta rupiah dan dapat dibeli secara online melalui loket.com. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal, penampilan, dan detail acara, dapat mengunjungi akun resmi Instagram @keana_film.
Diskusi Publik: “Pak Prabowo, Kembalikan Shin Tae-yong (STY) ke Timnas Indonesia” Di Agreya Coffee, Menteng | 13 November 2025 | 16.00 - 18.00 WIB
Cokro TV, Nalar Sports TV, Geo Live, dan Retorika Show pada Kamis, 13 November 2025, menggelar sebuah diskusi publik bertajuk "Pak Prabowo, Kembalikan STY ke Timnas Indonesia". Diskusi ini dipandu oleh dua moderator, yakni Noella Sisterina dan James Purba, serta menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Hadir langsung di lokasi Haris Pardede (Pengamat Sepakbola) dan Effendi Gazali (Pakar Komunikasi Politik sekaligus Pecinta Timnas Indonesia). Sementara itu, Andre Rosiade, politisi Partai Gerindra, turut bergabung melalui sambungan Zoom Meeting.
Tersingkirnya Timnas Indonesia dari Kualifikasi Piala Dunia berujung pada pemberhentian pelatih Patrick Kluivert. Kondisi ini memunculkan dorongan kuat dari masyarakat agar Shin Tae-yong (STY) kembali menahkodai Timnas Garuda, mengingat rekam jejak dan kontribusinya selama menangani tim nasional..
Dalam diskusi, Andre Rosiade menilai bahwa mengembalikan STY merupakan langkah yang rasional dan efisien. "STY sudah memahami kultur dan kondisi sepak bola Indonesia. Secara hitungan, mengembalikannya juga lebih efisien dari sisi anggaran," ujar Andre. Namun demikian, Andre menekankan pentingnya penetapan target yang jelas oleh federasi atau PSSI jika STY benar-benar kembali menangani Timnas Indonesia.
Sementara itu, Effendi Gazali menyoroti ketidakadilan dalam keputusan PSSI memberhentikan STY, mengingat pemecatan itu terjadi setelah Indonesia mencatat kemenangan bersejarah atas Arab Saudi. la juga menambahkan bahwa dinamika sepak bola nasional saat ini dapat menjadi perhatian dari Presiden Prabowo Subianto. "Bisa saja ada pihak-pihak terdekat yang membisikkan' kepada Presiden untuk memperhatikan kondisi sepak bola kita," lanjutnya.
Dari sisi komunikasi publik, Haris Pardede (Bung Harpa) menilai bahwa PSSI kurang terbuka dalam menjelaskan berbagai kebijakan dan keputusan kepada masyarakat.
"Banyak detail yang tidak dijelaskan secara tuntas, padahal publik berhak tahu," kata Bung Harpa la juga menegaskan bahwa tidak ada yang salah bila Presiden Prabowo berdialog dengan Erick Thohir terkait sepak bola nasional. "Dulu, saat Erick mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI tahun 2023, ada restu Presiden Jokowi. Maka ketika Presiden Prabowo berdiskusi dengan Erick Thohir untuk kebaikan sepak bola Indonesia, itu justru hal yang wajar dan positif," ujarnya.
Di penghujung acara, Andre Rosiade menegaskan kembali komitmen Presiden Prabowo terhadap kemajuan sepak bola Indonesia. "Presiden Prabowo memberi perhatian besar untuk sepak bola. Jangan ragukan komitmennya," tutup Andre.
Diskusi ini menjadi salah satu wujud aspirasi publik yang mendorong adanya dialog terbuka antara pemerintah, federasi, dan masyarakat untuk memastikan sepak bola Indonesia berkembang secara profesional, transparan, dan berkelanjutan.
Jakarta, 12 November 2025 – Rangkaian panjang Festival Film Indonesia (FFI) 2025 yang mengusung tema "Puspawarna Sinema Indonesia" telah mencapai puncaknya, bersiap menuju Malam Anugerah Piala Citra pada 20 November 2025. Perhelatan ini, yang menandai usia ke-70 FFI sejak pertama kali digelar pada 1955,bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan cerminan nyata dari keberagaman genre, tematik, dan kemajuan teknis perfilman nasional.
Dukungan penuh dari pemerintah juga mengiringi perjalanan FFI 2025, di mana film ditempatkan sebagai bagian tak terpisahkan dari ekspresi budaya bangsa. Turut hadir pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Pengembangan,Pemanfaatan,dan
Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Direktur Film, Musik, dan Seni,Syaifullah Agam; serta Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo.
Wakil Menteri Kebudayaan,Giring Ganesha Djumaryo,menyampaikan bahwa FFI adalah momen bagi kita merayakan film dan semua orang di baliknya. Karena menurutnya, di balik setiap film ada kerja keras banyak orang, mulai dari penata tata rias artis,lampu, set designer, penulis naskah, dan lainnya. "Mereka semua layak dirayakan karena telah mencurahkan cinta dan dedikasi pada cerita-cerita yang mereka yakini. Hari ini kita merayakan kemenangan mereka, tapi di luar itu masih banyak ribuan cerita lain yang menunggu giliran untuk mendapat tempat di layar lebar," ungkap Wamenbud.
"Terima kasih kepada semua insan perfilman Indonesia, dan kepada panitia FFI yang telah bekerja keras sepanjang tahun ini untuk terus meningkatkan kualitas dan merayakan luar biasanya film Indonesia,"tutupnya.
Pendaftaran FFI 2025 telah ditutup pada 31 Agustus lalu, menerima total 794 karya, termasuk peningkatan signifikan, terutama pada kategori Kritik Film yang naik 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Ario Bayu, Ketua Umum FFI 2025, menyampaikan optimismenya,"Melihat perkembangan perfilman Indonesia dalam setahun terakhir benar-benar membanggakan. Kita menyaksikan peningkatan kualitas luar biasa, baik dari segi cerita maupun teknis, dan hadirnya keberagaman genre. Saya berharap FFI tahun ini menjadi momen selebrasi sekaligus refleksi bahwa kita sedang berada di jalur yang tepat menuju industri film yang makin kuat, inklusif, dan berdaya saing di kancah global."
Komite FFI 2025 telah melakukan penyempurnaan sistem penjurian,yang kini melibatkan kolaborasi yang lebih terukur. Tahap penentuan 16 film rekomendasi dilakukan oleh 80 anggota Akademi Citra, yang terdiri dari sineas pemenang Piala Citra FFI. Selanjutnya, penentuan nominasi untuk 17 kategori dilakukan oleh 13 Asosiasi Profesi Perfilman. Proses penjurian tahap akhir yang dilakukan oleh para Dewan Juri Akhir dilakukan secara offline di bioskop atas dukungan Cinema XXI.
“Cinema XXI dengan bangga tahun ini dapat kembali melanjutkan dukungannya untuk penyelenggaraan kegiatan FFI. Dukungan ini selaras dengan komitmen kami dalam mengapresiasi para insan perfilman Indonesia serta karya-karya mereka yang beragam,inovatif, dan inspiratif. Selamat atas penyelenggaraan FFI 2025.
Semoga festival ini kian memperkuat dan memperkaya ekosistem perfilman Indonesia secara berkelanjutan," ujar Corporate Secretary Cinema XXI Indah Tri Wahyuni.
Dalam kesempatan ini, Komite FFI 2025 juga mengumumkan para anggota Dewan Juri Akhir (DJA). DJA kategori Film Cerita Panjang beranggotakan Allan Sebastian (pengarah artistik), Cesa David Luckmansyah (penyunting gambar), Dewi Umaya (produser), Nungki Kusumastuti (pemeran dan budayawan), Nurman Hakim (akademisi dan sutradara), Salman Aristo (sutradara dan penulis skenario), Titi Radjo Padmadja (penata musik dan pemeran), Whani Darmawan, dan Yunus Pasolang, I.C.S. (sinematografer).
Sementara DJA Film Cerita Pendek adalah Bayu Prihantoro (sutradara dan sinematografer), Melanie Budianta (akademisi), dan Pritagita Arianegara (sutradara). Pada DJA kategori Film Animasi terdiri dari Faza Ibnu Ubaydillah Salman atau yang lebih dikenal dengan nama Faza Meonk(komikus, sutradara,dan creativepreneur), Sally Wongso (storyboard artist dan sutradara), dan Yudhatama (animator).
DJA kategori Film Dokumenter adalah Amelia Hapsari (sutradara),Lola Amaria (pemeran, produser, dan sutradara), dan Risa Permanadeli (akademisi). Pada DJA Karya Kritik Film, terdiri dari Agustina Kusuma Dewi (dosen), Hariyadi (dosen), dan Lala Palupi Santyaputri (akademisi). Serta Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film beranggotakan Budiyati Abiyoga (produser), JB Kristanto (wartawan dan pengamat film), dan Imam Tantowi (sutradara). Para Dewan Juri Akhir (DJA) FFI 2025 mewakili dari berbagai unsur ekosistem perfilman mulai dari produser, pemeran, komposer, sinematografer, editor, seniman, hingga akademisi dan pengajar film.
Budi Irawanto, Ketua Bidang Penjurian FFI 2025, menjelaskan pentingnya perubahan ini, "Perubahan ini diharapkan mampu menghasilkan penilaian yang lebih tajam, terukur, berbasis kepakaran serta menjunjung prinsip meritokrasi.
Mengombinasikan penilaian kualitatif lewat diskusi yang intens dan kuantitatif lewat voting dan scoring mampu menghasilkan nomine yang berbobot sekaligus bisa menjadi penanda capaian penting sinema Indonesia."
Guna memastikan semangat 'Puspawarna Sinema Indonesia'menjangkau seluruh pelosok negeri dan menginspirasi sineas muda,Komite FFI 2025 telah menyusun program-program aktivasi yang lebih merata. Prilly Latuconsina, selaku Ketua Bidang Program FFI 2025, menjelaskan perbedaan pendekatan Road to FFI tahun ini yang berfokus pada kolaborasi lokal, "Kalau tahun lalu kami keliling kampus, tahun ini kami akan berkeliling ke festival-festival lokal diberbagai daerah. Kami ingin menginspirasi anak-anak muda agar semakin yakin untuk terjun ke industri film dan membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya."
FFI 2025 dengan tema 'Puspawarna Sinema Indonesia' adalah perayaan keberagaman yang menjadi kekuatan utama film nasional.
Dari 794 karya yang mendaftar, para nomine yang terpilih mencerminkan kemajuan teknis, eksplorasi tematik, dan lahirnya generasi baru sinema Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan sistem penjurian yang diperkuat, FFI tidak hanya memberikan penghargaan tertinggi tetapi juga mengukuhkan film Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan yang berdaya saing di tingkat global. Sampai bertemu di Malam Anugerah Piala Citra FFI 2025, 20 November mendatang, untuk menyaksikan puncak apresiasi tertinggi bagi insan perfilman tanah air. Malam Anugerah Piala Citra FFI 2025 akan disiarkan langsung melalui akun YouTube Festival Film Indonesia, Kemenbud RI, dan Indonesiana TV.
Jakarta, 11 November 2025 — Setelah dua musim sukses besar dengan total lebih dari 86 juta kali ditonton dan menjadi serial aksi paling populer di Vidio, Pertaruhan The Series kembali hadir dengan musim ketiganya. Kali ini, Pertaruhan The Series 3 datang lebih besar, lebih intens, dan lebih berani dari sebelumnya. Lebih dari sekadar tontonan aksi, Pertaruhan punya kekuatan karakter dan emosi yang terus berkembang di setiap musimnya. Pertaruhan menghadirkan kisah yang jujur tentang realitas lokal, dan itulah yang menjadikannya karya yang autentik dan dekat dengan penontonnya.
Diproduksi oleh Screenplay Films, serial ini kembali digarap oleh sutradara Fajar Martha Santosa yang kali ini berkolaborasi dengan sutradara Sinung Winahyoko, dengan Sidharta Tata sebagai Creative Producer dan Wicky V. Olindo sebagai Producer.
Berbekal reputasi sebagai The Biggest Action Series in Indonesia, musim ketiga ini memperluas dunia Pertaruhan dengan cerita yang lebih berlapis, karakter baru yang memikat, dan skala produksi yang lebih besar.
Dari film layar lebar di tahun 2017 yang kemudian bertransformasi menjadi serial fenomenal pada 2022, Pertaruhan telah menjelma menjadi Action IP paling ikonik di Indonesia. Tokoh-tokoh utamanya yaitu Elzan (Jefri Nichol) dan Ical (Giulio Parengkuan) bukan hanya saudara dalam cerita, tapi juga simbol perlawanan, keberanian, dan kejujuran di tengah dunia yang keras dan penuh tipu daya, yang merepresentasikan masyarakat marginal Indonesia.
Elzan Balik Lagi, Tapi Dunia Tak Pernah Benar-Benar Berhenti Menghantam
Musim ketiga membuka kisah baru Elzan yang berusaha hidup tenang setelah berbagai kekacauan. Namun hidup “normal” tampaknya bukan untuknya. Terdesak masalah ekonomi, ia kembali bekerja di bisnis ekspor-impor milik Bos Besar (Ferry Salim). Satu kesalahan membuat Elzan dituduh membunuh Sang Boss, memaksanya kabur ke desa misterius Cikawe dengan bantuan Kumala (Aulia Sarah).
Di Cikawe, Elzan bertemu dengan Ical, yang ternyata tengah menjalankan misi menyelidiki sindikat pembuat kosmetik palsu yang telah menipu pacarnya, Salma, yang baru memulai bisnis skincare online. Tanpa diduga, Elzan juga berjumpa dengan Ara yang datang menyusul ke Cikawe, berniat mencari Elzan sekaligus melindungi Wulan.
Dan ketika semua jalan buntu, hanya satu cara untuk menyelesaikannya: KASIH PAHAM PAKAI HANTAM!
Cikawe: Dunia Baru yang Dibangun Khusus untuk Pertaruhan
Tak hanya ceritanya yang makin kompleks, Pertaruhan The Series 3 juga menunjukkan peningkatan skala produksi yang signifikan. Tim produksi membangun set Cikawe, simbol baru dari dunia Pertaruhan yang makin berwarna.
Cikawe adalah sebuah kampung unik yang hidup dari kreativitas di jalur “alternatif”, yaitu pusat produksi berbagai barang tiruan alias KW. Di bawah kepemimpinan Kalkun (Aming), sosok absurd sekaligus jenius, Cikawe menjelma menjadi desa serba bisa. Mau bikin uang KW? Bisa. Duplikat patung seniman ternama? Gampang. Dari karya seni, fashion, skincare, hingga minuman beralkohol, semua bisa dibuat di sini. Tentu versi KW-nya,
Namun dibalik kejenakaan dan keanehannya, Cikawe menjadi tempat persembunyian yang aman bagi Elzan, Ara, Wulan, Ical, dan Salma dari kejaran musuh. Bahkan para warga, dengan segala keanehan mereka, bahu-membahu melindungi para pelarian ini, menjadikan Cikawe bukan sekadar kampung KW, tapi juga kampung solidaritas.
Sutradara dan tim kreatifnya menambahkan sentuhan dark comedy yang segar lewat karakter Kalkun (Aming), pemimpin Cikawe yang absurd namun berbahaya. Dialog-dialognya seperti “Cicici… Kakaka… Wewewe… Ewee!” dipastikan akan jadi slogan baru di kalangan penggemar.
Series ini juga menampilkan bintang muda berbakat, Ali Fikry, yang berperan sebagai Dolar, putra dari Kalkun, sang ketua Cikawe. Dolar dikenal iseng dan gemar membagikan uang palsu milik ayahnya, hingga membuatnya berseteru dengan Wulan setelah gadis itu tanpa sengaja menerima uang palsu hasil ulahnya. Dengan tingkah lucu, komentar asal-asalan, dan sikap sok tahu, Dolar kerap bikin kesal, namun pada akhirnya justru menjadi sosok yang berperan penting dalam menyelamatkan Elzan dan keluarganya.
Kembali Lebih Besar, Lebih Padat, dan Lebih Relate
Dari awal, Pertaruhan tak sekadar menyajikan aksi brutal dan perkelahian sengit. Serial ini berbicara tentang perjuangan anak muda melawan keadaan. Tentang bagaimana seseorang mencoba hidup normal di dunia yang tak memberi ruang untuk itu.
“Bisa gak sih hidup normal-normal aja?” adalah pertanyaan yang terus menggema sepanjang musim ini. Tapi seperti Elzan dan Ical, kadang jawaban hidup hanya bisa ditemukan lewat pertempuran.
Duel Ikonik: Filosofi Keris dan Pertarungan Dua Dunia
Sutradara Fajar Martha Santosa menuturkan bahwa salah satu adegan paling berkesan di musim ini adalah duel antara Elzan dan Elang (Elang El Gibran) menggunakan keris, senjata tradisional yang diberi sentuhan modern.
“Kami memilih keris karena itu senjata yang paling kami kenal, simbol budaya yang kuat dari era Majapahit, tapi kami modifikasi agar relevan di era modern. Pertarungan ini bukan sekadar aksi fisik, melainkan pertemuan dua karakter dengan prinsip berbeda. Elzan yang spontan dan berjuang dengan tekad, serta Elang yang taat, disiplin, dan penuh loyalitas. Filosofinya sama seperti keris, senjata yang setia pada pemiliknya dan memberi kekuatan ketika digunakan.”
Dengan koreografi yang lebih kompleks, indah, dan berlapis, Fajar memastikan setiap adegan pertarungan tak hanya memacu adrenalin, tetapi juga membawa makna emosional di baliknya.
Karakter yang Semakin Berwarna
Selain Jefri Nichol dan Giulio Parengkuan, musim ini juga menghadirkan deretan bintang papan atas seperti Aulia Sarah, Clara Bernadeth, Ferry Salim, Khiva Iskak, dan Maudy Effrosina sebagai karakter baru yang penuh misteri. Tak ketinggalan, kehadiran Aming memberikan sentuhan komedi yang khas dan mencuri perhatian lewat perannya sebagai Kalkun, pemimpin “desa KW”.
Jefri Nichol: “Elzan Sekarang Bukan Sekadar Berkelahi, Tapi Bertarung untuk Bertahan”
Kembali sebagai Elzan, Jefri Nichol mengakui bahwa musim ini menjadi tantangan tersendiri baginya.
“Elzan di Pertaruhan The Series 3 jauh lebih kompleks. Dulu dia cuma reaktif, kalau disakiti, dia balas. Sekarang dia berusaha menahan diri, tapi tetap meledak di waktu yang tepat. Buat saya, Elzan bukan cuma petarung jalanan, tapi manusia yang terus belajar bertahan di dunia yang nggak adil. Dia ingin hidup normal, tapi realitanya selalu memaksanya kembali ke pertarungan.”
Giulio Parengkuan: Ical yang Kini Lebih Dewasa
Sementara itu, Giulio Parengkuan kembali sebagai Ical, adik Elzan yang kini menunjukkan sisi lebih dewasa dan penuh tanggung jawab.
“Dulu dia bisa mukul orang sepuluh kali, sekarang dia tahu kapan harus berhenti,” ujar Giu. “Ical sudah nggak hidup untuk dirinya sendiri, tapi untuk keluarga. Bahkan dia berhenti merokok demi janji ke Wulan. Itu bentuk kedewasaan yang tumbuh alami dari luka dan pengalaman.”
Maudy Effrosina: Laras, ‘Lugu tapi Nggak Lugu’
Pendatang baru Maudy Effrosina hadir sebagai Laras, sosok misterius yang membawa warna baru di semesta Pertaruhan.
“Laras itu lugu tapi nggak lugu. Kadang yang jahat belum tentu jahat, yang baik belum tentu baik,” ungkapnya. “Aku suka banget karena ceritanya hangat dan real. Tentang keluarga, persahabatan, dan perjuangan. Kadang keluarga itu bukan soal darah, tapi soal siapa yang selalu ada buat kita.”
Aming: Kalkun, Oportunis yang Licik tapi Lucu
Karakter Kalkun yang diperankan Aming menghadirkan sisi komedi segar tanpa mengurangi ketegangan.
“Buat Kalkun, no hard feelings. Selama itu cuan beneficial, yaudah, it’s just money business,” kata Aming. “Pertaruhan yang tadinya bakbuk banget, jadi agak chill out. Ada Kalkun bikin ketawa-ketawa, tapi juga deg-degan karena dia bisa baik, bisa jahat. Meski dikenal licik dan kapitalis, Kalkun juga punya sisi protektif terhadap orang-orang di sekitarnya. ”
Aming menambahkan, “Saya bangga bisa gabung di Pertaruhan karena ceritanya real banget tentang kerasnya kehidupan. Kita kan nggak mati, tetap oportunis ya. Itulah Kalkun!”
Pertaruhan The Series 3 tak hanya tentang aksi, tapi juga tentang pilihan: bertahan, berubah, dan menemukan arti keluarga di dunia yang penuh kepalsuan. Penasaran bagaimana serunya series ini? Saksikan di Vidio mulai 14 November setiap hari Jumat. “Kasih Paham Pake Hantam!” kalau sampai tidak menonton!
###
Berikut Trailer Pertaruhan The Series 3
PERTARUHAN THE SERIES SEASON 3 - INFORMASI :
Title : Pertaruhan The Series
Production : Screenplay Films
Genre : Action, Drama
Director : Fajar Martha Santosa & Sinung Winahyoko
Creative Producer : Sidharta Tata
Producer : Wicky V. Olindo
Co-producer : Andre Awe
Supervising Producer/ Story Editor : Venerdi Handoyo
Written By : Fajar Martha Santosa, Sandi Paputungan, Henricus Pria, Dinda Putri Anjani
Executive Producers : Sutanto Hartono, Mark Francis, Krishto Damar AlamKrishto
Diproduksi oleh Khanza Film Entertainment, Danyang Wingit Jumat Kliwon mengaitkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang. Ada juga drama psikologis tentang harga sebuah ambisi mengarahkan teror bukan semata pada sosok gaib, tetapi pada keputusan manusia yang rapuh
Bergenre horor, film ini merupakan garapan sutradara Agus Riyanto yang diproduksi oleh Khanza Film Entertainment. Danyang Wingit Jumat Kliwon mengungkap misteri gelap di balik pertunjukan wayang kulit yang selama,ini dikenal sebagai hiburan rakyat. Di balik itu, Agus Riyanto selaku sutradara menegaskan arah nilai yang ingin dibawa pulang oleh penonton.
"Kita ingin mengangkat bahwa nilai budaya harus di atas nilai mistis yang tertinggal di dalamnya. Pada akhirnya penonton setelah keluar dari ruangan bioskop, membawa pesan, wayang adalah budaya Indonesia yang indah yang harus diperkenalkan ke setiap generasi. Bukan hal-hal mistis yang dapat disalahgunakan untuk hal buruk," kata Agus.
Aktris Celine Evangelista kembali menunjukkan totalitasnya dalam berakting melalui film horor terbaru berjudul DANYANG WINGIT JUMAT KLIWON. Dalam film yang kental dengan budaya Jawa ini, Celine memerankan karakter seorang sinden, sebuah peran yang diakuinya menjadi tantangan terbesar sekaligus alasan utama ia tertarik bergabung.
Aktris Celine Evangelista kembali menunjukkan totalitasnya dalam berakting melalui film horor terbaru berjudul DANYANG WINGIT JUMAT KLIWON
Dalam film produksi Khanza Film Production ini, Celine dipercaya memerankan karakter Citra, seorang sinden yang tanpa sadar terjebak dalam ritual ilmu hitam di sebuah padepokan terpencil.
“Jangan terlalu gampang percaya dengan orang yang paling kita cintai dan sayangi, karena kadang orang yang paling menyakiti itu justru orang yang paling kita cintai,” ungkap Celine Evangelista
Celine mengungkapkan bahwa menjadi sinden bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, profesi ini membutuhkan pemahaman mendalam yang tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat, berbeda dengan menyanyi pada umumnya.
"Belajar jadi sinden itu ternyata adalah pengalaman baru yang seru banget menurut aku dan ini adalah salah satu tantangan yang membuat aku mau menjadi bagian dari film ini," ujar Celine
"Jadi sinden itu kayaknya lebih sulit dari menyanyi biasanya ya, karena lantunannya, cengkoknya, dan kita harus paham makna dari arti lagu yang kita sampaikan hingga lantunannya itu sampai ke masyarakat dengan benar gitu," sambung Celine Evangelista.
Lewat film ini, saya belajar bahwa menjadi sinden itu ternyata sulit sekali. Tidak sekadar menyanyi, tapi harus memahami teknik lantunan, cengkok, dan makna dari setiap tembang yang dinyanyikan,” ujar Celine
"Iya, kita kan dilatih benar-benar harus dituntun, harus benar-benar diperhatikan banget ya. Mungkin kan saya juga dalam proses yang singkat ini belajarnya belum maksimal, tapi insyaallah dapat diterima dengan baik," ujarn Celine Evangelista.
Red Carpet Gala Premiere Di Danyang Wingit Jumat kliwon
Daftar Pemeran Film Danyang Wingit Jumat Kliwon
° Celine Evangelista sebagai Citra
° Djenar Maesa Ayu sebagai Mbok Ning
° Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih
° Fajar Nugra sebagai Bara
° Whani Darmawan sebagai Ki Mangun Suroto
° Aisyah Kanza sebagai Dewi
° Norma Cinta
° Dimas Tedjo
° Putri Maya Rumanti
° Angga Wijaya
° Keona Cinta
° Bilqis Hafsa
Sinopsis Film Danyang Wingit Jumat Kliwon
Seorang Dalang Wayang ternama bernama Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), bukanlah seorang Dalang biasa.
Di balik kepiawaiannya memainkan wayang, dia sangat berambisi untuk menguasai ilmu-ilmu kuno untuk memperkaya dirinya sendiri dan mencapai kehidupan abadi.
Pada tahun 2021, Citra (Celine Evangelista), keponakan dari Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu) yang merupakan asisten Ki Mangun Suroto yang paling setia, direkrut sebagai Sinden.
Namun tanpa sepengetahuannya, Citra sebenarnya dipilih untuk menjadi tumbal terakhir dalam ritual ilmu hitam yang selama ini dijalankan Ki Mangun Suroto.
Melihat situasi yang kian mencekam, Bara (Fajar Nugra) salah satu penjaga di padepokan Ki Mangun Suroto, berusaha mencari cara untuk menyelamatkan Citra sebelum semuanya terlambat.
Berikut Trailer Film Danyang Wingit Jumat kliwon
Saksikan kisah selengkapnya film Danyang Wingit Jumat Kliwon di bioskop mulai 20 November 2025.
Film Qorin 2 tayang mulai 11 Desember 2025 di bioskop
Jakarta, 10 November 2025 official trailer & poster film horor terbaru karya sutradara Ginanti Rona dari penulis RAPI Films bekerja sama dengan SL23 merilis Lele Laila, Qorin 2. Film yang juga didukung oleh Sky Media, Legacy Pictures, IDN Pictures, Nuon, dan Magma Entertainment ini menghadirkan kengerian horor yang maksimal dalam trailer terbaru. Trailer dan poster Qorin 2 menyoroti penampilan Fedi Nuril yang menjelma menjadi sosok misterius sekaligus meneror.
"Film Qorin 2 adalah bukti Ginanti Rona dan Lele Laila sebagai kreator berkualitas di genre horor. Dengan kehadiran Fedi Nuril serta jajaran bintang muda di film ini akan memberikan warna yang berbeda, dengan kualitas akting yang semakin memberikan lapisan penuh ketegangan untuk membawa penonton pada misteri yang menghibur hingga akhir," ujar produser Sunil Samtani.
"Di film Qorin 2 kita akan melihat horor yang berbeda dari film pertamanya Tentunya ini akan memberikan pengalaman yang menghibur secara kemasan genre, yang akan membawa penonton ke dalam perjalanan roller coaster emosi namun juga tetap memberikan sebuah refleksi untuk penonton dan masyarakat Indonesia," ujar produser Susanti Dewi
"Saya mendapat tantangan untuk menaikkan level adrenalin di film Qorin 2. Pada dasarnya konsep horornya masih sama, tentang kemunculan Jin Qorin yang menyerupai manusia. Namun, secara eksekusi, penceritaan, dan relevansi tema, di film kedua ini lebih universal, tentang bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. dan ini adalah akibat dari tidak diselesaikannya masalah tersebut," tambah sutradara Ginanti Rona
Berdasarkan penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Qorin berasal dari kata bahasa Arab Al-Qornu yang berarti sesuatu yang menempel lekat. Ibarat seorang teman yang selalu membersamai kita di manapun berada, maka dapat dikatakan sebagai Qoriin, yang secara harfiah artinya pendamping.
Qorin adalah jin yang tugasnya menggoda manusia ke hal-hal buruk, karena mereka termasuk jenis setan (jin jahat). Setiap orang memiliki qorin masing-masing, dan bahkan setelah meninggal pun masih ada
Sementara itu, official poster Qorin 2 menampilkan visual fenomenal saat Fedi Nuril menggenggam dua untaian kain menyerupai pocong. Di belakangnya, sosok yang menyerupai Fedi Nuril seperti siap menyerang dengan wajah hitam menyeramkan.
Fedi Nuril, yang dikenal dengan peran-perannya di film drama mengungkapkan di film Qorin 2 ia seperti bertransformasi secara total. Bagi Fedi, Qorin 2 menjadi horor beroktan tinggi yang meliputi aksi slasher dan misteri.
"Saya benar-benar merasakan tantangan dengan level yang mendorong saya untuk melakukan usaha semaksimal mungkin dalam memerankan Makmur. Qorin 2 adalah horor yang akan membuat penonton ngeri namun juga membuat penasaran sampai akhir," kata Fedi Nuril.
Fedi meminta penonton untuk tidak terkecoh dengan poster film yang menampilkan dirinya memegang dua boneka pocong. "Jangan tertipu dengan dua pocong di tangan saya. Pak Makmur istrinya satu," ujar Fedi Nuril saat konferensi pers Qorin 2
Sebagai seorang ayah, ia merasa gelisah dengan dampak buruk dari perilaku perundungan terhadap anak-anaknya. "Saya yang juga sudah punya tiga anak, tentu khawatir kalau anak-anak saya ada yang di-bully atau bahkan jadi pembully, karena efeknya nggak main-main," papar Fedi Nuril
Intinya, Qorin 2 ini punya drama yang kuat, yaitu cinta itu tetap ada kendali, tetap harus ada batasnya. Sehingga, terlalu cinta pun itu bisa mengarah ke kegelapan juga," pungkas Fedi Nuril
Namun, bukan hanya kisahnya yang menarik. Fedi kali ini harus mempelajari alat musik tradisional khas Jawa Barat bernama karinding, instrumen unik yang memiliki peran penting dalam membangun atmosfer mistis film tersebut. “Saya pikir awalnya seperti suling biasa, ternyata susah banget,” ujar Fedi
Kami ingin karinding menjadi semacam identitas mistis di film ini, begitu bunyi itu terdengar, penonton tahu sesuatu yang besar akan terjadi,” jelas Fedi.
Untuk bisa mengeluarkan suara karinding itu perlu teknik khusus, pakai bibir, lidah, dan getaran rongga mulut. Saya sampai minta diajari langsung oleh pemain karinding karena PR-nya bukan cuma bisa bunyi, tapi harus bisa menghasilkan nada khas yang akan jadi ciri di film," lanjut Fedi
Sinopsis
Fedi berperan sebagai Makmur, seorang pemulung, ayah dari Jaya yang diperankan Ali Fikry. Dalam pembuka trailer, terlihat Ali Fikry mengendap-endap di kuburan saat hujan deras turun. Sementara itu, dari kejauhan, ia melihat sosok yang mengenakan ponco tengah menggali liang kubur.
Ketegangan berlanjut, saat tiba-tiba teror supranatural berjalan beriring dengan ketegangan di dunia nyata. Di sekolahnya, Jaya mendapat perlakuan perisakan (bullying) oleh teman-temannya. Namun, saat Makmur melapor ke Kepala Sekolah (diperankan oleh Epy Kusnandar), laporannya diabaikan. Saat itulah peristiwa anch nan mencekam semakin sering terjadi.
Mulai dari belatung yang tiba-tiba jatuh dari tubuh sang Kepala Sekolah, hingga perubahan wujud menyeramkan para warga di kampung yang ditinggali Makmur dan Jaya.
Film Qorin 2 dibintangi oleh
° Fedi Nuril,
° Ali Fikry,
° Wavi Zihan,
° Muzakki Ramdhan,
° Seroja Hafiedz,
° Dimas Aditya,
° Indra Birowo,
° Epy Kusnandar,
° Sari Koeswoyo,
° Fitrie Rachmadhina,
° Gilang Devialdy,
° Vincentius Jeremhia,
° Ben Malaihollo, dan
° Quentin Stanislavski,
Film ini diproduseri oleh Susanti Dewi dan Sunil Samtani.
Berikut Trailer Film Qorin2
Film Qorin 2 yang akan tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 11 Desember 2025.
Jakarta, 6 November 2025 - Babak baru sinema laga Indonesia secara resmi dimulai. Uwais Pictures hari ini menggebrak industri dengan merilis official trailer dan poster film yang paling diantisipasi tahun ini, Timur, dalam press conference di Jakarta, 6 November 2025.
Film yang didukung penuh oleh Bank Negara Indonesia (BNI) ini, tidak hanya menandai produksi perdana dari Uwais Pictures, tetapi juga menjadi tonggak sejarah sebagai debut penyutradaraan Iko Uwais. Timur dipastikan akan mengguncang bioskop seluruh Indonesia. mulai 18 Desember 2025.
Iko Uwais: "Ini Bukan Sekadar Film Laga, Ini Standar Baru"
Iko Uwais, yang memegang kendali penuh sebagai sutradara sekaligus pemeran utama, menegaskan bahwa Timur adalah sebuah pernyataan visi. Dalam acara yang dihadiri para pemain dan kru, Iko mengungkap misinya di balik layar.
"Saya bersyukur bisa mewujudkan Timur bersama kolaborator-kolaborator hebat yang punya semangat dan visi yang sama," ujar Iko Uwais. "Ini bukan hanya film laga, tapi juga cerminan perjalanan kami untuk membawa standar baru, menghadirkan action berkelas dengan kualitas produksi bertaraf internasional."
Trailer Brutal Penuh Emosi, Poster Penuh Misteri
Berbeda dari teaser sebelumnya, official trailer Timur langsung memamerkan intensitas aksi yang jauh lebih besar dan kompleks. Iko Uwais berperan sebagai Timur, seorang anggota pasukan khusus yang mengemban misi berisiko tinggi.
la ditugaskan menyelamatkan para sandera yang diculik oleh Tobias (Arnold Kobogau) dan tangan kanannya yang brutal, Frans (Macho Hungan).
Dengan koreografi khas Uwais Team yang presisi dan realistis, trailer ini tidak hanya menyajikan adegan laga yang menegangkan, tetapi juga berani mengeksplorasi sisi manusiawi dan emosional dari seorang pejuang yang berjuang menebus masa lalunya.
Sementara itu, official poster-nya menampilkan visual dramatis, di mana Timur (Iko Uwais) yang berada di helikopter mengulurkan tangan kepada Apollo (Aufa Assagaf). Poster ini secara cerdas melempar pertanyaan besar kepada penonton: siapa sebenarnya yang diselamatkan, dan dari apa?
Nagita Slavina Ungkap Alasan Dukung Visi Iko Uwais
Keseriusan proyek ini juga terlihat dari dukungan nama-nama besar di baliknya. Nagita Slavina, yang hadir sebagai executive producer, mengungkapkan keyakinannya pada proyek ini.
"Saya percaya Iko dan tim Uwais Pictures punya visi yang sangat kuat untuk masa depan film laga Indonesia," ungkap Nagita Slavina. "Timur bukan hanya tontonan seru, tapi juga langkah penting untuk menunjukkan bahwa karya anak bangsa bisa bersaing di level internasional."
Kolaborasi lintas talenta ini menjadi bukti bahwa Timur dibuat dengan semangat kolektif, memadukan kekuatan teknis, jiwa kemanusiaan, dan visi besar untuk sinema Indonesia.
Era Baru Sinema Laga: "Action Berkelas dan Punya Hati"
Melalui Timur, Uwais Pictures menegaskan komitmennya untuk menghadirkan film laga dengan "action yang berkelas dan punya hati."
Iko Uwais membuktikan kapasitasnya tidak hanya sebagai aktor laga dunia, tetapi juga sebagai sutradara yang mampu meramu aksi, emosi, dan nilai kemanusiaan dalam satu karya utuh,
Siap-siap untuk menyaksikan film Timur akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 Desember 2025.
Berikut Trailer Film Timur
PRODUCTION NOTES "TIMUR"
Judul Film: Timur
Rumah Produksi: Uwais Pictures
Genre: Drama, Action, Nationalism
Tahun Produksi: 2024
Tahun Rilis: 2025
Warna: Warna
Produser Eksekutif: Yentonius Jerriel Ho, Nagita Slavina, Iko Uwais
Aksi 'Trio Gagak' Bikin Ngakak Mulai 13 November 2025 Di Bioskop
Jakarta, 5 November 2025 - Cerita tentang pesugihan sering kali identik dengan tumbal manusia dan kisah yang mencekam. Namun, film terbaru produksi Cahaya Pictures dan BASE Entertainment, berkolaborasi dengan PK Films, Arendi, Laspro, IFI Sinema, dan Anami Films, berjudul Pesugihan Sate Gagak, justru mengemas tema itu dalam balutan komedi horor super ringan yang menjadi obat penghilang stres buat penonton.
Hidup susah, utang menumpuk, dan cinta terancam gagal. Itulah nasib trio gagak, Anto (Ardit Erwandha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benidictus Siregar) yang menjadi awal kisah Pesugihan Sate Gagak. Mereka pun resmi capek miskin!
Selain dibintangi oleh Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benidictus Siregar sebagai pemain utama, film ini juga didukung oleh Yoriko Angeline, Nunung, Arief Didu, Firza Valaza, serta diramaikan Arif Alfiansyah, Ence Bagus, Niniek Arum, Akbar Kobar dan Ciaxmen,
Jika biasanya makhluk halus dalam cerita pesugihan mengejar nyawa manusia, di film ini mereka malah antre layaknya pembeli setia warung. Ritual telanjang, hantu-hantu ketagihan, dan kekacauan absurd di warung sate menjadi sumber tawa sepanjang film.
Anto butuh mahar puluhan juta demi menikahi kekasihnya, Dimas ingin menolong usaha ibunya, dan Indra terjerat pinjol sampai leher. Dalam keputusasaan itu, mereka menemukan buku mantra pesugihan kuno peninggalan kakek Indra. Dari situ lahir ide paling gila: coba pesugihan tanpa tumbal, cukup jual sate dari daging burung gagak ke demit! Namun bukannya berakhir bahagia, para demit justru ketagihan sate dan terus datang menagih.
Kekuatan film ini bertumpu pada tiga komika ternama: Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar yang berperan sebagai Trio Gagak. Untuk pertama kali, ketiganya tampil sebagai pemeran utama dalam satu film layar lebar. Chemistry alami mereka memunculkan dinamika persahabatan yang cair dan komedi yang spontan membuat setiap adegan terasa hidup, lucu, sekaligus hangat di tengah absurditas cerita. Terlebih beradu akting dengan kondisi telanjang menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain.
"Berakting komedi sudah biasa saya lakukan di film-film sebelumnya, tapi berakting komedi sekaligus horor sambil telanjang, sepertinya cuma akan terjadi di film ini," ujar Ardit Erwandha, pemeran Anto. "Ini jadi tantangan sekaligus cara saya keluar dari zona nyaman. Buat kami bertiga, ini bentuk totalitas dan keseriusan sebagai aktor."
Yono Bakrie menambahkan bahwa ini adalah kesempatan langka baginya untuk dipercaya sebagai pemeran utama. Sebelumnya, ia lebih sering tampil sebagai pemeran pendukung atau cameo. la juga mengakui bahwa cerita film ini sangat dekat dengan pengalaman hidupnya di masa lalu.
"Nyari duit susah itu memang benar adanya. Sebelum merantau ke Jakarta, saya pernah mengalami berbagai kesulitan ekonomi dan harus membantu orang tua agar bisa bertahan hidup. Kedekatan saya dengan cerita ini sangat membantu saya dalam. mendalami karakter Dimas", kata Yono.
Sementara itu, Benidictus Siregar mengakui bahwa proyek ini terasa sangat spesial baginya. Dari berbagai peran yang pernah ia mainkan, Beni lebih sering tampil dalam. genre komedi. Namun, di film ini ia justru ditantang untuk menampilkan sisi drama yang jarang ia eksplor sebelumnya.
"Meskipun unsur komedinya cukup kuat dan saya juga banyak bertemu dengan para. komika, di film ini ternyata saya harus menampilkan adegan drama. sesuatu yang jarang saya lakukan sebelumnya. Itu yang membuat Pesugihan Sate Gagak jadi salah satu proyek yang paling spesial sepanjang karir berakting saya", ungkap Beni.
Pesugihan Sate Gagak menjadi panggung debut penyutradaraan layar lebar bagi Etienne Caesar (EC) dan Dono Pradana (Dono). Sebelumnya, Etienne telah berpengalaman sebagai asisten sutradara di berbagai produksi film, sementara Dono dikenal sebagai kreator konten sekaligus komika asal Surabaya. Keduanya membawa kekuatan tersendiri dalam menggarap film ini.
Dengan bekal pengalamannya, Etienne Caesar berhasil menghadirkan rangkaian adegan yang membekas dan mampu mengarahkan para pemain untuk tampil maksimal terutama keluar dari zona nyaman mereka di ranah komedi menjadi drama.
"Salah satu adegan yang menurut saya luar biasa adalah adegan drama yang dimainkan oleh Trio Gagak. Kemampuan tiga aktor itu keluar dari zona nyaman mereka patut diapresiasi. Bagi saya, adegan yang baik tidak hanya lahir dari komposisi teknis yang mumpuni, tetapi juga dari permainan emosi para pemainnya," jelas EC, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Ernest Prakasa.
Melengkapi visi penyutradaraan EC, Dono Pradana berangkat dari sensitivitasnya dalam membaca keresahan banyak orang terhadap tekanan hidup, utang, dan keinginan untuk cepat sukses. Melalui film ini, Dono ingin menghadirkan potret sosial dengan cara yang ringan, dekat, dan tetap menghibur.
"Buat saya, film ini bukan tentang menghalalkan pesugihan, tapi tentang bagaimana orang bisa tersesat ketika terlalu tertekan oleh hidup. Lewat pendekatan komedi, kami ingin mengajak penonton melihat realitas itu dengan cara yang ringan dan mudah. Hal yang ringan dan mudah dalam hidup ini ya tertawa bersama," tutur Dono.
Meski dikemas dengan humor yang ngawur dan absurd, Pesugihan Sate Gagak sejatinya menyoroti realitas sosial yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang Indonesia. Desakan ekonomi, tekanan sosial untuk terlihat sukses, hingga mentalitas "yang penting cepat kaya" menjadi latar yang relevan dan mudah dikenali penonton.
"Premis tentang para demit yang ketagihan sate, dipadukan dengan ritual absurd yang mengharuskan pesertanya telanjang, menjadi alasan utama kenapa kami di Cahaya Pictures begitu jatuh cinta pada cerita ini. Ada keabsurdan, kegilaan, namun juga jadi potret sosial masyarakat sekarang. Ini pure bukan film horor, tapi sebuah feel good movie yang akan mudah disukai banyak orang. Kami berharap film ini bukan cuman. sebagai film, tapi juga punya pesan positif dan jadi optimisme di tengah kesulitan ekonomi yang dialami banyak orang", papar Aoura Lovenson, produser film Pesugihan Sate Gagak."
Selain itu, film ini harapannya bisa menyadarkan penonton jika sesuatu yang niatnya. benar namun dilakukan dengan cara yang salah maka akan berakhir tidak baik. Maka, cara instan yang salah seharusnya diganti dengan kerja keras dan rasa syukur.
Pesugihan Sate Gagak akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 November 2025, dan pembelian tiket untuk hari pertama sudah bisa dilakukan mulai 9 November 2025.
Awas Ketagihan!
SINOPSIS PESUGIHAN SATE GAGAK
Hidup susah, utang menumpuk, dan cinta terancam gagal tiga sahabat Anto (Ardit Erwand ha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benidictus Siregar) alias Trio Gagak resmi capek miskin!
Anto butuh mahar puluhan juta demi menikahi kekasihnya Andini (Yoriko Angeline), Dimas ingin menolong usaha ibunya, dan Indra terjerat pinjol sampai leher.
Dalam keputusasaan itu, mereka menemukan buku mantra pesugihan kuno peninggalan kakek Indra. Dari situ lahir ide paling gila: coba pesugihan tanpa tumbal -cukup jual sate dari daging burung gagak ke demit!
Awalnya mereka nekat mencoba jalan pintas agar bisa keluar dari lilitan hidup dan tiba-tiba, pembeli pertama mereka datang... bukan dari dunia manusial Genderuwo, pocong, sampai kuntilanak antre dan rela bayar mahal untuk sate gagak mereka.
Trio Gagak mendadak kaya raya: utang lunas, hidup mapan, bahkan cinta Anto dan Andini sempat terasa bahagia. Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama rahasia. pesugihan yang disembunyikan, perlahan menghancurkan semuanya. Tawa mereka berubah jadi ketakutan saat para demit tak berhenti datang dan terus menagih sate lapar, rakus, dan tak terkendali!
Apakah mereka akan lanjutkan pesugihan demi kekayaan, atau kabur sebelum dimakan keserakahan?